Kategori Rindu
226 Puisi Rindu Ini Berat Biar Aku Aja Kamu Ngga Akan Kuat - Laman 17 dari 29 Halaman 17
Puisi Rindu adalah contoh kumpulan puisi tentang rindu kekasih atau kangen pacar. Seringkali kita memuaskannya dengan menelpon atau sms. Namun itu tak serta merta menepis segala rasa kangen yang ada, bisa-bisa malah akan menjadi semakin rindu.
Daftar Isi 226 Puisi Rindu Ini Berat Biar Aku Aja Kamu Ngga Akan Kuat - Laman 17 dari 29 :- Kumpulan Puisi Bertema Rindu
- Gambar Quote Puisi Rindu
- Kutipan Puisi Rindu Terbaik
- Kutipan Puisi Rindu Terpopuler
- Kumpulan Semua Puisi Rindu Terbaru
- Puisi Patah Hati
- Puisi Romantis
Gambar Quote Puisi Rindu
Puisi Rindu bergambar di atas berjudul Segenang Petang karya Abrar Rabbani
Kumpulan Puisi Dengan Tema Rindu
Ada Kamu dan Kebebaskardusan
: Syailendra
Aku hidup di jaman kardus. Jaman sekarang, milik semua orang. Di jaman semua orang ini, para pemimpin terbuat dari plastik, figur panutan bertubuh karet, penegak keadilan adalah besi kokoh tapi berkarat. Mereka menguasai air, angin, matahari, dan memonopoli hujan.
Aku adalah kardus yang terempas karena angin kencang, hancur...
Rindu Yang Tak Bertepi
Tentang rasa bagian rindu..
Yang disebut dengan rindu yang tak bertepi..
Bercengkrama dengan langit senja, masih berjibaku menatap asa..
Masih bermain dengan bait-bait sederhana ini..
Sungguh, dengan apa lagi aku menyapa rindu ini?..
Terdiam, merenungi tiap khayal di penjuru pintu-pintu ini..
Kuncinya masih kupegang...
Sepi
Tersebab,
Tak mungkin bisa bersama,
Maka aku selalu menuliskan syair hati,
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku,
Lantas kau dan aku menjadi kita…
(lebih…)
Sajak Rindu
Kerinduan ini kian membelenggu
Ketika hanya suara yang mampu terdengar
Ketika hanya ketikan yang mampu mengutarakan
Tanpa adanya pertemuan
Bukan tentang kilometer jarak
Tapi perihal detik waktu
Memupuk rasa ingin temu
Menjadi sebuah sajak rindu
Plumeria
Aku yang terjaga tengah berilusi
Memandang indah plumeria putih
Meski hanya sekilas bayangmu tersenyum
Menyadarkan aku dalam sebuah imagi
Sesekali kutoreh jingga langit
melukiskan seseorang dalam ingatanku
lantas menyatakan tentangmu dalam sajakku
itulah puan, saat rindu menuju jantungku
Plumeria 2
bagaimana mungkin aku...
Kelabu Rindu
Hatiku masih sama
Masih tetap abu-abu
Sama seperti waktu yang terus pergi meninggalkan pilu karena kepergianmu
Ayah ibu,
Aku hanyalah anak yang masih tetap merindu
Pegangan tangan itu
Senyuman dan pelukan hangat yang dulu
Aku tahu,
Aku tak boleh lagi menangisi ketiadaanmu
Pusara Biru
sore itu langit tengah bersedu
dibawah kukungan payung berdebu
dua tungkai ini melangkah maju
menghadap pusara biru
kasihku terbaring syahdu
dalam pusara itu
lantas sekelibat memori
datang menghampiri
menyerbu bersama pilu
mengundang sendu pada pelupuk mataku
tetes demi tetes membasahi
jatuh...
Rindu ku
Merindukanmu dengan caraku
Ternyata lebih kelu
Dari cinta yang bisu
Begitu biru,
Begitu pilu
Aku rindu,
Sangat rindu
Rindu
Luapan hasrat melanda hati
Angan meronta memapah asa
Ingin rasa berlari mengejar lambai
Lambaikan rona mu kalbu
Inginku gapai dengan rindu
Rasa tertatih abaikan pedih
Anggap engkau datang bagaikan nyata
Henti langkah terasa ragu
Mengapa angin menggiring awan
Air menetes awan hitam...
