Aku Pernah menulis puisi
Untuk seseorang yang selalu dihati
Dia yang ingin kupeluk selain ibu
Namun sekarang
Dia telah berpulang
Ke rumah Bapa di surgaKuwarnai dinding kertas itu
Dengan tinta biru
Pena itu terus memburu
Aksara-aksara bisu
Menjadi bermakna mewakili rindu
Dan tangisan sendu
Dari mataku dan juga mata ibuTuhan
Bolehkah aku
Meminta waktu Ayah
Walau hanya sekejap
Saat aku terlelap
Hadirkan dia dalam bunga tidurku
Tuk mengobati pilu
K
Aku pernah menulis puisi
© Kerkuak
Puisi Tentang Aku pernah menulis puisi 3 Bait 20 Baris Oleh Kerkuak

Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Yuk ikut baca puisi ini
Nyalakan mic dibawah untuk mulai membaca puisi ini.Allow access to your microphone
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
Microphone access error
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
0
Mulai sekarang
00:00
Reset recording
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Oops, something went wrong
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Terima kasih
Kiriman kamu akan kami moderasi terlebih dahulu, apabila memenuhi kriteria akan kami publikasikan dihalaman iniContoh Puisi 3 Bait
Contoh Puisi 20 Baris
Tentang Penulis
Telusuri karya Puisi-puisi Kerkuak
Puisi diatas termasuk tema Puisi Ayah, Puisi Rindu, Puisi Sedih
Puisi lain kiriman Dimas Eka Ramadhan, Kerkuak, Kerkuak bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.