Puisi pendek dan berbagai karya dalam situs puisipendek.net adalah daftar puisi kiriman para pengunjung. Meski tak semua dapat dijadikan contoh puisi singkat, tapi kami yakin semua otentik lebih dari sekedar bait-bait syair, sajak metafora, deretan baris (larik), atau bunyi rima.
BADAI MEMBADAI
Raga bersorak gempita melambai-lambai bagaskara Sabastala bermega hitaman seolah tak kan rintiknya Namun dalamnya, akara merunduk pilu bagai bunga nan layu Gelisah pilu bagai badai membadai di taman kalbu Rahsa nan pilu bernaungan harsa nan palsuan Bukanku tak ingin mendongeng pada insan nan lain Hanya saja, ingin ku uji tangguhkan...
Hujan di sore itu
Hujan di sore itu
Karya
INDRIYAWATI KOMALASARI
Hujan di sore itu..
Kita lagi bersama
Tertawa riang dan menikmati rintikan demi rintikan
Yang membuat perasaan kita merasa tenang
Hujan di sore itu….
Menghapus air mata kita
Dan mengubahnya dengan kebahagiaan
Kebahagiaan yang begitu...
Cinta dan Waktu
cintaku takkan pernah layu,
meskipun roda waktu terus berlalu,
dan meninggalkan butiran debu,
yang mengotori beningnya cintamu
By. Anto Sutanto
Puisi bahasa inggris untuk bait diatas artinya :
“Love and Time”
my love never faded,
although the wheel of time continues to pass,
and left...
Senja Aku Rindu
Dan hati ini kian saja terasa kelam
Yang pekatnya lebih hitam dari ukiran malam
Sepenggal ragu menggurat asa jika rindu itu tiba
Akankah kita indah seperti jingga saat matahari menua
Gerimis menghantarkan langkahku berlalu
Aku mematung menatap persimpangan jalan berliku
Meski bibir mengatup rapat menahan...
Tumbang
Patahkan saja sayap rapuh hitamku
bila mengepak saja tak mampu
semua akan datang
Kan menghilang terbang tinggalkan sarang
tak ku harap kau kan tinggalkan ku
ranting yang akan tumbang pun
tak mau lagi
ku hinggapi oleh makhluk dengan kebiadaban
ataukah aku harus memilih
terbang...
Rindu
air mata langit kian menetes
meneteskan segala kekecewaannya
kupandang langit yang kini menangis
kudengar suara air mata nya yang tak henti – hentinya menetes
ia kecewa
kecewa akan segala rindu
yang menyayat hatinya
demi ia, ia yang tak peduli dengan hati yang kini rindu
Laraku Pilumu
Saat pagiku kian mendekat
Kau yang s’lalu ku ingat
Sekalipun jarak terasa lambat
Biarkan cinta tetap terikat
Naluri sengbangi karsa
Rasa yang terselubung tiada
Diantara jarak kita bersama
Rindu tak juga mereda
Merekah penuh tanya
Pada bayangmu yang tersisa
Aku masih menunggumu disini
teka teki hati
malam telah tiba
kesunyian pun menghampiriku
kebimbangan turut menghampiriku
ada apa di dalam pikiran saya
teka teki semacam apa yang kau berikan
aku sulit mencari jawaban itu..
aku sulit menghilangkan kebimbangan itu..
tapi aku tak putus asa dengan teka tekimu itu..
...
anganku memiliki
mungkin dengan kata..
dengan rasa..
atau hanya sebatas angan..
aku ingin mengatakannya..
dan sesaat..
hanya untuk sejenak..
entah hanya dalam mimpi..
atau dalam pikiranku saja..
aku ingin memelukmu..
mendekapmu..
memanjakanmu dalam setiap waktuku..
meski tanpa kenyataan..
dan keadaan yg memungkinkan..
Explains
I give my words
Before I try to explain all,
I dont want you’ll wrong thinking and I have wrong feeling.. All people were think wrong that
I live without you.
Please, Dont break me down.
It can make me lost my feeling to you,...
Kembalilah
siang ini kata-kata yang mulai lelah
rebah di kepalaku
saat bayanganmu yang dulu sempat memelukku
kembali mewujud ditemani tangis airmata waktu
lihatlah air telaga yang mulai mengental
dan puisi yang akan kembali tanggal
tertebas tajam ujung pena yang saling melukai
begitu perih, begitu pedih
MEJA PENGAWAS
bersama puluhan nama pada tenangnya kelas
terbagi hitung naskah serta lembaran kertas
semua pertaruhkan kening hasil berguru keras meskipun satu, dua sosok ogahan malas
aku tahu apa yang kita harap jelas
tiada ketegangan terikat, aku mau bebas
waktu serasa berjalan pelan dan lepas
ketika hawa...
Memori
Hari ini,
Bersama mendung dan hujan
Sendiri ku telusuri kembali
Jejak jejak masa lalu
Seperti naik mesin waktu
Atau berteleportasi ke masa itu
Ingatanku masih jelas
Bayangan itu membekas
Di sini,
Dulu, dulu sekali
Kita pernah duduk berdua
Hingga lupa...
Bait Terpahit
Hunus saja sajak yang tersarung kelu di lidahmu.
Untuk coba congkel apa yang terselip diantara bait terpahit.
Setelah lama kau cari dengan matamu yang menyipit.
Sisakan walau sedikit. Kelak, juga akan terasa legit.
