Gambar Quote Puisi 13 Baris

Puisi 13 Baris bergambar diatas berjudul Malang karya na28
Dari tahun ketahun kegemaran orang membaca semakin berkurang. Jangankan kok menulis puisi untuk 13 Baris dengan kata-kata kiasan. Membaca buku saku saja semakin berkurang. Walaupun ini dipengaruhi banyak faktor, tetap saja merupakan kemunduran. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memberikan fasilitas melalui jalur penulisan puisi.
Kami telah menyusun kumpulan karya puisi tentang 13 Baris yang merupakan kiriman para kontributor hingga tahun 2023.
Biru si raga yang berisik
Simpan hal sampai jiwanya terusik
Bak tenggelam dalam malam
Mengais nafas tebit terbenam
Biru si raga yang ceria
Raib lekuk bibirnya
Melangkah bingung
Menetap kadung
Terkunci di >>…
Raga yang telah hancur, melebur
Menyisakan ruang abu, kelabu
Batin telah terhempas, terampas
Menjadikan sunyi sepi, menyendiri
Ku mulai pungut satu demi satu
Merakit kembali senyum, tanpa jeritan meringis
Ku rasa, >>…
Ketika nanti tubuh ini
Terdampar pada ruangan sempit
Terselimut akar-akar penuh duri
Tiada daya kecuali menangis sendiri
Saat baju tinggalkan jiwa
Hanya menyisakan raga berlumur dosa
Inginku kembali pulang
Namun, >>…
Wahai kawan,
Nafasku tersengal memikirkanmu
Fikirku ragu pada sikapmu
Mengapa kau tak kembali?
Mega merah telah hilang disapu siang
Ragaku melemah menunggu kabar
Burung pun pergi mencari kabarmu
Namun mereka tak >>…
Ada selembar kertas ku genggam
Tak di duga dirimu sedang meram
Di bawah ratapan bulan yang sedang tersenyum
Tanpa sepatah kata dalam kenyataan; meski mimpi mu sedang menggenggam
Esoknya terbit yang >>…
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di >>…
Kau awali detik langkahmu
Dengan penuh senyum
Yang teriring dengan semangat
Itulah dirimu
Hari-harimu berlalu
Takpun terasa
Hari- harimu selalu
Penuh perjuanganmu
Tak kenal lelah oleh detikmu
Tak kenal letih oleh senyummu
>…
Kala lembayung senja merekah
Mengiringi langkah untuk berpisah
Di sudut hampa hanya berserah
Melepas kepergianmu dengan gelisah
Kebersamaan telah andamkaram
Terbelengu sendu yang mendalam
Raga menunggu dengan dama
Meski terdayuh sukma
Enam >>…
Sendiri aku di tengah gelapnya malam
Merenungkan kisah yang tak pernah tau
Seonggok kisah di dalam kalbu.
Apakah itu bodoh atau keliru
Sudah merayap menggerogoti kalbu.
Sampai detik ini aku >>…
Waktu terus melaju
Berpacu dengan usiamu
Yang kini bertambah satu
Selamat ulang tahun
Untukmu gadis berparas awan
Yang membuat hatiku ikut tertawan
Tak >>…
Redup rucita sang suryalaya
Jagat raya laksana niskala
Kelam bak pualam mewarna nabastala
Mengekang atma tanpa akara.
Saban hari melunasi kelalaian
Lokawigna bagai anca kehidupan
Rudita daksa pair jantungan
Astu baka >>…
Kupandang sebuah foto usang
Dimana semua tertawa riang
Terharu hati ini mengenang
Akan tulusnya kasih sayang
Darimu ibu
Betapa sepi aku disini
Bergelut dengan hitamnya hari
Namun kuyakin segala do’amu
Selalu >>…
Amarah …..
Tangisan…..
Kesedihan …..
Layaknya ditelan bumi
Luapan itu tak pernah keluar
Tak pernah terdengar
Dibalik senyuman
Ia bersembunyi
Semakin dalam
Semakin terpendam
Dalam ruang yang gelap
Namun…..
Entah >>…
Jauh sudah ku melangkah
Dalam kabut anjasmara
Hati bergidik tergetar
Mati raga
Angan sirna
Kujalani pilihan ini
Kuminum Air pahit sebagai pelepas dahaga
Lebatnya rimba hanyalah ilusi asa
Yang kutahu >>…
Dear Lady
who wants to fall in love
stand up…
let them see
The crown of grace that you wear
The loyalty shawl that you sling
light up their faces
own by who >>…
Sampai detik ini
Apa yang aku ucapkan tak pernah bosan
Aku ucapkan dengan sebuah kejujuran
Tak pernah terlintas sedikitpun kebohongan
>>…
Cinta pertama bagi gadis kecilnya
Sesosok tangguh bagai kuatnya besi
Rela membanting tulangnya
Demi menafkahi anak istri
Tak pernah tunjukkan lelah yang ia rasa
Demi masa depan keluarganya nanti
Meskipun >>…