Selamat datang di daftar puisi kemerdekaan 17 Agustus! Dalam momen yang penuh makna ini, kita menghadirkan kumpulan puisi yang menggambarkan semangat dan kebanggaan kita sebagai bangsa yang merdeka. Puisi-puisi ini menggugah jiwa dan mengingatkan kita akan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Gambar Quote Puisi Kemerdekaan

Puisi Kemerdekaan bergambar diatas berjudul Perihal Skenario Terbaik-Nya karya Sarlota Yuspin Lolo
Tepat pada tanggal 17 Agustus, kita merayakan hari kemerdekaan yang menjadi tonggak bersejarah bagi negara kita. Melalui kemerdekaan ini, Indonesia terlahir sebagai negara yang merdeka, berdaulat, dan memiliki kebebasan dalam menggapai cita-cita.
Daftar puisi ini mencerminkan beragam sudut pandang dan pengalaman hidup dari para penyair yang mengabadikan semangat perjuangan dan keindahan negeri ini. Dalam puisi-puisi ini, kita akan menemukan ungkapan tentang semangat kebangkitan, cinta tanah air, semangat persatuan, dan cita-cita luhur untuk masa depan yang lebih baik.
Melalui keindahan kata-kata dan imaji yang dihadirkan dalam puisi-puisi ini, kita diingatkan akan pentingnya menjaga dan menghargai kebebasan yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu kita. Puisi-puisi ini juga menjadi ungkapan rasa syukur kita kepada para pahlawan yang telah berjuang dengan segala pengorbanan untuk memastikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Semoga daftar puisi kemerdekaan 17 Agustus ini menginspirasi dan menggerakkan hati kita semua, membangkitkan semangat patriotisme, dan memperkokoh rasa persatuan sebagai bangsa. Mari kita sambut hari kemerdekaan dengan merenungkan makna dalam puisi-puisi ini, dan terus menjaga dan mewujudkan nilai-nilai kebangsaan yang telah diperjuangkan begitu gigih oleh para pahlawan kita.
Selamat membaca dan merayakan kemerdekaan Indonesia yang kekal dalam jiwa kita!
Puisi tentang Kemerdekaan
Kemerdekaan berasal dari kata merdeka yang berarti bebas; berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; dan leluasa. Lalu, kata kemerdekaan berarti keadaan atau hal berdiri sendiri. Dengan kata lain, kemerdekaan bisa berarti sebuah keadaan bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya.
Selain itu, bebas dan tidak terikat dalam aspek bentuk maupun isi merupakan ciri khas puisi modern. Maka, di sini kamu bisa meluapkan kebebasanmu dalam berpikir, berpendapat, dan lain sebagainya. Namun, kamu juga harus mengingat bahwasanya kebebasan atau kemerdekaan itu bukanlah tanpa batas. Kita harus mengiringi kebebasan dan kemerdekaan itu dengan tanggung jawab.
Puisi Tema Kebangsaan
Kita perlu mengetahui bahwa negeri ini mengalami penjajahan bukan karena tertinggal dalam hal intelektual, melainkan karena memiliki kekayaan yang berlimpah ruah. Hal itulah yang membuat para penjajah menghalalkan segala cara demi menguasai tanah air kita tercinta.
Ketika itu, para penjajah memanfaatkan corak perjuangan kita yang masih bersifat kedaerahan. Para penjajah itu membujuk setiap kerajaan yang tersebar di seantero Nusantara. Mereka menggunakan politik adu domba. Kita mengenal politik tersebut dengan nama devide at impera atau politik pecah belah.
Kombinasi politik, strategi, dan militer tersebut membuat para penjajah berhasil memecah belah potensi kekuatan besar yang ada di negeri ini. Mereka menjadikannya kelompok-kelompok kecil. Oleh karena itu, mereka lebih mudah menaklukkan setiap perlawanan dan mendapatkan kekuasaan atas tanah air kita ini.
