Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Rimba raya zaman menempa peradaban
Menyisihkan lawan, menyisakan yang bertahan
Namun, konon kita adalah bangsa yang berkawan
Mengusung perdamaian, merangkul yang membutuhkan
Hanya saja, kita belum seutuhnya menjadi bangsa pemenang
Bangsa besar ini telah lama menanggalkan hakikat berdikari
Sangsi pada potensi anak negeri
Terlena di atas pangkuan bangsa asing
Tanpa sadar menggadaikan “harga mati” pada bangsa pendatang
Menjadi disegani juga dihormati hanyalah dambaan
Kita butuh bergandengan tangan
Bersama meleburkan satu tujuan
Merentasi lintasan ujian
Kita guratkan perlahan tinta emas kedaulatan
Mengulang kembali hikayat kemenangan
Sang Garuda nan luhur digdaya dalam gemilang kejayaan
Jombang, 6 Agustus 2020
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Rindu kiriman Dian Ambarwati.
Rindu
Musim dingin yang beku
Kepingan salju pun turun
Inginkan raga ini dekat selalu
Mendamba hangatnya dekapmuNamun, duniaku terlalu kelabu
Untukmu yang hanya ilusi
Hatiku selalu sendu
Sewaktu rindu datang kembaliDan >>…
Puisi Kehidupan, Puisi Tentang Pahlawan
Selanjutnya Puisi Kehidupan berjudul Aku Dan Pulang dari M.Agung.
Aku Dan Pulang
Aku pergi sekarang
Sekarang aku pergiKerja demi aku
Pergi demi kerjaDatang untuk cinta
Cinta belum pulangAku dan aku
Kerja dan kerja
Cinta dan cintaBekerja untuk cinta
Untuk di rumah.BALI, 160320
Terima kasih M.Agung, Wahyu Eka Nurisdiyanto, Dian Ambarwati atas kirimannya.
Gubung bambu istana baginya,
Perut yang selalu bernyanyi dalam hidupnya,
Walau pahit telan untuk manis,
Bersyukur kunci agar tak menangis,
Melangkah kaki ini hingga membentuk garis pecahan,
Duri-duri selalu menghadang raga,
>…
Pak..
Kau setangguh beruang..
Sekeras batu karang..
Kau sering buatku takut..
Kau buat hatiku ciut..
Tapi..
Hari ini ku lihat air matamu..
Kau hadirkan kata maafmu..
Sekejap kau telah menyatukan >>…
Tentang masa lalu
masa dimana aku kamu dan dia
menjalin kisah bersama
merajut asa meraih cita
mencoba tuk saling mendewasakan
memahami arti kebersamaan
arti kebahagiaan
arti kesederhanaan
hingga akhirnya
kita >>…