Kategori Sedih
222 Puisi Sedih GAK Bikin Nangis Ungkapan Hati dan Perasaan - Laman 16 dari 28 Halaman 16
Puisi Sedih adalah kumpulan puisi pendek tentang kesedihan karena cinta, sedih untuk orang-orang tercinta. Tapi ingat jangan sedih berkepanjangan karena malah jadi penyakit, baik moril, spirituil atau fisik.
Daftar Isi 222 Puisi Sedih GAK Bikin Nangis Ungkapan Hati dan Perasaan - Laman 16 dari 28 :- Kumpulan Puisi Bertema Sedih
- Gambar Quote Puisi Sedih
- Kutipan Puisi Sedih Terbaik
- Kutipan Puisi Sedih Terpopuler
- Kumpulan Semua Puisi Sedih Terbaru
- Puisi Sahabat
- Puisi Senja
Gambar Quote Puisi Sedih
Puisi Sedih bergambar di atas berjudul Sosok Pelita Hidup karya SAFRIDA ANNAFI
Kumpulan Puisi Dengan Tema Sedih
Kenangan yang Padam
Raga yang telah hancur, melebur
Menyisakan ruang abu, kelabu
Batin telah terhempas, terampas
Menjadikan sunyi sepi, menyendiri
Ku mulai pungut satu demi satu
Merakit kembali senyum, tanpa jeritan meringis
Ku rasa, air bak telah menjadi bahan peledak
Menyiram kegersangan seonggok jiwa
Terlarut dalam senyawa...
Utarakan
Pertama kali ku utarakan cinta
Disudut sekolah penuh taman bunga
Berharap kau tau aku ada rasa
Meski ku tau kau tak ada rasa
Tapi masih ku coba
Hasil akhirnya pun sudah ku duga
Jika itu terasa sulit kau dengarkan
Biar kupendam
Meski...
Almaza
Anila malam menggenggam atma yang kian melemah
Lalu lalang di ujung kota yang temaram
Meniti lorong-lorong penuh kerinduan
Ambu-ambu kerinduan yang pekat, tercium lekat
Za, cinta kasih terabdi
Aksara luka, masih menerjemahkan dirimu sebagai cinta
Nostalgia
Tonight I write one of the saddest lines of my poem :
“O.. Longing who blows in the breeze.
Your inexistence perforated through desolation.
Spending time with you was too short.
When oblivion takes a thousand years.
Letting you go was the saddest chapter for this...
Penyesalanku
Semua tertolak oleh Naluri.
Hari hari pikiran pun dihantui ketidakbebasan jiwa,
Aku yang sedang terpenjara dalam ruang hampa yang panas, hingga peluh-peluhku menenggelamkanku sedalam penyesalanku.
jiwaku meronta, ruhku menjerit, seakan tahu bahwa semua yang dijalani ini adalah kedustaan yang menindas dan kepalsuan yang dipertontonkan.
Dewasa
Terpikul berat beban di pundak
Lelahnya kian menggelegak
Untaian keluhnya ramai
Syaratkan damai yang tak sampai
Kapankah terakhir kali ia bersuka cita
Penuhi inginnya atas dunia yang fana
Kapankah terakhir kali tergelak lepas
Penuhi harapnya yang teramat bebas
Nukilan resah
Sabda malam ini sunguh mendayu-dayu,
Sehingga kulit jemariku bergeliak ingin menulis sebuah kata,
Aliran tangan yang mengikut susunan hati,
Tak kala ia mengikut perasaan,
Coretan batinku tak terbendung dengan amarah,
Bergetar tanpa segan,
Fikiran diawang-awang gundah gulana,
Di dalam jurang antara tirisan akar perasaan,
Perihal Skenario Terbaik-Nya
Senja akhir Juli telah berpamit, namun asa kembali memutar jejak langkah yang sudah terlewati
Jejak langkah yang tak mudah untuk dilalui
Jejak langkah yang tak semua berujung bahagia
Jejak langkah yang hampir berujung menyerah
Saat kaki tak lagi mampu melanjutkan langkah mendatangkan kecewa dan luka
Namun...