Masa-masa menghadapi penjajah dengan cara yang masih bercorak kedaerahan tersebut tetap menjadi sebuah momentum awal perebutan kemerdekaan yang bersifat kebangsaan. Dengan demikian, kamu bisa menjadikan peristiwa atau momen-momen kebangsaan tersebut sebagai ide atau tema dalam puisi ciptaanmu.
Puisi Kemerdekaan Chairil Anwar
Selama ini, kita mengenal sosok Chairil Anwar sebagai salah satu penyair legendaris asal Indonesia. Ia tela menulis puisi dengan berbagai tema, seperti cinta, kebebasan, hingga kemerdekaan. Salah satu di antaranya, adalah puisi yang berjudul Diponegoro. Puisi ini juga dapat menjadi contoh puisi kemerdekaan sekaligus puisi tema kebangsaan.
Diponegoro
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembaliDan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.MAJU
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Kepercayaan tanda menyerbu.Sekali berarti
Sudah itu mati.MAJU
Bagimu Negeri
Menyediakan api.Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindasSungguhpun dalam ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai.Maju.
Serbu.
Serang.
Terjang.
Diponegoro atau Pangeran Diponegoro, salah satu pahlawan bangsa yang pernah membuat pasukan penjajah kocar-kacir saat berusaha merebut wilayah di Jawa. Beliau dan para prajurit telah menewaskan 8.000 tentara penjajah dengan persenjataan yang jauh dari modern. Dalam puisi tersebut, kita melihat bagaimana Chairil menggambarkan figur salah satu pahlawan kemerdekaan Indonesia itu.
Puisi Perjuangan Kemerdekaan
Sebuah perjuangan selalu mengandung nilai patriotisme, selama perjuangan itu memiliki tujuan untuk menegakkan keadilan. Oleh karena itu, tidak jarang kita akan merasa ikut bersemangat ketika membaca sebuah puisi yang berisi tentang kisah-kisah perjuangan. Hal itulah yang akan kita temukan dalam puisi perjuangan kemerdekaan karya Wiji Thukul berikut ini.
SUKMAKU MERDEKA
Karya: Wiji ThukulTidak tergantung kepada Departemen Tenaga Kerja
Semakin hari semakin nyata nasib di tanganku
Tidak diubah oleh siapapun
Tidak juga akan dirubah oleh Tuhan Pemilik Surga
Apakah ini menyakitkan? entahlah !
Aku tak menyumpahi rahim ibuku lagi
Sebab pasti malam tidak akan berubah menjadi pagi
Hanya dengan memaki-makiWaktu yang diisi keluh akan berisi keluh
Waktu yang berkeringat karena kerja akan melahirkan
Serdadu-serdadu kebijaksanaan
Biar perang meletus kapan saja
Itu bukan apa-apa
Masalah nomer satu adalah hari ini
Jangan mati sebelum dimampus takdirSebelum malam mengucap selamat malam
Sebelum kubur mengucapkan selamat datang
Aku mengucap kepada hidup yang jelata
M E R D E K A ! !
Tema Puisi tentang Hari Kemerdekaan
Kita tidak bisa memungkiri bahwa dunia tempat kita hidup ini memiliki beragam suku dan bangsa. Semuanya hidup berdampingan. Namun, setiap suku dan bangsa tersebut pasti pernah mengalami masa-masa di mana mereka harus memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasannya.
Bahkan, hingga saat ini, mungkin saja sakah satu di antara sekian banyak suku atau bangsa tersebut masih berjuang demi mewujudkan atau mempertahankan kemerdekaan dan kebebasan mereka.
Dengan demikian, kamu bisa menggunakan kisah-kisah kemerdekaan suku atau bangsa tersebut sebagai tema dalam puisimu. Kisah-kisah itu pastinya berada dalam sejarah atau sedang menjadi bagian dari sejarah kehidupan suku dan bangsa tersebut.
Untuk itu, kamu bisa mempelajari bagaimana awal mula dan perjuangan mereka hingga meraih kemerdekaan dan mengabadikannya dalam satu hari yang mereka sebut sebagai hari kemerdekaan. Contohnya, mengapa Brazil menetapkan tanggal 7 September untuk memperingati hari kemerdekaannya? Bagaimana cerita yang ada di baliknya?
