Kategori Senja
48 Puisi Senja Kisah Manis Ujung Sore Di Tepi Pantai - Laman 5 dari 6 Halaman 5
Puisi Senja sajak menjelang petang yang selalu menjadi tren penulis puisi. Tentang Matahari yang mulai tenggelam di cakrawala menjadi pemandangan indah nan mempesona. Menarik siapapun ingin menikmatinya, meski momen itulah yang mengantarkan kita pada gelapnya malam.
Daftar Isi 48 Puisi Senja Kisah Manis Ujung Sore Di Tepi Pantai - Laman 5 dari 6 :- Kumpulan Puisi Bertema Senja
- Gambar Quote Puisi Senja
- Kutipan Puisi Senja Terbaik
- Kutipan Puisi Senja Terpopuler
- Kumpulan Semua Puisi Senja Terbaru
- Puisi Sedih
- Puisi Ulang Tahun
Gambar Quote Puisi Senja
Puisi Senja bergambar di atas berjudul Fajar, senja dan malam karya Millaricindi
Kumpulan Puisi Dengan Tema Senja
Senja yang Indah
Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha pencipta
Sang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam
Meneguk cahaya dalam-dalam
Menyempurnakan keindahan malam
Lembayung indah tampak kekuningan
Gradasi warna bagaikan lukisan
Rindu di ujung Senja
Ribuan hari telah terlewati Namun merelakan dan mengikhlaskanmu Masih saja kucoba.
Lihatlah, ribuan lembaran rindu yang telah usang
Namun penaku tak pernah lelah Tak berhenti menulis segala rindu untukmu Tak mengeluh menulis segala rasa untukmu.
Tahukah Ibu?
Senja selalu kuharap berlalu cepat Agar terganti malam Kupinta...
Kawan
Wahai kawan,
Nafasku tersengal memikirkanmu
Fikirku ragu pada sikapmu
Mengapa kau tak kembali?
Mega merah telah hilang disapu siang
Ragaku melemah menunggu kabar
Burung pun pergi mencari kabarmu
Namun mereka tak kunjung kembali jua.
Risau jika kau membenciku
Jatuhlah aku tanpa sanjungmu
...
Fajar, senja dan malam
Senja menghilang,
Melebur luka yang amat panjang.
Bak genangan,
Kau meninggalkan sejuta angan.
Melebur fajar,
Dan kau gantikan gelapnya malam.
Suram,
Namun tiada ku berkutik.
Ini takdir,tak pantas bila ku kritik.
Jadi,kutegaskan,kehilanganmu sangat tidak asik.
LARA SENJA (tentang masa lalu yang kelam)
Kita pernah melihat hal yang sama meski tak saling melihat.
Tiga tahun hati melunak keringat berdarah.
Untuk likunya kita perjuangkan, berpaut mesrah.
Melawan waktu, melawan dunia.
Pun baranya bersama kita kibas pada mereka (keluarga).
Akan cinta belaka.
Dikau lembut benih denyut sugmaku. Akalmu laksana bulan.
Lelah
Untuk kamu yang lelah
Sedang menari dengan indah
Lekukan kakimu yang menyusur tanah
Di bawah rintik hujan yang terpanah
Sungai mengalir di pipi tak terasa jatuh ke bawah
Tanganmu yang sedang menari tak menadah
Kau sibuk dunia tanpa berfikir dirimu yang lelah
Maaf...
Senja
Senja…
Kutitip sepenggal asa ini yg ternoda
kutitip luka ini dilangit yg menjingga
Kunikmati derita ini hingga malam tak mampu menerjemahkan kesunyian
Biarkan semuanya abadi
hingga mayapada berhenti digelar
senja dan kamu
aku suka dua perkara,
yaitu kamu dan senja,
mereka soal mengapa
aku hanya menjawab “apa”
apa salah aku menyukai kalian?
jika salah mengapa jiwa murni ini tumbuh?
apa berdosa jika aku memuja kalian?
jika berdosa mengapa ini belum kambuh?
mereka kata tak apa aku...
Andai senja dapat berkata.