Esok Atau Lusa
Aku punya rasa yang tak terungkapkan
Mahupun albi tak rela atau mulut terbungkam
Gerimis mengundang hujan peneman
Luaran bingit namun dalaman mendiam
Dimamah hari esok ataupun lusa
Tetap berjalan waktu kian binasa
Bukanku berniat tangguh atau tergesa
Cuma melihatmu kian hari makin selesa
Seluruh...
dunia yang tak mengerti
dunia yg tak perna mengerti
apa aku yg tak perna membuka mata
smua terasa menyedihkan
saat aku membuka mata dan menutup mata
adakala smua org berkata
smua indah pada waktu nya
tp pada nyata nya
indah itu tak seindah pada waktu ny
...
Suara Hatiku Berkata
Ku terbangun…
Menatap indahnya fajar
Menyingsing pagi yang bening
Merah, kuning, jingga terlihat di ufuk timur
Tak ingin ku berpaling menatap senyum mu
Sang raja cahaya…
Sekilas,…
Terlintas dibenakku kenangan yang dulu pernah kita isi dalam memori otak kita masing-masing
Begitu indahnya,
Bidadariku Terluka
Saat ku buat orang tuaku bangga..
Tapi nyatanya..
Separuh rasaku tersiksa..
Saat kulihat bidadariku terluka..
Wahai bulan purnama
Janganlah berurai air mata
Jangan biarkan pesona senyumu tiada
Karena kau buatku tak berdaya
Rindu Yang Terbawa Waktu
Dari manakah rindu ini terbawa,
Padahal heningnya biasa saja,
Hanya tak sadarkah aku,
Wangimu yang masih disudut kalbu.
240 purnama kukira telan kenangan,
Rentang yang cukup bagi sang bulan,
Namun justeru habis oleh batara kala,
Yang lapar kalap oleh derita.
Giras 49
Bengah
Menerabas payoda putih
Larik jemari menari keluh
Bagai nabastala tak berarti
Kau tak mau mengambil arti
Seringai kecut aku haturkan
Pada buana menyebalkan
Anggak dimakan sendiri
Bengah, tak tahu diri
Siapa Yang Salah?
Aku termangu dalam serpih-serpih hari yang tak pasti
Duka ini dari siapa?
Kesepian ini datang dari mana?
Luka ini … siapa penyebabnya?
Saat ku tatap nabastala
Hanya ada nestapa di sana
Lalu sang rinai jatuh membasahi bentala
Menciptakan petrikor yang menyesakkan dada
Kenapa semuanya...
Tolong aku
Tolong aku…
Walau sesaat saja ingin ku bertemu
Bersandar di pundakmu seperti dulu
Menatap matamu terpana oleh senyummu
Bayangmu tak pernah berhenti mengikutiku
Tolong aku…
Menahan rindu yang tiada habisnya
Terbunuh sepi, mengiris luka jiwa
Andai tak ada rasa antara kita
Tak mungkin kini...
Tulang Dan Selaput Keclokatan
Tulang tulang itu mulai kelihatan
Hanya dilapisi selaput bewarna keclokatan
Entah kapan itu akan pulih
Atau justru malah dilapisi kain bewarna putih
Aku tak sanggup di dekatnya
Lebih baik menjauh daripada melihat ia tak berdaya
Aku ikhlas ia tiada
Daripada mendengar jeritan tanpa...
Aku benci diriku
Aku kadang benci pada diriku sendiri
Sebab aku
Selalu melakukan kesalahan
Baik kecil maupun besar
Aku sering kehilangan hal yang berharga Karena aku terlalu percaya
Atau memang aku terlalu polos
Sehingga menganggap remeh dan tak waspada
Apakah aku memang sebodoh itu
Apakah aku memang...
Hidangan Penutup
Kala rindu menutut terciptanya temu
Anila malam tersipu malu dalam pusara waktu
Terdengar alunan nada kerinduan, beriringan
dengan air mata keinginan.
