Gambar Quote Puisi Wahyu Eka Nurisdiyanto

Puisi Wahyu Eka Nurisdiyanto bergambar diatas berjudul Tanbihat Rasa karya Wahyu Eka Nurisdiyanto
Puisi Wahyu Eka Nurisdiyanto bergambar diatas berjudul Tanbihat Rasa karya Wahyu Eka Nurisdiyanto
Renjana
Kulebur segala risau
di perapian senja
Bersemburat sajak-sajak lama
tentang pergumulan rindu tanpa jeda
Mereka bilang semesta tidak buta
Meski pelupuk terus dihujani ribuan derai
Meski tubuh limbung bak diterpa >>…
Pertiwi yang kami sebut ibu bangsa
Sedari kami dalam kandungnya
Tak sedikit lara disangga
Pertiwi, ibu kami yang malang
Bersamanya halang rintang
Baginya bukanlah pengadang
Tetap kami tumbuh berkembang
Di >>…
Rimba raya zaman menempa peradaban
Menyisihkan lawan, menyisakan yang bertahan
Namun, konon kita adalah bangsa yang berkawan
Mengusung perdamaian, merangkul yang membutuhkan
Hanya saja, kita belum seutuhnya menjadi bangsa pemenang
Bangsa >>…
Gurat kehidupan tak ubahnya warna semesta
Senangnya menunjukkan ketidakpastian senantiasa
Maka aku memilih menjadi rahasia
Sebab hakikat diri adalah kata
Atas setiap salah aku menata
Segalanya sudah jadi biasa
Dicinta dan >>…
Di beranda rumah sore ini
Senandika kata memperdengarkan kembali
Impresi diksi pada bait sajak bulan Juni
Dihapusnya delusi rasa dari lini masa
Biar tak lagi beranjak leluasa
Menerka tanya tanpa >>…
“Tanpa Makna”
Oleh: Wahyu Eka Nurisdiyanto
Masih melempar manis senyuman pada hujan bulan November
November yang sendu bertabur syahdu
Kesyahduan gemericik rindu mengekang hujan yang tak kunjung reda
Mereda sesekali, lalu >>…
Senja pertama karam di Bumi Cendrawasih
Perlahan beranjak tinggalkan Raja Ampat nan terkasih
Senja kedua terbenam di Pulau Rempah juga Celebes
Menguntai indah bak madu melebur hiasi Bunaken
Senja ketiga >>…
Aku masih mencoba, berkelana, juga mencari
Ini adalah metamorfosis hidupku nan hakiki
Mendalami tiap hentakan langkah kaki
Aku berpegang pada keyakinan diri
Dari beribu sangsi yang membelenggu mimpi dan ambisi
Tebal >>…
Diam seribu bahasa itulah aku
Sekadar bersuara lewat kalbu
Tak pandai aku berbahasa lagi merayu
Apalagi mencipta kata palsu
Tak mau aku bersandiwara
Merangkai syair-syair cinta
Layaknya sang pujangga
Sebab cinta >>…
Raga Kartini tlah lama pergi ke pangkuan Ibu Pertiwi
Namun jiwa jua ambisi Kartini tak berarti gugur bersama jasad
Melainkan bersemayam pada sesosok diri
Seorang ibu bukan dari darah biru >>…
Cinta kasih ibu telah menghapus usangnya dunia, ialah kehidupan yang dahulu kelabu
Kasihnya padaku tak hanya berakhir di batas senja, melainkan kian berlanjut seiring bergantinya masa
Jemariku menghitung detak waktu >>…