Assalamu’alaikum
Senja,
Malam,
Pagi,
Waalaikumsalam, jika saja kau dapat berbicara
Kau melihatnya bukan?
Aku mencintainya, dapatkah kau bercerita?
Ah, bahkan salamku tak dapat jawabnya
Bahu yang lelah,
Mata yang basah,
kaki yang kehilangan arah,
beritahu aku,
senja, malam,...
Jemariku yang Bisu
Kebisuan langit malam
Lebih baik dari harapan yang kau pendam diam diam
Gemuruh diatas awan
Lebih baik dari gumpalan angan diperhatiakn balik olehnya
Jantung mungil ini terus berderu
Merasa perih saat tatapan itu hanya meninggalkan siluet di kertas biru
Dibalik jemari langsat ini beribu tisu...
Ada Senja Bingkai Rindu
Pada senja, aku berkelana mencari rindu
Jauhku mentata langkah hingga ke ujung sendu
Hanya karena senja, melangkah tiada ragu
Namun, selalu saja perjalanan mereguk pilu
Pada Senja, aku kuatkan langkah kaki
Menganyam senyum aku dan kau di tepian hari
Merenggas sunyi hingga sirna di lubuk...
Syair Cinta Dan Jingga Senja
Bagimu puisi ini kutulis,
Muara dari rasa yang tak pernah terkikis,
Selalu beruntai dalam rajut asmara,
Rangkulan senja dan malam yang berirama.
Begitu baiknya sang khalik padaku,
Mengirimkanmu pada sisi lusuhku,
Membangkitkan kembali asa yang telah merana,
Dengan cantiknya wajah dan indahnya cinta....
Semayam Rembulan
Hai payoda di ujung sana;
Engkau tempat anggasta adicandra;
Cahya nya laksana kurantaka;
Keindahannya adwitiya;
Hingga dakara;
Sarwendah;
Laksana kama puraka;
Musim gugur
Musim gugur telah tiba
Sayup sayup angin menerpa
Daun pun ikut terbawa
Terombang ambing kemana mana
Burung burung berkicau
Seolah ia berbicara
Sejuknya tiupan angin
Dan gemuruhnya suara air
Berbaur dengan suasana
Yang begitu sempurna
Senja pun melengkapinya
Tenggelam aku dalam...
Lima Senja di Tanah Nirwana
Senja pertama karam di Bumi Cendrawasih
Perlahan beranjak tinggalkan Raja Ampat nan terkasih
Senja kedua terbenam di Pulau Rempah juga Celebes
Menguntai indah bak madu melebur hiasi Bunaken
Senja ketiga kembali temaram di Tanah Borneo
Bertahta di cakrawala khatulistiwa, diiringi mega merah angkasa
Hingga...
Veronika
Veronika, keindahan senja
Merah merona basuh semua luka
Menari ragamu dalam ingatanku
Meronta hati suci yang terberkahi
Veronika, pernah jadi bejana
Seluruh ceria dan tanya
Bersama bunga-bunga dan kupu-kupu
Taburan bintang kemilau dan rembulan sendu
Tak kukira kau juga kelelahan
Sesakkan nafas dalam...
Tumbang
Patahkan saja sayap rapuh hitamku
bila mengepak saja tak mampu
semua akan datang
Kan menghilang terbang tinggalkan sarang
tak ku harap kau kan tinggalkan ku
ranting yang akan tumbang pun
tak mau lagi
ku hinggapi oleh makhluk dengan kebiadaban
ataukah aku harus memilih
terbang...
Rembang Petang
Senja tak seindah puisi bersirat makna tentang cinta asmaraloka
Senja juga tak semanis rindu yang tersampaikan dari angin lalu tanpa temu
Semburat jingga dalam senja mengingatkan anyir dari luka sesosok manusia,
menariknya begitu dalam hingga lupa pada yang nyata.
Aku pernah membenci senja, karena setelahnya hanya akan...
DI BINGKAI LUKISAN SORE
Nada kukila tertata jiwa,
mengalun perlahan renjana.
Lembut namamu kusebut.
Diam-diam lalu beringsut.
Jalanan yang telah kusimpan dalam musim.
Ialah jalanan yang telah lama kukenal.
Namun melintasi jalan yang asing ternyata mengundang angin sore untuk berhembus mulus.
Sayup itu hidup.
Berdenyut,
...
Dandelion Senja
Melambai di penghujung hari
Pengunjung angin setia menerpa benih
Meski tertiup rapuh tak berdaya
Di pengakhiran senja mengudara harap, hias semesta
Terombang-ambing tapa nahkodanya
Perahu jiwa membawa berlabuh di taman asa
Dandelion senja
Benih kasih bermandikan mega-mega
Menggurat gejolak, asmara mengabur di batas senja
Perihal Skenario Terbaik-Nya
Senja akhir Juli telah berpamit, namun asa kembali memutar jejak langkah yang sudah terlewati
Jejak langkah yang tak mudah untuk dilalui
Jejak langkah yang tak semua berujung bahagia
Jejak langkah yang hampir berujung menyerah
Saat kaki tak lagi mampu melanjutkan langkah mendatangkan kecewa dan luka
Namun...
Melepas Senja
Menilik sepohon tua dari balik bilik
Dedaunan berguguran
Menumpuk layaknya sampah yang membusuk
Dengan warna merah tua dari cahaya di penghujung senja
Yang hangat nya menusuk hingga tulang rusuk
Sulit rasanya ketika aku mengira
bahwa Waktu terus saja berlalu tanpa aku tahu apapun
Kecuali...
Senja yang sirna
Jika ijuk telah luruh
Mataku dalam terbenam
Antara pintu dan dua jendela tua
Kau masih tersenyum
Matamu yàng sedikit sayu
Jemarimu lihai berpita
Dan…..
Awanpun sedikit demi sedikit menelan terangmu
Seketika lunglai kakiku
Tàk bertulang
Tak berpori
Tak bernadi
Tak Berujung
Tatap mata di ujung senja
Hati sunyi nan sepi
Terpuruk seorang diri
Merenung di separuh memori
Hatinya mulai lelah
Raut wajahnya sudah berubah
Setiap langkahnya tersandung
Temaram di akhir kisah
Kini matanya terpejam
Beritahu aku jika ini sudah selesai
Sayangnya, ini tak...
Kalimat tersebut sedikit banyak terinspirasi dari kata mutiara cinta silahkan cek.
Senja mewarnai horizon dengan warna merah jingga, membuat matahari yang terik menjadi hangat. Pantai menjadi tempat favorit menikmati ujung sore dan awal malam itu. Dan banyak lagi prosa yang menggambarkan bagaimana senja begitu disukai sastra.
Contoh metafora yang digambarkan oleh diksi ini adalah, bagaimanapun indahnya, cuma sebentar, namun akan kembali esoknya. Seindah atau sesakit apapun perasaan kalian, pasti akan segera berlalu dan mungkin akan kembali lagi suatu saat nanti.
Itulah sebabnya senja menginspirasi penyair menuliskan ratusan puisi tentang rindu disini.
Keindahan langit senja selalu dapat kita nikmati tiap detiknya, meski kita tahu malam yang gelap akan menggantikannya. Ini bisa dimaknai bahwa dalam percintaan kita menikmati detik demi detik bersamanya, meski kita mengerti bahwa resiko untuk kehilangan selalu ada. Bahkan ketika telah hilang, kita masih terus saja mencari, bisa secepat keesokan harinya, karena matahari harapan kembali terang benderang, sekali lagi. [keyword]
Simak puisi tentang cinta agar tau ratusan orang jatuh cinta didalamnya, namun jangan lupa juga ada puisi tentang patah hati untuk mengerti berapa banyak kasih itu yang tak sampai.
Kami bukan kumpulan orang-orang terluka, bukan pula putus asa, kita hanya memaknai kehidupan dari bias alam yang penuh pesona. Jika anak senja adalah penggemar ujung sore, penikmat folk, kopi, indie dan puisi, maka, kami akan selamanya jadi anak senja.