Puisi pendek dan berbagai karya dalam situs puisipendek.net adalah daftar puisi kiriman para pengunjung. Meski tak semua dapat dijadikan contoh puisi singkat, tapi kami yakin semua otentik lebih dari sekedar bait-bait syair, sajak metafora, deretan baris (larik), atau bunyi rima.
Persimpangan Karbala
Tak terasa aku sampai dijalan ini, Jalan kebenaran yang membawaku kemari, Tempat yang hanya menyuguhkan ngeri, Menyebutnya saja membuat bulu kuduk berdiri. Ditiap arah jalan kulihat nama Karbala, Diukir jelas diatas pedang-pedang khianat para durjana, Namun tak banyak yang menyadarinya, Karena kacamata manis penguasa Arabia. Persimpangan ditengah gurun ini sepi,...
Seindah-indahnya Keindahan
Keindahan ini sedang indah-indahnya
Membuatku bertanya-tanya..
Apakah ini nyata..
Atau hanya halusinasi mata..
Yang ku mampu lakukan hanya berdo’a..
Agar Tuhan..
Selalu menjaga aku dan rasa..
Kamu dan cinta..
Menjaga romansa..
Milik kita..
Menghimpit Ku
Terhimpit sang waktu
Diselah meriah pesta
Seribu gadis ikut menari
Seribu periang terus bernyanyi
Keras melebihi lagu
Keras melebihi gema petir
Yang ganas menyambar
Kuyakin pasti terlihat
Kuyakin pasti terdengar
Rasa ini terus menyeruak
Walaupun terhimpit sang waktu
Lagu di Kereta Sunyi
apa kabar lagu?
masihkah kau simpan kenangan
yang kutitipkan pada nada-nadamu,
yang kutanam pada bait-bait syairmu?
mainkan dirimu, sebab aku merindunya
jangan kau takut aku terluka
sebab ia yang mengajari untuk mengampuni
telah kuampuni
dengan pengampunan yang lebih besar
ketimbang amarah yang kuperam
...
Sapa lah Aku
Aroma musim itu…
Lama telah hilang
Meninggalkn kesan semerbak angan-angan
Dikala kau menyapa tanpa bayang
Sapa lah aku..
Yang kini hampir bosan menunggumu setiap saat.
Juni telah terlampaui, Agustus pun telah terlewati
Bahkan Septemberpun sudah berlalu
Bersama mimpi-mimpi nan hampa
Sapa lah aku…
Jalan Pulang
Seisi langit ada di matamu malam ini.
Lengkap dengan milyaran bintangnya juga rahasia-rahasia malam yang kau jaga.
Daya ku mengungkap tabirmu.
buruknya kau adalah gelap di langit,
Sementara baikmu seperti milyaran bintang yang kusebutkan tadi di atas.
Tidak ada malam yang lebih khusyuk selain malam...
Pekerja
Langkahku kian berat,
Tiada satupun wajah hangat,
Hanya kerumunan pejalan membawa penat,
Suatu sore pukul 5:20 tepat.
Manusia kian linglung dicambuk tenggat,
Demi pencapaian menaikkan derajat,
Jangankan untuk memberi manfaat,
Mensyukuri saja serasa tak sempat.
Pekerja membabi buta,
Tak ada waktu selain bekerja,
wejangan isteri
Suamiku…
Aku tau engkau lelah
Suamiku….
Aku tau engkau gelisah
Dibalik candamu…kau meringik
Di balik senyummu …kau mengeluhh
Suamiku… Pernahkah kau tau
Di samping tungku ini
Ku sematkan singkong bakar
Jika kau lapar aku akan pura-pura kenyang
Suamiku. …
...
Masyarakat
Puluhan, ratusan bahkan ribuan,
Lalu lalang manusia bertebaran di muka bumi,
Terbagi oleh wilayah-wilayah,,
Banyak harapan, banyak perbuatan,,
Setiap harapan beda dengan yang lain,,
Pengurus wilayah pun dipusingkan denganya,,
Ada yang berjuang keras demi persatuan
Ada yang jadi malas karena lelahnya..
