Kategori Rindu
226 Puisi Rindu Ini Berat Biar Aku Aja Kamu Ngga Akan Kuat - Laman 4 dari 29 Halaman 4
Puisi Rindu adalah contoh kumpulan puisi tentang rindu kekasih atau kangen pacar. Seringkali kita memuaskannya dengan menelpon atau sms. Namun itu tak serta merta menepis segala rasa kangen yang ada, bisa-bisa malah akan menjadi semakin rindu.
Daftar Isi 226 Puisi Rindu Ini Berat Biar Aku Aja Kamu Ngga Akan Kuat - Laman 4 dari 29 :- Kumpulan Puisi Bertema Rindu
- Gambar Quote Puisi Rindu
- Kutipan Puisi Rindu Terbaik
- Kutipan Puisi Rindu Terpopuler
- Kumpulan Semua Puisi Rindu Terbaru
- Puisi Patah Hati
- Puisi Romantis
Gambar Quote Puisi Rindu
Puisi Rindu bergambar di atas berjudul Tak di Duga karya Dirnaf
Kumpulan Puisi Dengan Tema Rindu
Masih Merindu
Rasanya ingin menangis
Melihat kau bersamanya
Rasanya hati teriris
Memendam cinta padanya
Putus tapi sayang
Berpisah tapi terkenang
Kisah lalu selalu membayang
Mengganggu ingatan, mimpi dan bayang
Taukah kamu..
Jika malam, mata tak terpejam
Rasa ini begitu menghujam
Dalam hati tetap...
Mouse
Di hilir hari ini dadaku mencelos.
Bayangmu hampir saja kurengkuh,
Tetapi senja mendadak jatuh
dan membiarkannya lolos.
Ah, lebih baik aku kembali
pada monitor dan mouse
dan setiap detik yang jatuh nanti
biar saja menjadi kompos
Agar dapat aku memupuk
benih-benih...
Tentang Rindu
Ini masih tentang rindu
Yang menjadi sebatas semu
Pilu, hampa,kian membendung
Yang menjadi sebatas angan tanpa temu
Haruskah aku selalu menjadi candu?
Pecahkan hening seolah bisu
Tetesan irama yang menggebu
Hujan dan namanya yang sedang ku rindu
Biarkan cahaya menyentuh keningmu
...
SEMAK RINDU
Halaman ini tak seteduh dulu
Sperti rinduku padamu
Halaman ini ditumbuhi Perdu
Semai rinduku tersesak kalu
Bulir butir tangis senja
Mengawali langkah mu pergi
Menjauh,menghilang dalam alibi
Maaf…..
Aku tak kembali sebab,
Rinduku tergeruk semak serapahmu..
Rindu
Aku bagaikan bulan yang merindukan surya
Dekat tetapi sulit untuk berjumpa
Terhalang dengan awan-awan
Awan hitam yang mengepa di mana-mana
Ingin aku menemui
Tapi aku takut engkau akan hilang
Hilang tanpa kembali lagi
Aku merindukan mu…
LARA
Gemintang minggu yang beratap cakrawala
Ambuan rindu jelma lara dan sendu
Serta sisa tawamu yang masih terdengar
Entah aku gila atau mati rasa
Berharap dirimu yang dulu selalu ada
Dengarlah…
Gemuruh hatiku yang suaranya mirip kehancuran
Coba kau lihat…
Ada genangan air...
