Renjana
Kulebur segala risau
di perapian senja
Bersemburat sajak-sajak lama
tentang pergumulan rindu tanpa jedaMereka bilang semesta tidak buta
Meski pelupuk terus dihujani ribuan derai
Meski tubuh limbung bak diterpa badai
dan hati diremukkan oleh duka nestapaSemua akan menemui batasnya
Mata yang berlinang akan mengering
Raga yang letih akan memulih
Pun hati yang merindu akan berujung temuArunika
Sajak itu merindukan perjalanan diksi
pada kelana udara di pelataran hijauDititipkan sebait pelita
Menyigi sudut damai
dalam segar semerbak wangi
aroma daun teh bersua dengan pagiSegara
Pada sajak yang termangu
Menyala lirih noktah biram
di langit sandikalaKita saksikan mentari rebah
di pelupuk cakrawala yang redup mengatup hariBersama kilau kenangan yang lekat di ingatan
lalu luruh memudar pada petang temaramLarut hingga jauh
terbawa debur ombak samudraPada sajak yang termangu
Mimpi dan harapan kekal bersemayam
di dermaga waktuAmbara
Sunyi mengangkasa
Jauh di kedalaman jenggala
Semesta lelap berselimut kidung purba
yang lahir dari bisik lirih angin tenggaraSepenggal doa pijarkan daya
bagi kita yang setia mendekap asa
bersama puisi yang kita eja di altar masa

W
Tanbihat Rasa
© Wahyu Eka Nurisdiyanto
Telusuri karya Puisi-puisi Wahyu Eka Nurisdiyanto
Puisi Tentang Tanbihat Rasa 12 Bait 41 Baris Oleh Wahyu Eka Nurisdiyanto
Nilai
10
Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Contoh Puisi 12 Bait
Contoh Puisi 41 Baris
Puisi diatas termasuk tema Puisi Alam, Puisi Cinta, Puisi Kehidupan, Puisi Rindu, Puisi Senja
Puisi lain kiriman AMATULLOH FA, Wahyu Eka Nurisdiyanto, Dewi sekar arum rengganis bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.