Puisi Kemerdekaan 17 Agustus
Nah, kamu semua pasti tidak akan melupakan hari kemerdekaan Indonesia kan? Hari itu jatuh pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejak tanggal 17 Agustus 1945 itu, bangsa Indonesia telah resmi membebaskan diri dari penjajahan. Maka, tidak mengherankan bila banyak sekali puisi yang mengabadikan momen tersebut.
Tentunya, puisi-puisi tersebut telah menjadi persembahan yang berharga bagi kemerdekaan yang telah kita dapatkan. Bahkan, hingga saat ini, upaya untuk memperingati tanggal 17 Agustus itu selalu menghidupkan semangat kemerdekaan Indonesia di berbagai wilayah.
Biasanya, sebuah Upacara Bendera akan mengawali sakralnya momen pada tanggal 17 Agustus. Kemudian, Masyarakat Indonesia, dari berbagai kalangan, mengadakan banyak lomba untuk mengisi momen bersejarah itu. Mulai dari warga-warga di setiap permukiman, hingga instansi-instansi, tidak ingin ketinggalan untuk memeriahkan tanggal 17 Agustus tersebut dengan berbagai kegiatan.
Puisi Proklamasi
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia merupakan momen monumental yang tidak boleh kita abaikan. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta membacakan proklamasi di sebuah rumah di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta. Lalu, apakah perjuangan bangsa Indonesia selesai setelah itu? Tentu saja tidak.
Proklamasi justru merupakan sebuah tanda bahwa Indonesia memulai perlawanan terhadap penjajahan. Berbeda dengan perjuangan sebelumnya yang masih terpisah-pisah, perlawanan setelah proklamasi bersifat nasional, baik dalam bentuk perang bersenjata maupun diplomatik.
Para pejuang muda memiliki andil besar dalam mewujudkan peristiwa pembacaan naskah proklamasi tersebut. Para pemuda yang di antaranya adalah Chaerul Saleh, Sukarni, dan Achmad Soebardjo, dengan jeli melihat peluang berdasarkan kondisi yang dialami penjajah saat itu. Kontribusi pejuang golongan muda saat itu membuahkan hasil yang manis, yaitu cikal-bakal kemerdekaan yang kita rasakan kini.
Maka, sebagai generasi muda, apakah kita hanya akan berdiam diri dalam kemerdekaan ini?
Puisi Kemerdekaan Menyentuh Hati
Menyuarakan kemerdekaan tidak selalu dalam bentuk teriakan-teriakan, yel-yel, atau slogan-slogan. Kita bisa menyuarakan kemerdekaan dengan menceritakan sisi yang mungkin jarang terlihat. Contohnya, sisi kesedihan dan kehilangan yang dirasakan saat memperjuangkan kemerdekaan tersebut. Dengan demikian, kita dapat menciptakan puisi kemerdekaan menyentuh hati yang akan membuat kita lebih merasakan betapa beratnya pengorbanan demi sebuah kemerdekaan.
Mari kita menyimak contoh puisi kemerdekaan dari Sapardi Djoko Damono berikut ini.
HARI KEMERDEKAAN
Karya: Sapardi Djoko DamonoAkhirnya tak terlawan olehku
tumpah dimataku, dimata sahabat-sahabatku
ke hati kita semua
bendera-bendera dan bendera-bendera
bendera kebangsaanku
aku menyerah kepada kebanggan lembut
tergenggam satu hal dan kukenaltanah dimana kuberpijak berderak
awan bertebaran saling memburu
angin meniupkan kehangatan bertanah air
semat getir yang menikam berkali
makin samar
mencapai puncak kepecahnya bunga api
pecahnya kehidupan kegiranganmenjelang subuh aku sendiri
jauh dari tumpahan keriangan dilembah
memandangi tepian laut
tetapi aku menggengam yang lebih berharga
dalam kelam kulihat wajah kebangsaanku
makin bercahaya makin bercahaya
dan fajar mulai kemerahan
Puisi tentang Kemerdekaan Singkat dan Bagus
Mungkin, masih banyak di antara kamu semua yang memikirkan bahwa sebuah puisi yang bagus itu harus panjang. Namun, sebuah puisi tidak memiliki batasan panjang atau singkat untuk menjadikannya bagus atau tidak. Contohnya, puisi dari Taufik Ismail berikut ini.