Setiap...
Senja Indah
Saat matahari mulai terbenam
Aku melihatmu tersenyum di sampingku
Aku tak berkedip menatap matamu
Bagiku, matamu begitu sempurna
Hari itu
Aku merasakan denyut nadimu
Detakan keras jantungmu
Harum nafasmu
Juga hangat cintamu
Kini tentangmu kujadikan cerita sebelum tertidur
Ku jadikan bayang kerinduan...
Ibu
IBU
Tiga rangkaian 3 huruf sederhana namun mendunia…
Begitu sederhananya sehingga terlupa akan luka…
Hangat kasih sayangnya melampui sinaran pagi sang surya…
IBU
Begitu tahkluk aku di pangkuamu.
Waktu tak pernah bisa menghitung detik demi detik pengorbamu…
IBU
Tak ada kata kata ataupun...
Televisi
Sejak tabung sinar katoda
sihir telah bersentuhan dengan dunia
sinarnya merusakmu, tentu saja
turut mengubah perilakumu
Kini kau menyentuhnya
menggesernya ke kanan dan kiri
seolah kalian berinteraksi, padahal hanya
kau yang terpedaya sinar dan sihirnya
KE HIDUP AN
Mentari terbit diujung japan
menyinari pagi dengan senyumnya
membinasakan semua mata
tatkala ia menjelajah negeri fana
Aku melihat..
sesosok wanita tua yang rapuh
duduk bersimpuh ditepi adimarga
membalik punggung tangan menghadap buntala
Mata yang lalu begitu syahdu
tangan yang amat lembut nan elok
Bayang sepertiga hari
Aku gelisah..
Aku berlarian menuju entah kemana
Kuratan menjalar dari kuku kaki
Titik masih serupa bayang diri di sepertiga hari
Aku berlarian entah untuk apa
Embun pun kalah pagi dengan langkah jari
Tak bergeming tak beranjak
Suara gemuruh serak
Menyesap Kopi di Suatu Pagi
Mari, kuajak kau
menuang kopi pada selembar lepek
agar semua bebanmu-bebanku
larut dalam tiap tetes pekatnya
Hingga akhirnya kita tuntaskan dahaga
pada kuncup-kuncup bahagia
menunggu di akhir waktu
yang tetap saja bisu
Oleh Sektor Sembilan
(kebun rojo-jombang)
Untuk Sang Puan
Tentang rasa yang begitu hebat
Dari seseorang yang kini sedang terpikat
Oleh cantiknya sang puan
Yang sungguh indah dan rupawan
Kau…..
Dengan senyum manis dan berkilau
Dengan mata yang begitu indah
Hingga mampu membuatku slalu mendamba
Tentang rasa ini….
Yang masih sama seperti...
JIKA KU SEORANG SENIMAN
Jika ku seorang seniman, kan
ku desain cinta untukmu,
Menggambar pola sinar terang
di antara gelapnya jiwamu.
Jika ku seorang musisi, kan ku
lantunkan nada-nada
kesejukan dengan notasi cinta
di tengah gersangnya hidupmu
yang tak lagi berirama.
Jika ku seorang pujangga...
Puisi Perkembangbiakkan
Kau berkembang biak dikepalaku.
Merusak seluruh isi otakku.
Meracuni pikiran, lalu tertusuk rindu.
Sampai tak terobati.
Kau berkembang biak dilubuk hatiku.
Menyentuh seluruh isi tubuhku.
Meracuni jantung, lalu berdegup kencang.
Sampai tak terkendali.
Kau berkembang biak dalam urat dan darahku.
Merusak seluruh sendi-sendiku.