Potret
Kubuka gawai
Tergambar jelas potret kita
Kukira api rindu akan padam
Nyatanya ia semakin menghujam
LARA
Gemintang minggu yang beratap cakrawala
Ambuan rindu jelma lara dan sendu
Serta sisa tawamu yang masih terdengar
Entah aku gila atau mati rasa
Berharap dirimu yang dulu selalu ada
Dengarlah…
Gemuruh hatiku yang suaranya mirip kehancuran
Coba kau lihat…
Ada genangan air...
Detik Sahabat
Detik waktu melukis sejarah
beragam cerita telah kita lalui
suka maupun duka
tersimpan dalam memori
Sahabat…
genggam tanganku
aku hadir di hatimu
walau terpisah dimensi dan waktu
aku selalu di sisimu
Oleh: Farah Adibah Kamilia, 11 Februari 2014
Aku disini Rindu
Masa tetap berlanjut
Rindu ini tebengkalai
Kepadanya yang teduh
Jauh dari risau
Aku disini rindu
Tak kuasa tahan bisu
Berucap tapi semu
Aku hanya ingin bersua dengan mu
Walau hanya khayalan semu
Kerinduan
Hari hari menjelang dingin yang sangat
Kabari Dia agar hari hari mu tetap hangat
Meski tak banyak bicara
Cukup bilas dengan percaya
Sembari berdo’a
Oh tuhan
Malam hari berselimut kerinduan
Indahkan hari harinya dengan kebahagian
Oh tuhan
Detik detik yang berguguran
Membekas...
Permataku yang hilang
Kepadamu pemilik debar dan berlaksa rasa..
Layaknya gelegar di siang terang..
Kehadiranmu dahulu yang datang temani sepiku..
Tawa sendu mu yang telah lama tak kudengar..
Masih ku ingat walau kian lama kian pudar..
Tak sanggup rasanya ku pendam terlalu lama..
Rindu yang kian hari...
Dalam Diam
Kaukah itu?
Kaukah mimpi itu?
Jawablah jika engkau mendengarnya
Taukah engkau…
Semalam aku berbisik pada bumi
Aku ceritakan tentangmu
Semoga langit juga ikut mendengarkan
Semoga semesta juga ikut mengiyakan
Yaa, benar sekali
Aku pengecut
Aku seorang pecundang
Menatap matamu saja aku...
Tak di Duga
Ada selembar kertas ku genggam
Tak di duga dirimu sedang meram
Di bawah ratapan bulan yang sedang tersenyum
Tanpa sepatah kata dalam kenyataan; meski mimpi mu sedang menggenggam
Esoknya terbit yang lahir dari senyuman
Tanpa sepatah kata dirimu membuatkanku sarapan
Secangkir gelas dan semangkuk untuk...
Bayang Sunyi, Rindu Bisu
Hujan menabur kesunyian malam ini
Jemari menari menderas pada getar kata
Kotori lembaran kertas nan putih
Tak kala lirih ia mengikuti perasaan.
Katamu ini akan sebentar saja ?
Tak lebih lama dari tuhan pertemukan kita.
Tapi aku sudah bosan melahap rindu
Melayani bayang...
Takut
Takut, rasa itu menghantuiku
Setelah perlahan aku lupa tentang kesukaanmu
Wajahmu, tawamu
Dan terlebih, suaramu
Seperti akar yang menjalar lalu mencekik
Aku seperti tercekik
Dalam bingung dan gundah
Aku hanya bisa pasrah
Mungkin memang sudah waktunya
perlahan aku tinggalkan semuanya
Tentang kita...
