Kumpulan Puisi Pahlawan Hingga 2023

Dari tahun ketahun kegemaran orang membaca semakin berkurang. Jangankan kok menulis puisi untuk Pahlawan dengan kata-kata kiasan. Membaca buku saku saja semakin berkurang. Walaupun ini dipengaruhi banyak faktor, tetap saja merupakan kemunduran. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memberikan fasilitas melalui jalur penulisan puisi.

Kami telah menyusun kumpulan karya puisi tentang Pahlawan yang merupakan kiriman para kontributor hingga tahun 2023.

Contoh-contoh puisi Pahlawan

Senja akhir Juli telah berpamit, namun asa kembali memutar jejak langkah yang sudah terlewati
Jejak langkah yang tak mudah untuk dilalui
Jejak langkah yang tak semua berujung bahagia
Jejak langkah >>…

Sarlota Yuspin Lolo
10

Marsinah
Buruh sejati pabrik arloji
Mengais mata uang ditengah bungkamnya keadilan
Butuh sandaran namun tak goyang

Ku telaah diksi milik pak Sapardi
“Marsinah itu arloji sejati”
Meski pada pertengahan sembilan tiga >>…

Keysha Mayliana Putri Prasetyo
0

Duh cah bagus.. Anakku lanang
Duh cah bagus.. Anakku lanang
Do podo pintero ngaji
Suk nek gede dadi wali
Ditresnani para nabi
Ditresnani marang Gusti

Duh cah bagus… Anakku lanang
Duh >>…

Dewi sekar arum rengganis
6

: Untuk Pangeran Diponegoro

aku tahu namamu
hanya dari jantung sejarah
itu membuatku jadi panas
dan mencoba untuk terbakar

Oh Tuan mulia
kau tampak gagah menyerang
kau selalu gigih berperang
dengan berselempang >>…

Agus Sanjaya
10

Dua bulan tampaknya telah berbeda
Setelah manisnya kebebasan kita genggam,
di atas tiang penghormatan
Bapak proklamator berpidato di atas dunia,
kita bangga melihat berita

Hingga serdadu mengepung simpang lima,
dendam berkobar >>…

Agus Sanjaya
10

Diksi Puisi Tentang Pahlawan

Pemaknaan arti Pahlawan berbentuk Puisi Pahlawan telah menghasilkan karya Puisi 5 Bait berjudul "Bendera Berdarah" oleh Agus Sanjaya

Kau berjuang siang malam
Kau berjuang dengan tatapan tajam
Tak takut musuh menerkam
Darah mengalir dimukamu tak kau hiraukan
Satu dua tembakan tak kau rasakan

Dari Sabang sampai Merauke
Bersatu, demi >>…

Arif M.a1096
6

Terima kasih untuk pahlawan-pahlawan Indonesia
Engkau rela berkorban demi mempertahankan negeri tercinta
Untuk negeri kau berani mati
Tubuhmu berlumuran darah
Engkau tidak pantang menyerah
>…

Nor azizah
6

keriting sedikit ikal rambut mengkilap
bertopi hitam bergigi senyum, berdiri tegap
beberapa kotak, burung, kelinci pun siap
acungkan tongkat, merubah alasan jadi harap

ah aku hanya satu dari segudang pemain sulap
>…

abudalta
10

Mendung yang menyelimuti mulai menepi
Langit biru menaungi cerahnya mentari

Selalu ada peluh yang terjatuh
bersimpuh dalam riuh yang mengaduh
Selalu ada linangan airmata
Yang pada akhirnya bermuara
di lautan kemenangan
>…

Irma Arifah
9

Suara ricuh mulai bergemuruh
Dimanakah badan ini akan berlabuh
Menapaki jalan yang penuh lumpur
Darah yang terus bercucur

Sang perwira bersenjata
Menebas kaum yang durja
Melawan perusak Negara
Dialah sang perwira >>…

Faridatus Zulfa
5

Sambil senyum, kau ucap salam depan pintu.
Keringat masih ada di keningmu saat kepulanganmu.
Kelelahan terlihat pada gerak gerikmu.

Bapak, istirahatlah.
Jika kau lelah biarkan aku yang menggantikan perjuanganmu.

M Shofiyyul Azmi
7

izinkan fakir ini bersimpuh menengadah
harapkan ampun atas segala salah
dari belasan purnama yang berlalu sudah

tidak sebagaimana kemarin
kenduri kumpul kekraban baik terjalin
beberapa dewasa dan anak kecil berlarian
berdoa >>…

abudalta
10

“Slalu ku dengar ringkih cahaya
Dalam jiwa Yang perlahan merenggut kesadaran raga ini”,
“Raga yang menua
Tanpa alasan”,
“Yang jelas aku sudah melihat
Pasang surut dunia ini”
Ku letih, “biarkan >>…

Angelo yaku
0

Selamat Jalan Rekan sejawat
Hidup dan mati adalah kepastian
Tiap-tiap jiwa yang datang
Mutlak akan pergi
Sang pendidik telah tiada
Menyisakan jejak rekam pada kenangan
Rekan sejawat
Engkau telah Pergi >>…

Nichan N1412
10

Pencerdasan
Satu dari cita cita luhur Bangsa.
Mereka,
Leluhur kita,
Para pejuang kita,
Dengan peluh dan darah,
Dengan jerit dan air mata,
Mereka telah berjuang mendirikan Negri ini
Untuk cita >>…

Bung Fakha Tel
10

Dia yang tertuang dalam filsuf Malware
Ketika spekulatif menayangkan aktor
Di masa perang buta
Yang menewaskan dua puluh ribu rakyat proletar

Ia tergambar jelas ketika itu
Pasukan peta 15.30 berdiri diantara >>…

Inez Syawalytrie Favourita
6