Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Hai apa kabar?
Insan yang masih sibuk bercumbu dengan rindu.
Insan yang masih menaruh harapannya kepada semesta yang sedang tidak baik baik saja.
Dan pahlawan dunia yang masih tegar berjuang meski tak jarang dihantui cemas.
Nukilan ini dicipta untuk kamu, dia dan juga kita semua.
Kepada senyum indah sang priya, aku menaruh rindu.
Kepada canda tawa sahabat, kamu menaruh rindu.
Kepada semilir anila berhembus dan kirana dari akasa, dia menaruh rindu.
Kepada suasana aman dan nyaman, kita semua menaruh rindu.
Banyak sudah nyawa gugur dalam peperangan ini.
Banyak sudah yang dikorbankan dalam peperangan ini.
Segala daya upaya tak henti dilakukan.
Untuk lawan musuh yang wujudnya pun sama sekali tak terlihat.
Menjadi catatan kelam pada tahun ini.
Yang mungkin akan selalu terkenang sepanjang hayat.
Ketika dunia dibuat getir oleh pandemi.
Sehingga menciptakan begitu banyak sekat.
Jarak yang menjadi batas bukan halangan untuk tak bergandeng tangan.
Doa mu juga doa ku, harap mu juga harap kita semua.
Rumah menjadi tempat teraman untuk segala aktivitas saat ini.
Maka tetaplah berastama didalamnya! Tetap kuat kita saling membahu.
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Angin dan hujan kiriman Akbar maulana j.
Angin dan hujan
Awan hitam pertanda hujan
Kau datang memberi kesejukan
Kau dan angin datang bersamaan
Lubang yang terpenuhi dengan genangan
Dan kau angin yang membawa angan
Rinduku tebal tak tertahankan
Rasa nya >>…
Puisi Corona, Puisi Kehidupan, Puisi Rindu
Selanjutnya Puisi Corona berjudul Biru kelabu dari Fiqryghifary .
Biru kelabu
Kini angin tidak berpihak kepadaku, biru kelabu sudah hari ini.
Tidak ada lagi nyanyian para malaikat sehabis hujan yang kudengar,
Hanya ada kicauan sendu 3 burung kenari di ranting oak >>…
Terima kasih Fiqryghifary , Rhido Sahputra Azhari, Akbar maulana j atas kirimannya.
Terik hujan menjebak karsa
Terikat hening melahap rasa
Terbakar menjadi jelaga
Tersirat melewati masa
Kini masih terasa
Kini menjadi bejana
Sebab lisan tiada berdaya
Sebab melihatmu menjadi sebuah upaya
Tentang mu >>…
Aku tidak pernah tau
Rasa yang berawal sempurna
Menjadi tidak sempurna
Karna adanya keraguan
Aku tidak pernah tau
Hubungan yang berawal nyata
Menjadi tidak nyata
karna adanya ketidakpercayaan
Aku tidak pernah tau
>…
Rebah sejenak
Kau bilang tidak kuat berjalan
Tenang, aku duduk merangkulmu
Malah petang yang kau cari
Bukankah dia sudah pergi
Masih seperti kemaren
hanya hujan tak seramai pasar malam
Ku pesankan >>…