Nostalgia
Nostalgia
sedikit aroma sendu
dan secangkir kopi pahit
manis dan pahit bertaut menjelma dusta
mengulur asmara yang sempat terbaca
walau tak pernah ada kata
setidaknya rasa pernah bersua
analogi rindu disapu sebait luka
Rahasiaku
tersebab apa jemari-jemari kerap mengaksarakan rasa melalui puisi,
berharap kelak sajaklah yang akan mengekalkan rahasia-rahasianya,
segala rahasia-rahasia hati di luasnya semesta kata-kata,
ketika waktu perlahan-lahan akan menuakan dan membunuh rindu
Dia
Swastamita, itulah dirinya
Indah namun hanya sementara
Kanigara, ceria senyumnya
Purnama tak cukup indah dibanding kedua bola matanya
Batari, nama lainnya
Walau daksa kita aksa
Tetap bisa kurasa hadirnya
Karena dalam hati dia adalah amerta untuk selamanya
Perihal Ingatan
Rintik sendu hadirkan layu
Dalam ingatan yang juga semu
Seolah berharap adalah candu
Meski sekarang fakta telah berlalu
Selamat Pagi Untukmu
Semoga bertambah baik harimu
Dan semoga lamunanku tak jadi halu
Tenang saja, aku masih menunggu
Pekalongan, 5 April 2020.
Bulan Purnamaku
Bolehkah aku bertanya?
Pada bulan purnama yg merona?
Ada apa denganmu?
Kau sambut rinduku dengan sembilu
Memandangku pun tak mampu
Beranjak perlahan meninggalkan
Dihari kebangsaan kau buat aku nelangsa,
Buatku terdiam,
Terpaku tak berdaya
Bulan Purnamaku
Mengapa kau sesatkan aku
Rindu Lagi
Terkadang seseorang lebih memilih untuk tersenyum,
Hanya karena tak ingin menjelaskan kenapa ia bersedih…
Tidakkah rindu masih kau anggap ada,
Meski kau kubur dalam-dalam atau kau karamkan di tengah samudera…
Tentangmu,
adalah senja yang selalu penuh keindahan dan tentangku,
Hanyalah malam yang larut dalam keheningan… (lebih…)
Asa
wahai rumputan, pesanmu pada hujan
belum tersampaikan
karena angin masih ingin jalan-jalan
mengusir gerah badan
21/11/2018
Kita
Senja masih tetap sama
Sama indahnya denganmu
Hati yang kian meronta
Menjerit merindukanmu
Entahlah
Rindu ini kian memburuk
Menyatu dalam kegelapan malam
Menutup jiwa yang rentan
Ku sendiri dalam bayang
Jarak
Jauh dan tak bisa ku pandang
Akal pun berkata jangan
Riuh gemuruh rindu menggebu
Akan kah kita bertemu?
Ku nantikan dirimu hadir disisiku
Senja sore ini
Kilau cahaya jingga sore ini..
Indah,sangat indah dan menyilaukan..
Aku,,, yang diam di sela angin bungkam..
Membisu…..
Menatap hari yang semakin temaram..
Hingga jingga bergeser memeluk malam..
Disini,,, aku hanya bisa menulis beberapa aksara..
Menggumpal dalam kalimat menyapa,,
Tentang rindu, dan air...
Kelabu Rindu
Hatiku masih sama
Masih tetap abu-abu
Sama seperti waktu yang terus pergi meninggalkan pilu karena kepergianmu
Ayah ibu,
Aku hanyalah anak yang masih tetap merindu
Pegangan tangan itu
Senyuman dan pelukan hangat yang dulu
Aku tahu,
Aku tak boleh lagi menangisi ketiadaanmu
Bait kala pandemi
Hai apa kabar?
Insan yang masih sibuk bercumbu dengan rindu.
Insan yang masih menaruh harapannya kepada semesta yang sedang tidak baik baik saja.
Dan pahlawan dunia yang masih tegar berjuang meski tak jarang dihantui cemas.
Nukilan ini dicipta untuk kamu, dia dan juga kita semua.
Kepada...
Ibu
Bu
Aku ingin pulang sebentar saja
sebentarr saja bu
Aku hanya ingin merebah
dan bukan mengalah
Walau kisahku mungkin hanya interlud bagimu
Aku hanya ingin sebentar saja merasa bahwa semu mereka padaku
jadi luka bagimu
bahwa tatihku ini adalah bangga bagimu
Aku hanya ingin sebentar...