Cinta suci
Aku hanyalah sebuah butiran debu.
Yang terbawa oleh hembusan angin rindu.
Dan dimana kerinduan itu adalah hasil dari penantian.
Penantian sebuah cinta yang tulus.
Seakan akan cinta itu seperti sebuah arus air.
Walupun sesekali pecah oleh bebatuan.
Tapi, cinta itu kan kembali menyatu.
...
Hati dan Ketulusan
sinar suar yang kau padamkan
segenap kelam kau hadirkan
taman yang kau abaikan
taman yang pernah kau indahkan
jiwa yang kau murungkan
dari keceriaan yang tak menjemukan
mimpi yang kau sirnakan
impian hati dan ketulusan.
Juni Senja
Merekahlah sayang…
pada bulan juni di penghujung senja,
kala angin mulai menyesap cakrawala
seraya langit hening meratapnya…
Terbanglah sayang…
pada bulan juni di penghujung senja,
kala bulan enggan ke peraduannya
seraya bintang menyapa cinta
Juni senja menyapa kita
Juni senja menyatukan kita
Lalu,...
Uluran Tangan Berharga
tak dilihat bagai hantu
tak dipedulikan bagai debu
dia sudah terbiasa
diantara kerlap pijar cahaya
hanya dirinya yang gelap gulita
tiadakah seorang yang ingin mengulur tangan?
tiadakah yang datang untuk membawa harapan?
berteriak pun belum tentu didengar
sunyi
seorang diri
menahan benci
Simanis mata berkaca
Ketika fajar mulai menyingsing
Gerimis menggelitik debu-debu jalan
Hembusan lembut angin pagi buta
Menuai rindu melaju
Sinaran tatapan mata terpacu atas bayangan
Seakan nyata di atas ufuk pandangan
Simanis mata berkaca
Rindu melaju tanpa menuai kata
Aku terbungkam dalam sunyi
Menuai mimpi diatas angan
Air Mata
Setitis air mata jatuh ke bumi
Aku pendosa dari segala segi
Tuhan membenci aku pasti dibasmi
Rosak harapan tetap membuta tuli
Setitis lagi air mata jatuh ke bumi
Sebak dada menimbulkan segala nista
Adakah aku layak digelar suami?
Jika pasanganku punya rasa terista
Hujan...
Kita dan Skenario Tuhan
Cerita ini masih sama
Masih tentang titik temu dalam semoga
Dan goresan penaku masih mengukir semua rasa rindu itu dalam lembaran kisahku
Terima kasih masih tetap sabar pada kata “nanti”
Dan maaf untuk aku yang selalu menunda kata “nanti” itu
Terima kasih untuk segala rasa, segala...
Puisi Alam (89) Puisi Anak (26) Puisi Ayah (27) Puisi Bahasa Inggris (59) Puisi Cinta (474) Puisi Corona (34) Puisi Guru (15) Puisi Horor (13) Puisi Ibu (79) Puisi Islami (74) Puisi Kehidupan (519) Puisi Kemerdekaan (20) Puisi Love (14) Puisi Lucu (32) Puisi Pahlawan (38) Puisi Patah Hati (171) Puisi Rindu (226) Puisi Romantis (187) Puisi Sahabat (53) Puisi Sedih (222) Puisi Senja (48) Puisi Ulang Tahun (10)
Puisipendek.net didirikan pada tanggal 2013. Selama lebih dari 10 tahun ini kami telah merasakan betapa sulitnya untuk bertahan tanpa adanya investor. Kendati demikian kami bangga, karena beberapa dari kontributor lama kini menjadi penyair nasional yang tulisannya sudah dipublikasikan di media yang lebih besar. Kebanggaan memberikan sumbangsih dalam perkembangan dunia sastra khususnya puisi pendek di Indonesia.
Satu-satunya pemasukan kami adalah iklan dan endorse meskipun nilainya jauh dari biaya operasionalnya sendiri. Oleh karena itu kami belum mampu memberikan reward yang mungkin diharapkan para kontributor kami. Satu-satunya reward yang bisa kami berikan adalah mempertahankan puisipendek.net tetap ADA!.
Sebagian besar puisi yang ada dalam puisipendek.net, adalah kiriman dari para kontributor kami. Mereka adalah partner kami yang sudah selayaknya kami perjuangkan dalam bentuk penyajian puisi yang keren, seperti yang kalian lihat pada lembar halaman puisi.
Selain itu, kami juga memberikan kebebasan pembaca untuk menilai dan mengomentari karya. Puisi pendek atau puisi dengan rating tertinggi akan masuk daftar puisi terbaik. Sementara itu puisi paling populer akan masuk ke deretan puisi paling hits sepanjang masa, paling populer tahun ini dan puisi paling banyak views di bulan ini.
Penghargaan lain yang sanggup kami berikan adalah highlight khusus untuk para kontributor yang telah banyak mengirimkan puisi. Kamu bisa menemukan kontributor puisi terbaik pada halaman ini.
Penutup, terima kasih untuk para kontributor yang telah mengirimkan puisinya dan berjuang bersama kami di dunia sastra Indonesia. Tak lupa juga terima kasih atas kunjungan kamu hari ini, dan terima kasih karena sudah mengeklik iklannya.
Puisi-Puisi Paling Populer Sepanjang Masa
12 puisi paling populer yang paling banyak dibaca oleh pengunjung setia puisipendek.net