Kemerdekaan
…
Puisi Irma Arifah bergambar di atas berjudul Kemerdekaan karya Irma Arifah
Mendung yang menyelimuti mulai menepi
Langit biru menaungi cerahnya mentari
Selalu ada peluh yang terjatuh
bersimpuh dalam riuh yang mengaduh
Selalu ada linangan airmata
Yang pada akhirnya bermuara
di lautan kemenangan
atas segala tipu daya
atas jiwa-jiwa kesatria nan mulia
Cukuplah mereka...
Kemerdekaan itu tentang persatuan, bukan perpecahan
Kemerdekaan itu tentang daya upaya sebagai pemersatu, bukan daya upaya sebagai yang nomor satu
Kemerdekaan itu tentang komitmen saling menjaga, bukan saling menjegal
Kemerdekaan itu tentang saling menghormati dan menghargai, bukan menghina dan mencaci
Kemerdekaan itu tentang sikap-sikap dewasa, bukan...
Pada mimpi yang telah pergi
Kau lipat janji
Pada hati yang menanti
Kau hapus jejak kaki
Dan di jalan-jalan kerinduan melegam kenangan
Tak ada harus dipertanyakan
Karena kita telah terbiasa menelan kepahitan
Karena sakit hari ini adalah katarsis sunyi esok hari.
Di serpihan waktu aku mengejamu
Tak kutemukan konsonan yang menjadikan vokal mati gaya
ketika jeda dan intonasi saling mengintai di antara frasa dan klausa
Namun, kutersandung mendung
di antara titik dan koma
yang sulit kuinterpretasi maksudnya.
(Tulungagung, 28 Juni 2021)
Tak ada yang tersisa
dari remahan hati antara kita
Satu demi satu menghablur
bersama asa yang telah terlanjur
Dingin malam tak pernah menyampaikan
Jejak perjalanan jiwa kita telah sampai di mana
Purnama telah menyapa
sementara hati kita masih belum juga beranjak
dari luka yang...
Kita mungkin hanya sebuah tanda baca
yang melekat pada bayang-bayang diksi dan bergetar melantunkan intonasi
ketika selarik narasi memadati
seujung intuisi
yang melayang-layang
bersama asonansi dan aliterasi menghablurkan altruisme dan empati. Namun, kita cukup berbesar hati
untuk menepuk dada sendiri
mengibarkan arogansi
...