ICU
menatapku pada bola mataku
menatap akan keindahan sesuatu ku
bagaimana rasanya
apa yang kau sedang rasakan
apa yang telah kau rasakan
saat kau tetap aku
menatapmu pada wajahmu
menatap akan wajahmu
bagaimana matamu sedang menatapi sesuatu ku
apa yang telah kau tatap
Ada Kamu dan Kebebaskardusan
: Syailendra
Aku hidup di jaman kardus. Jaman sekarang, milik semua orang. Di jaman semua orang ini, para pemimpin terbuat dari plastik, figur panutan bertubuh karet, penegak keadilan adalah besi kokoh tapi berkarat. Mereka menguasai air, angin, matahari, dan memonopoli hujan.
Aku adalah kardus yang terempas karena angin kencang, hancur...
Ruang hampa
Hanya dengan tatapan mata
Dan gaya bicara
Yang lambat laun berubah menjadi rasa
Rasa yang memenuhi ruang hampa
Sebuah ruang yang tak pernah dibayangkan manusia
Sebuah ruangan berdebu
Yang hanya berisi pilu
Yang dulunya hanya hitam putih dan abu-abu
Kini telah berubah...
Rasa
Lantas, biarlah sementara begini
Tepatnya kan kubiarkan seperti ini
Mungkin hati ini perlu waktu tuk menghapusnya
Karena sesungguhnya aku telah terbiasa oleh keberadaanmu
Dan sesungguhnya ada rindu yang mulai tertata
Karenamupun, kini aku benar-benar tak sanggup mengelabui rasa
…
Rindu yang hangus terbakar
Tatkala hari ini aku terpenjam,
menantikan siang berganti malam,
namun bayangmu selalu terngiung-ngiung,
didalam kalbu, tak terganti tak tertutupi sunyi,
dirimu yang selalu ada,
ada dalam setiap ingatan,
namun rasa ini tak terlampiaskan,
karena terbentur waktu dan lautan,
hanya terbiaskan dalam angan
rindu...
Namun tak ada yang segalau para penyair di puisi galau yang menjadikan kebimbangan menjadi karya yang abadi.
Puisi memungkinkan seorang penulis untuk mengungkapkan perasaannya. Seperti lukisan atau musik, ini adalah seni, yang pembaca terbekali wawasan tentang pikiran penyair. Tanggapan dan evaluasi dari dunia dan kehidupan pengarang. Dapat juga melambangkan kesedihan, kegembiraan, kemarahan, keputusasaan, atau memori persahabatan dalam puisi tentang sahabat, peristiwa atau ingatan. [keyword].Puisi sering kali memiliki makna tersembunyi, tetapi banyak juga yang sederhana dan jelas. Mereka menunjukkan dengan cara yang unik bagaimana rasanya, misalnya, untuk jatuh cinta dan melihat matahari terbenam dalam puisi tentang senja.
Mereka yang pernah menulis puisi tentang cinta disini paham sekali bagaimana menulis puisi rindu.
Kangenku padamu tak hanya sepintas lalu, rinduku ini adalah akumulasi dari pertemuan kita, yang tak letih melapisi seluruh bongkahan cinta, sementara lapisan yang dihasilkan adalah kangen yang bertambah satu.
Jika seribu penyair menulis tentang pengalaman yang sama, setiap penyair akan berbeda karena setiap penyair memiliki penafsiran sendiri tentang peristiwa di sekitarnya. Meskipun setiap puisi yang kami pelajari tentang tema yang sama, cinta dan kehilangan, masing-masing sangat berbeda. Setiap puisi memiliki cara unik untuk mengembangkan pengesahan kehilangan dan kesedihan. Kami tidak dapat memilih favorit dari ketiganya karena masing-masing brilian dengan caranya sendiri yang spesial.
Tapi ada halaman quotes cinta pilihan yang mungkin menarik di kata mutiara tentang cinta
Puisi tentang rindu ini adalah salah satu media bagaimana indahnya rinduku lewat kata, meskipun tak mampu mewakili semua, namun ini abadi menjadi karya puisi rindu yang sempurna untukmu. Kangenku menjadi bait-bait puisi, kerinduan yang seringkali menerpaku dalam sepi.