karya puisi pendek

Bumi Verah Oleh abudalta

a

Bumi Verah

© abudalta

Pagi ini butir-butir air jatuh
Dan benih-benih ku mulai tumbuh
Berapa tanah sudah gersang meradang

Kopi masih terasa pahit
Namun daun-daun terus keluar menyempit
Si gendut yang ku tebas kini sudah muncul tunas
Si tinggi pun tak henti dikerumuni semut dan jamur

Si mekar pun belum memudar
bahkan dia terus mengembang dan mengakar
Menyeruak berontak terus ingin keluar
Siduri coklat kini menghijau dan ingin mendapat sinar

Pagi ini butir-butir air jatuh
Meski sebentar tapi membuatku sembuh
Namun si buah jatuh gelisah
Lalu gugur ke tanah

Asalkan si bonggol terus mekar terus membesar
Hatiku sudah cukup membuatku gemetar
Senang bahagia tiada satupun gusar
Karena bumi cerah


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 10 / 10. Vote count: 1

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *