Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Hujan menabur kesunyian malam ini
Jemari menari menderas pada getar kata
Kotori lembaran kertas nan putih
Tak kala lirih ia mengikuti perasaan.
Katamu ini akan sebentar saja ?
Tak lebih lama dari tuhan pertemukan kita.
Tapi aku sudah bosan melahap rindu
Melayani bayang mu yang kerap bertamu.
Secangkir kopi kesukaan mu ku suguhkan
Sembari habiskan malam ditabur hujan.
Biar ku cumbu lagi cangkir kopi ini sendiri
Lalu ku reguk bayang dan rindunya
Hingga semesta-Nya membaik, meruntuhkan jarak
Dan dua raga pun kembali bersua.
Kekasih…
Kau masih sekedar bayang
Dan rindu yang masih membisu.
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Terbenam kiriman Fiqryghifary.
Terbenam
Terbenam..
Lebih dari cukup aku di godamu dengan warna yang tidak pernah berubah dari waktu ke waktu
jingga yang kemerahan dengan senyum manis dari bibir tipismu
yang mungkin aku mulai merindukannya
biarkan >>…
Puisi Alam, Puisi Corona, Puisi Rindu, Puisi Sedih
Selanjutnya Puisi Alam berjudul Buddhayah dari Rhido Sahputra Azhari.
Buddhayah
Rentan!
Generasiku sedang tak berdaya Kembali terjajah, tak lagi jaya Identitasku dalam bahaya.
Tapi aku Milenial!
Tak sudi dibilang kolot Semuanya pasti ku jajal
Agar padaku matamu tersorot.
Peduli Setan!
>…
Terima kasih Rhido Sahputra Azhari, Rhido Sahputra Azhari, Fiqryghifary atas kirimannya.
Tujuh hari aku mendampinginya,,
Dua puluh empat jam aku mengikutinya,,
Mengikuti apa maunya,,
Kita bersama sama,, dari kecil,,
Hingga besar,,dan dewasa,,
Lalu kenapa kini kau begini,,
Berubah tanpa arah,,hingga aku >>…
Pahitnya merindukanmu ibarat kopi robusta,
yang tidak tahu kapan ia berbunga,
seperti dirimu yang entah kapan ku harus melupakan, namun hanya diberikan kepahitan tanpa kemanisan.
senyumanmu ibarat sebuah creamer pekat, menenggelamkan >>…
Angin berhembus dengan kencang
Menjadikan sejuknya hari
Dengan pemandangan nan indah
Ku berayukur dapat menikmatinya
Di senja ini ku berdoa
Di senja ini ku takjub
Di senja ini ku bersyukur
>…