Insan Perindu Maret
Denyut kalbu rindu ini
Semakin menghantui hari-hariku
Jemariku kian menggodaku
Untuk memainkan rindu di sela-sela diksi dan majas puisi
Kucerca tinta rindu ini di senja putih
Kertas-kertas putih berlumuran rinduku
Senja-senja putih terhanyut rindu akan Maret
Pelita-pelita Maret membius segala ruang hatiku
Jarak ini...
Peluh Pembangkang
Di ambang waktu
Ku merangkak lesu termakan pilu
Membakar peluh yang jatuh bercampur debu
Merenung, membisu di kalbu
Tidakkah kau tahu?
Bendera suci di pelupuk mata
Ingin jariku menyandera
Tapi apa daya?
Fana jingga menghilang
Waktu jadikan aku pembangkang
Pembangkang penabuh...
Kerinduan
Kami sedih melepasmu pergi,
tapi kamipun tak kuasa
tuk menahanmu tuk tidak pergi…
Yang tersisa kini
hanyalah kehampaan,
Kedukaan yang kian meranggas buas,
Menyisakan sayatan-sayatan luka
Yang semakin menganga nyata…
Mamah…
Hanya ratap dan harap yang kami punya;
Cepatlah pulang… cepatlah kembali…
...
Puisi Alam (89) Puisi Anak (26) Puisi Ayah (27) Puisi Bahasa Inggris (59) Puisi Cinta (474) Puisi Corona (34) Puisi Guru (15) Puisi Horor (13) Puisi Ibu (79) Puisi Islami (74) Puisi Kehidupan (519) Puisi Kemerdekaan (20) Puisi Love (14) Puisi Lucu (32) Puisi Pahlawan (38) Puisi Patah Hati (171) Puisi Rindu (226) Puisi Romantis (187) Puisi Sahabat (53) Puisi Sedih (222) Puisi Senja (48) Puisi Ulang Tahun (10)
Puisipendek.net didirikan pada tanggal 2013. Selama lebih dari 10 tahun ini kami telah merasakan betapa sulitnya untuk bertahan tanpa adanya investor. Kendati demikian kami bangga, karena beberapa dari kontributor lama kini menjadi penyair nasional yang tulisannya sudah dipublikasikan di media yang lebih besar. Kebanggaan memberikan sumbangsih dalam perkembangan dunia sastra khususnya puisi pendek di Indonesia.
Satu-satunya pemasukan kami adalah iklan dan endorse meskipun nilainya jauh dari biaya operasionalnya sendiri. Oleh karena itu kami belum mampu memberikan reward yang mungkin diharapkan para kontributor kami. Satu-satunya reward yang bisa kami berikan adalah mempertahankan puisipendek.net tetap ADA!.
Sebagian besar puisi yang ada dalam puisipendek.net, adalah kiriman dari para kontributor kami. Mereka adalah partner kami yang sudah selayaknya kami perjuangkan dalam bentuk penyajian puisi yang keren, seperti yang kalian lihat pada lembar halaman puisi.
Selain itu, kami juga memberikan kebebasan pembaca untuk menilai dan mengomentari karya. Puisi pendek atau puisi dengan rating tertinggi akan masuk daftar puisi terbaik. Sementara itu puisi paling populer akan masuk ke deretan puisi paling hits sepanjang masa, paling populer tahun ini dan puisi paling banyak views di bulan ini.
Penghargaan lain yang sanggup kami berikan adalah highlight khusus untuk para kontributor yang telah banyak mengirimkan puisi. Kamu bisa menemukan kontributor puisi terbaik pada halaman ini.
Penutup, terima kasih untuk para kontributor yang telah mengirimkan puisinya dan berjuang bersama kami di dunia sastra Indonesia. Tak lupa juga terima kasih atas kunjungan kamu hari ini, dan terima kasih karena sudah mengeklik iklannya.
Puisi-Puisi Paling Populer Sepanjang Masa
12 puisi paling populer yang paling banyak dibaca oleh pengunjung setia puisipendek.net