Kamu dan Dunia (gabisa move on)
Bagaimana ku bisa melihat dunia
Saat mataku hanya tertuju padamu
Bagaimana dapat ku mengenal dunia
Saat ku hanya menunggu suratan tanganmu
Bagiku dunia selalu berbisik
Entah di tepi pantai, tengah hutan, langit
Selalu berbisik, hanya bagaimana
Bagaimana bisa ku dengar
Jika aku hanya...
Rindu
Hari sudah berganti lagi
Mendungku masih seperti kemarin
Seperti saat kau tinggal aku sendiri
Tanpa kata pisah kasih
Kurindu langit cerah
Burung-burung terbang diantaranya
Lalu kita menyaksikan
Dibawah pohon cinta berakar kepolosan
Sayang hari-hari baru membawa kita
Dewasa dalam kenaifan dunia
Teruntuk guruku
Engkau pernah banyak berkisah cinta kepadaku
ajarkan segala luka hingga aku tak terhina
Engkau tuliskan adab pada nafsu-nafsuku
kenalkanku pada hikmah segala tanya
Bu
Kerutan wajahmu adalah kumpulan kisah lugu kami
tebal lensamu adalah peluh bakti
yang sadurkan segala norma
Bu
Jangan lelah dulu
Aku pernah menulis puisi
Aku Pernah menulis puisi
Untuk seseorang yang selalu dihati
Dia yang ingin kupeluk selain ibu
Namun sekarang
Dia telah berpulang
Ke rumah Bapa di surga
Kuwarnai dinding kertas itu
Dengan tinta biru
Pena itu terus memburu
Aksara-aksara bisu
Menjadi bermakna mewakili...
Dilanda Rindu
Tak perlu kau lawan
Rindu itu tak dapat kau tahan
Aku tahu awan bersekongkol dengan hujan
Menghadirkan serpihan kenangan
Entah pahit atau manis
Itu urusanmu
Yang aku tahu
Kau sedang dilanda rindu
Iya… aku pun begitu
Menikmati pilu yang dihadirkan waktu
Sembari...
Namun tak ada yang segalau para penyair di puisi galau yang menjadikan kebimbangan menjadi karya yang abadi.
Puisi memungkinkan seorang penulis untuk mengungkapkan perasaannya. Seperti lukisan atau musik, ini adalah seni, yang pembaca terbekali wawasan tentang pikiran penyair. Tanggapan dan evaluasi dari dunia dan kehidupan pengarang. Dapat juga melambangkan kesedihan, kegembiraan, kemarahan, keputusasaan, atau memori persahabatan dalam puisi tentang sahabat, peristiwa atau ingatan. [keyword].Puisi sering kali memiliki makna tersembunyi, tetapi banyak juga yang sederhana dan jelas. Mereka menunjukkan dengan cara yang unik bagaimana rasanya, misalnya, untuk jatuh cinta dan melihat matahari terbenam dalam puisi tentang senja.
Mereka yang pernah menulis puisi tentang cinta disini paham sekali bagaimana menulis puisi rindu.
Kangenku padamu tak hanya sepintas lalu, rinduku ini adalah akumulasi dari pertemuan kita, yang tak letih melapisi seluruh bongkahan cinta, sementara lapisan yang dihasilkan adalah kangen yang bertambah satu.
Jika seribu penyair menulis tentang pengalaman yang sama, setiap penyair akan berbeda karena setiap penyair memiliki penafsiran sendiri tentang peristiwa di sekitarnya. Meskipun setiap puisi yang kami pelajari tentang tema yang sama, cinta dan kehilangan, masing-masing sangat berbeda. Setiap puisi memiliki cara unik untuk mengembangkan pengesahan kehilangan dan kesedihan. Kami tidak dapat memilih favorit dari ketiganya karena masing-masing brilian dengan caranya sendiri yang spesial.
Tapi ada halaman quotes cinta pilihan yang mungkin menarik di kata mutiara tentang cinta
Puisi tentang rindu ini adalah salah satu media bagaimana indahnya rinduku lewat kata, meskipun tak mampu mewakili semua, namun ini abadi menjadi karya puisi rindu yang sempurna untukmu. Kangenku menjadi bait-bait puisi, kerinduan yang seringkali menerpaku dalam sepi.