LARUT MALAM SUARA SEBUAH TRUK
Karya: Taufiq IsmailSebuah Lasykar truk
Masuk kota Salatiga
Mereka menyanyikan lagu
‘Sudah Bebas Negeri Kita’
Di jalan Tuntang seorang anak kecil
Empat tahun terjaga :
‘Ibu, akan pulangkah Bapa,
dan membawakan pestol buat saya ?
Puisi Pendek Kemerdekaan 17 Agustus
Oke, setelah mengetahui bahwa puisi yang bagus tidak harus panjang, kami berharap kamu bisa lebih tenang saat membuat puisi. Bahkan, dalam puisipendek,net, kamu dapat mengekspresikan puisimu dengan bebas, tanpa harus terbelenggu dengan ukuran panjang, pendek, atau bagaimana sebuah karya yang bagus.
Agar kamu lebih merasa yakin, mari kita menyimak sebuah puisi berikut ini.
Darah Sang Perwira
karya: Faridatus ulfaSuara ricuh mulai bergemuruh
Dimanakah badan ini akan berlabuh
Menapaki jalan yang penuh lumpur
Darah yang terus bercucurSang perwira bersenjata
Menebas kaum yang durja
Melawan perusak Negara
Dialah sang perwira bijaksana
Puiai karya faridatus ulfa tersebut adalah satu contoh yang menunjukkan bahwa membuat puisi yang bagus tidak harus panjang. Melalui dua bait puisi berjudul “Darah Sang Perwira”, Farida mengajak kamu semua menikmati keindahan rima sebagai salah satu unsur puisi.
Selain itu, setiap baris di dalam puisi tersebut bukan kalimat yang panjang. Namun, kamu bisa melihat bagaimana baris-baris itu memiliki diksi yang padat dengan makna.
Puisi Kemerdekaan di Masa Pandemi
Pandemi, covid-19 yang melanda seluruh dunia masih membayang-bayangi kita hingga saat ini. Sejak sekitar tiga tahun lalu, virus bernama corona itu telah menebar kematian dan ketakutan kepada kita semua. Kita mengingat bagaimana saat itu kita harus membatasi hampir semua aktivitas kita demi mencegah penularan si virus. Saat itu, rasa kemanusiaan dan nasionalisme kita mengalami ujian yang sangat berat.
Setiap orang bisa saja menjadi takut saat harus melakukan aktivitas di luar rumah. Atau, seseorang akan merasa ketakutan jika beraktivitas di sekitar orang lain. Dengan demikian, secara langsung maupun tidak, corona telah menekan, bahkan merampas sebagian kemerdekaan dan kebebasan kita. Namun, satu hal yang tetap bertahan adalah kreativitas.
Pandemi corona yang luar biasa itu tidak mampu menekan dan membunuh kreativitas kita sebagai manusia. Buktinya, kamu akan menemukan berbagai karya yang justru menjadikan pandemi sebagai tema, seperti seni rupa dan seni sastra, termasuk tentu saja puisi. Oleh karena itu, tidaklah berlebihan jika kami mengatakan bahwa masa pandemi bukan halangan bagi rasa dan kreativitas kita untuk menghormati momen-momen kemanusiaan dan kemerdekaan.
Demikianlah pembicaraan mengenai kategori puisi kemerdekaan ini. Melalui tulisan ini, PuisiPendek.net mengajak kamu semua untuk lebih giat dalam mengapresiasi kemerdekaan bangsa Indonesia. Inilah yang akan menjadi bukti nyata kepedulian dan peran aktif kita demi membuat semangat kemerdekaan senantiasa menyala dalam hati kita semua. Oleh karena itu, di sini kami telah menyusun kumpulan puisi tentang kemerdekaan karya para kontributor hingga tahun 2022.
Terkait puisi kemerdekaan adalah Puisi tentang pahlawan dan puisi tentang guru