Dua bulan tampaknya telah berbeda
Setelah manisnya kebebasan kita genggam,
di atas tiang penghormatan
Bapak proklamator berpidato di atas dunia,
kita bangga melihat beritaHingga serdadu mengepung simpang lima,
dendam berkobar dalam panasnya surya mendidih
Lima hari terasa lumpuh, pertempuran masih belum usai
Nihon membawa obor dari pabrik tua, kita masih disanderaMerdeka atau mati!!!
Seruan yang sering terdengar dari radio usang pengisi sunyi
Mereka sudah dipukul mundur, merah putih kembali berkibar
Jangan biarkan api itu kembali padam!Bapak beruban korban nyawa, tertembak dada kirinya
Semua sudah berakhir, bendera itu sudah dua warna lagi
Bendera itu sudah berdarah lagi
Kita hanya mengingat dalam sejarah,
yang diceritakan sampai kantuk mendera
Nama-nama yang selalu kekal, mereka belum matiAgustus 2021-2022

A
Bendera Berdarah
© Agus Sanjaya
Telusuri karya Puisi-puisi Agus Sanjaya
Puisi Tentang Bendera Berdarah 5 Bait 20 Baris Oleh Agus Sanjaya
Nilai
10
Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Contoh Puisi 5 Bait
Contoh Puisi 20 Baris
Puisi diatas termasuk tema Puisi Kemerdekaan, Puisi Pahlawan
Puisi lain kiriman AkalMono, Agus Sanjaya, Arif M.a1096 bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.