Mouse
…
Puisi 12 Baris bergambar di atas berjudul Mouse karya Rimbapena
Ketika mentari perlahan menghilang
Meninggalkan sepucuk pintanya
Kulihat dari kejauhan
Seberkas cahaya mulai muncul
Senja tak pernah ingkar akan janjinya
Kesepakatan untuk pergi dan akan kembali untuk esok
Ku ukir sekilas senyum
Menunggu langit nan indah itu
Suara gemuruh daun mengikuti lantunan irama angin
di kelam yang mengikat pekat
ada pinta yang kian penat
tarikan napas sesak
ingat segala hal yang tlah rusak
senyumnya lenyap
tergantikan sendu sembab
lubang di dada kian melebar
sakit mengikisnya besar besar
jiwanya hilang
pandangnya kosong
tak lagi ia jeritkan tolong
Kata orang serangga menjijikkan,
Muncul ditempat pembuangan,
Melata dalam gelap,
Bermukim dalam pengap.
Kecoa binatang paling tangguh,
Bertahan sekalipun peradaban bumi runtuh,
Spesies hewan paling tua,
Berkembang biak puluhan abad lamanya.
Jangan kau menginjaknya,
Karena jutaan bakteri ada di perutnya,
Bunuh dengan...
Selalu ada kenangan masa lalu
Terbelenggu dalam jiwa yang sendu
Hati merindu tanpa kenal waktu
Hanya berharap pada angan yang semu
Seperti angin yang berlalu
Setiap embusan yang menerpa
Tak kau hiraukan itu semua
Tinggalkan diriku yang termangu
Tak ada ucapan cinta
Tak...
Bagaimana ku bisa melihat dunia
Saat mataku hanya tertuju padamu
Bagaimana dapat ku mengenal dunia
Saat ku hanya menunggu suratan tanganmu
Bagiku dunia selalu berbisik
Entah di tepi pantai, tengah hutan, langit
Selalu berbisik, hanya bagaimana
Bagaimana bisa ku dengar
Jika aku hanya...
Pada malam sebelumnya
Dia datang berlumuran duka
Membawakan puisi dalam keadaan terluka
Menangis sejadi-jadinya
Doa-doa terpatahkan
Sebelum menuju Amin,dialah pata hati paling pata
Pada malam berikutnya
Dia datang lagi
Mengajak aku, ketempat yang belum aku kunjungi
Katanya, perjalanan ini harus dilakukan...
Apa bila esok pagi
Kau terbangun,,
Lihat lah kaca jendelamu..
Ia kan basah…
Itu bukan embun pagi
yang turun dari
ARZY sana..
Tapi…
Itu adalah air mataku
yang tlah tumpah
Karena kau…
Telah bersamanya…
Aku berjalan seperti biasa,,
Seperti hari sebelumnya,,,
Menjalani apa yang sudah-sudah,,
Menjalani dengan yang sudah-sudah,,
Hingga suatu senja ,,, seorang gadis hadir,,
Dalam hidupku,,parasnya ,,, menggodaku,,,
Namun aku tak sanggup menyentuhnya,,
Sungguh,,kau mewarnai hidupku,,
Hingga semuanya menjadi elok,,
Seperti wajahmu yang...
Kau mulai terus menyelaminnya
semakin jauh ingin menyentuhnya
Menyentuh setiap episode hidupku
Yang akan membuat resah peran barumu
antara kau dan episode hidupku
telusurilah jalan cerita masa laluku
Temukanlah peranku dan peranmu di situ
cermati dan berdayakanlah pemikiranmu
jika kau berkenan akupun mengijinkan
...
Remuk setengah jiwa ini
Dihempas sikap dinginmu yang menyeruak
Dikau lari bawa sobekan memar di hati
Dan aku masih merayapi bola matamu yang membelalak
Tatapku kosong bagai tak bernyawa
Yang dihiasi muram dan palsunya senyuman
Tubuhku lunglai tanpa makna
Kemana?kemana larinya jiwa raga?
Aku...
dari awal aku ada
membawa segenggam padma bagimu
duhai dinda yang kelopaknya
memancarkan ingin setiap insan
memetiknya tapi kau tak pernah
rela memberikannya pada goda
yang kau seringkali sebut mereka luka.
maka belajarlah dari para sang pecinta
bagaimana caranya rindu yang ada
corona datang tanpa di pinta
berkelana dialam semesta
mengertak bumi yang sudah tua
merenggut nyawa manusia
corana congkak tak berbijak
merangkak bagai cicak
menyebar begitu singkat
mengancam bumi yang sehat
manusia bumi sedang diuji
sepantas apa dia dibumi
corana akan terurai...
