Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Langkahku kian berat,
Tiada satupun wajah hangat,
Hanya kerumunan pejalan membawa penat,
Suatu sore pukul 5:20 tepat.
Manusia kian linglung dicambuk tenggat,
Demi pencapaian menaikkan derajat,
Jangankan untuk memberi manfaat,
Mensyukuri saja serasa tak sempat.
Pekerja membabi buta,
Tak ada waktu selain bekerja,
Letih pun tak juga tiba,
Sampai akhirnya sadar dan telah tua,
Menghitung apa yang telah terlewat,
Didepan sebuah pintu akhirat.
“Hidup ini singkat, manfaatkan waktu sebaik mungkin, bekerja sekedarnya, bermain sekedarnya, bersenang2 sekedarnya dan berdoa sebanyak2nya”
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Kuduga lautmu tuhan kiriman S.syahmi.
Kuduga lautmu tuhan
Semilir di hilir
Bertongkah arus keras mengalir
Derasnya sama dan kemas
Kerap dan malar selalu mengusir
Lalu bagaimana hendak kutulis
Seribu garit yang terguris
Sekadar calar
Perit di lengan dan >>…
Selanjutnya Puisi Islami berjudul Monolog Musim Hujan dari Legiman Partowiryo.
Monolog Musim Hujan
aku hanya menerka
bahwa airmata yang menetes itu
adalah bentuk perdamaian dengan keadaan
bahkan, bisa jadi suatu saat
dengan keadaan sekarang yang tak kalah sengit
akan kutarik hujan dari tiap >>…
Terima kasih Legiman Partowiryo, PencilSpirit, S.syahmi atas kirimannya.
“ciluuuuuuuk baaa”
“Jangan lelarian, ntar jatuh”
“Jangan jajan sembarangan, ditabung ya”
“Udah makan?”
“Jangan lupa sholat”
“Tolong anterin belanja”
“Semoga semua sehat selalu”
Kata-kata mencerminkan segalanya,
Dari masa… ke masa
Aku juga >>…
Embun malam membangunkanku
Kicauan burung membuat risau hatiku
Aku telah terlumuri dosa-dosaku
Kegundahan terasa pada diriku
Tuhanku
Aku telah terlumuri dosaku
Aku ingin sepertiga malam untukmu
Mengampuniku
Atas dosaku
Merasakan maha >>…
Inginku…
Kupas selimut malam
Yang bangunkan bulu peraba
Butakan cahaya mata
Lengan telinga menyapa
Inginku…
Ulur tali harapan
Terbangkan sayap impian
Kepakkan daun kehidupan
Mekarkan kelopak kenyataan
Do’aku…
Merekah sejuta angan