Sesungging senyum masam terpasung di wajah manisnya
Terdiam kaku, bertahan pada secuil redup harapan
Seiring rindu yang menjejaki pengamatan,
termenung bersama sunyi dalam...
Bukan Kecil
malam semakin dingin dan angin mulai memburu
dentuman suara itu mendayu dan menderu
ku heran kau tetap suka dan tetap mau berseru
padahal kaca jendelaku terus-terusan berguncang pilu
korban berjatuhan kerugian bukan ratusan beribu
semua mengumpat meski di belakang seraya menggerutu
katamu itu indah tapi...
Sick
I try to stop my thoughts
Say, “I need someone to hold.”
Could you cry for me
If I wasn’t in homie
Could you crying
If I’m dying
Wake up with tears
Cause I’m no longer here
Hold me tight tonight
I’m tired...
Cinta Yang Hilang
Hujan sederas ini kemana kau pergi ?,
Tak seperti biasa kudengar suaraku sendiri,
Bisik yang entah menyampaikan apa,
Percakapan aku dan diriku yang hanya menghitung lubang-lubang luka.
Tiada lagi gema kataku yang kembali lewat bicaramu,
Atau pecah tawamu menyahut gurauku,
Tiada lagi dingin amarahmu,
...
Berilah aku,Agar ku tak mengemis I, II, III
Berilah aku, agar ku tak mengemis I
Cerita apa yang akan ku kisahkan
Agar kau bisa memberi kasihmu padaku
Lagu apa yang akan ku nyanyikan
Agar kau bisa terpukau mendengarkannya
Bunga apa yang akan ku berikan
Agar kau bisa terpikat dengan kuntum yang...
Gelap
Gelap
Tak dapat kupungkiri
Membahana di setiap hati
Saat aku bertemu
Pada tetes hujan yang kelabu
Gelap
Haruskah aku kembali
Untuk menerangimu
Di setiap malam
Gelap
Harusnya aku disini
Sebelum terlalu larut dalam kesedihan, ada baiknya mensyukuri apa yang ada, bisa lewat puisi tentang ibu atau puisi tentang ayah ini.
Akan tetapi rasa sedih yang mampu disalurkan dengan baik akan menjadi model terapi masa kini yang cukup efektif justeru untuk keluar dari depresi. Kita tahu keadaan memang sedang tidak baik-baik saja, semua serba sensitif, terutama jika musibah menghampiri. Namun kami mengajak semua jiwa-jiwa yang sedih, untuk menuangkan seluruh keresahannya. Kedalam [keyword].
Jika menurut kalian tidak akan berhasil maka mari sejenak merenungkan yang lebih jauh lewat puisi islami, La Tahzan.
Apabila telah merenungkan hakikat kehidupan, kami rasa akan lebih mudah menuangkan keresahan. Kategori ini ada sebagai wadah menyalurkan segala kepenatan hati, sedihnya kita menghadapi sesuatu pengalaman, kepedihan yang tak terbantahkan dan tak terkira. Seperti saat pandemi 2020, kesedihan seluruh umat manusia terasa serempak seluruh dunia. Namun itu tak menghalangi mereka berkarya lewat puisi tentang corona.
Dalam dunia percintaan, kesedihan justeru kerap kali menghampiri, tapi anehnya seolah tak lelah kita disakiti. Jatuh dan bangun lagi, seperti sedang di otomatisasi. Kesedihanku menjelma jadi mutiara-mutiara indah dalam puisi tentang cinta yang berkilauan sepanjang derai air mata.
Ayo kita sama-sama menguatkan satu sama lain, karena itulah sejatinya manusia, ada untuk satu sama lain. Pertanyaan yang bagus untuk kita lontarkan pada diri sendiri, apakah kita sudah punya motivasi yang cukup untuk menjadi penyemangat?. Jawabannya bisa kalian temukan pada makna paling dalam dari puisi sedih.