“izinkan aku pergi …
Kau tidak perlu mencari ku lagi”.
Senja kembali ke peraduan dengan membawa luka
Tentang sepasang kekasih yang tengah putus cinta
Terombang-ambing dalam buaian harap yang tak perna pasti
Padahal, kata “sayang” terlontar setiap hari
Sial! sungguh sial
Aku terlalu hanyut...
Kami sedih melepasmu pergi,
tapi kamipun tak kuasa
tuk menahanmu tuk tidak pergi…
Yang tersisa kini
hanyalah kehampaan,
Kedukaan yang kian meranggas buas,
Menyisakan sayatan-sayatan luka
Yang semakin menganga nyata…
Mamah…
Hanya ratap dan harap yang kami punya;
Cepatlah pulang… cepatlah kembali…
...
Matamu tajam bagaikan elang,,
bulu matamu lentik bagaikan koala,,
kulitmu halus bagaikan kijang,,
dan yang paling buat aku suka,,
tubuhmu wangi laksana pindang,,
Puisi diatas dalam versi bahasa inggris artinya :
“You”
Your eyes are sharp like an eagle,,
tapering your eyelashes like a koala,,
Detik per detik…
Hari per hari…
Tempat ini semakin mengecil…
Sambil beranjak diusia akhir…
Berada disisi yang tak berujung ini…
Berlari mengikuti petunjuk…
Bayangan kecil kini mendatang…
Semua tempat tinggal menjadi usang…
Keindahan kawan semakin menghilang
Satu per satu bayangan berfikir…
Pelukmu menjejaki tubuh yang kian lapuk
Kalbu yang lumpuh, sebab ada setumpuk rindu
Merayu waktu, untuk menyegerakan temu
Menjejali hati, sesungging senyum yang dinanti
Dan pada bait-bait resah
Kudawaikan astu-astu rindu dalam sarayu
Rahsa asma terkasih, terabdi pada atma yang ringkih
Memuji sisa asa...
(Terimakasih Bunda)
Saya sangat senang dan gembira
Karena entah mengapa
Walau banyak sekali wanita diluar sana
Tapi hanya kau yang tulus cinta pada saya
Sungguh saya sangat cinta
Tolong jangan pernah pergi dari dunia
Karena jika kau pergi rasanya akan seperti neraka
Terimakasih Tuhan yang...
Tersebab,
Tak mungkin bisa bersama,
Maka aku selalu menuliskan syair hati,
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku,
Lantas kau dan aku menjadi kita…
(lebih…)
Sebongkah batu kulempar untuk menyemangatimu,,
tapi apa yang ku dapat,,
hingga kaca pun pecah,,
dan ternyata itu kaca kantor,,
aku pun merugi karena mengganti,,
Berikut versi bahasa inggris dari puisi diatas yang artinya :
“Incident”
I threw a rock to cheer you,,
but what I...
Gemericik hujan terus berbisik
Menuntun mata jelajahi langit
Nafas malam bersolek asik
Sang rembulan bersiap menggigit
Langkah kaki mulai menjerit
Ingin berduaan dengan nona cantik
Penghuni langit menyambut genit
Akal mulai terdistorsi pelik
Mata hati serukan polemik
Langit malam tak lagi...
Aku mencintaimu di atas bumi
Yang memelihara akar bagi pohon
Di mana sepasang burung berkicau
Di rantingnya saat senja beranjak susut
Aku mencintaimu di bawah langit
Yang menanak mendung bagi hujan
Di mana kenangan akan kuyup olehCurahnya rindu
Yang berangsur basah
Aku...
Malam ini padikaku untuk Tuhan
Aku ingin bercerita tentang benduan
Sambil memikirkan ketidak mungkinan
Sesuatu yg seharusnya sudah diperkirakan
Mungkinkah ada kanigara untuk kami berdua?
Kami memiliki dama dan sudah seharusnya bersama
Kami sudah menjalani semua dgn derana
Apa untungnya kamu menjalani asmaraloka?...
Malam telah memberi tahta pada kebisingan
Teriring deru nafas perjuangan
Kantuk memekik-mekik
Tak berguna mengusik
Sarit-sarit binar menyala
Menyulut bara dalam dada
Memikirkan apa dan bagaimana
Bagaimana menjadi apa
Tegahan ombak kian seram
Berbalas kukuh menembus karam
Dasar samudra makin hitam
...