Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Bu
Aku ingin pulang sebentar saja
sebentarr saja bu
Aku hanya ingin merebah
dan bukan mengalah
Walau kisahku mungkin hanya interlud bagimu
Aku hanya ingin sebentar saja merasa bahwa semu mereka padaku
jadi luka bagimu
bahwa tatihku ini adalah bangga bagimu
Aku hanya ingin sebentar saja terdiam bersamamu
dan kopi yang kita bagi di teras rumah
bersama saduran receh mimpi -mimpi yang bermimpi
bersahutan dalam tawa sejenak dan kembali diam
Aku ingin pulang sebentar saja bu
hanya tuk menghela sedikit jeda
sebentar saja
sebelum kembali pergi bersama ambigu segala tanya
dan jejak pada langkah-langkah
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Ayah kiriman Nurhasesi.
Ayah
Cinta pertama bagi gadis kecilnya
Sesosok tangguh bagai kuatnya besi
Rela membanting tulangnya
Demi menafkahi anak istri
Tak pernah tunjukkan lelah yang ia rasa
Demi masa depan keluarganya nanti
Meskipun >>…
Puisi Ibu, Puisi Rindu, Puisi Romantis
Selanjutnya Puisi Ibu berjudul Hadirmu Bagai Khayalan dari Nurrizka Putri Azahra.
Hadirmu Bagai Khayalan
Aku berdiri di sini, sendiri
Menanti hadirmu yang tak pasti
Ku katakan pada luka
Bahwa aku baik-baik sajaSegenap jiwa dan ragaku
Hanya terikat padamu
Lalu dia datang dan mengatakan
jika >>…
Terima kasih Nurrizka Putri Azahra, Pungki78, Nurhasesi atas kirimannya.
Badai besar itu datang tanpa ku undang..
Asaku luluh lantak..
Saat kulihat bidadariku marah..
Pondasi cintaku pun runtuh dalam sekejap..
Menyisakan puing penyesalan yang mendalam..
Wahai bidadariku..
Dengarlah harapan dari >>…
Kedua tangan erat mendepakan payung meneduhkan kita dari hujan,
Engkau membiarkan kekosongan memenuhi tapak tanganku,
Lantas aku sedar bahawa kau ada sesuatu untuk memaut,
Tapi aku,
Hilang tempat untuk berpaut
Terik hujan menjebak karsa
Terikat hening melahap rasa
Terbakar menjadi jelaga
Tersirat melewati masa
Kini masih terasa
Kini menjadi bejana
Sebab lisan tiada berdaya
Sebab melihatmu menjadi sebuah upaya
Tentang mu >>…