Menapak Jejak Sang Nabi
…
Puisi 16 Baris bergambar di atas berjudul Menapak Jejak Sang Nabi karya PencilSpirit
Gemerlap redup silih berganti
Gelak tawa sendu semakin membekas dihati
Semua bercampur aduk menmbungkus hari
Dinikmati setitik demi setitik
Tapi…
Rasa ini sudah tak bisa ditahan
Rindu ini tak bisa bersabar
Walau barang sebentar
Memaksa ingin segera dibereskan
Akan sampai kapan kau bertahan?
Seharusnya rasa ini tak pernah ada
Rasa yang tersimpan dalam dada
Namun kini menorehkan luka
Saat aku tahu bahwa kita berbeda
Aku ingin egois untuk bersamamu
Namun, bisakah aku memilikimu?
Bisakah ku wujudkan mimpiku denganmu?
Bisakah ku genggam erat s’lalu tanganmu?
Begitu banyak tanya...
Teruntuk tuhan….
Yang menciptakan keindahan dunia
Memberikan sebutir berlian didalamnya..
Yang sekian banyak orang tergila-gila…
Semua berjalan sesuai skenarionya..
Bulan dan bilang menjadi nyata
Harapan,cinta dan cerita ada didasarnya
Yang didasari sebulir doa
Apakah dunia ini nyata?
Atauakan hanya menjadi serpihan kaca
Biang kehidupan,,
Biang kebusukan,,
Biang keindahan,,
Jadilah busuk,,
Seperti batu itu,,
Jadi busuk dan tak berarti,,
Ya Tuhan,,ampunilah kami,,
Tak becus menjaga pemberianMu,,
Jadikanlah kami sadar,,
Seperti yang Isa dengan umatnya,,
Seperti Yusuf dengan hukumannya,,
Jadikan kami hamba Mu,
buatlah puisi yang lahirnya dari hatimu sendiri,
kesannya bisa terpalit pada jiwa-jiwa pendengar,
kata-katamu yang terkandung hikmah didalamnya,
suatu ayat yang berisi cahaya kebenaran bagi yang kehilangan,
tanpa dicemari dengan zina hati dan keruntuhan akidah,
yang menyanjungi perbuatan kezaliman dan perbuatan keji,
yang meleraikan...
rasa menjadi sara saat aras tiba waktu asar
bermula mual tiba ini luam lalu alumnya malu
walau laki pasang kail di kali yang sudah ikal
tampak bisa siab biaskan basi sampai abis
kini arus usar jadikan ruas-ruas saur suranya rusa
ular pun ingin keluar raul karena...
Ketika kamu puitis
Menyanjung kata-kata dalam diksi
Membina liukan indah tipografi
Merakit runtutan sajak
Kala kau melankolis
Mempesonakan nada
Membubuhkan bualan melodi
Memercikkan irama
Apa dan kapanpun kau itu
Jangan menjadikan racun yang ada dalam lapisan madu
Jangan menjadikan bisa yang...
Ketika dulu aku masih menyatu dalam ragamu..
Ku temukan Sebuah kehangatan serta keindahan di dunia itu..
Kemanapun jejak kakimu melangkah, ragaku selalu ikut menyatu dalam tubuhmu..
Tak sedikutpun aku rasakan keluhanmu dengan kehadiranku di tubuhmu yang ku anggap itu adalah duniaku..
Dan hanya suara kasih sayanglah...
Di desa ini aku dilahirkan
Bersama waktu iringi senyuman
Panorama yang indah dan menakjubkan
Menyatu dalam kehidupan
Saat pagi disapa oleh mentari
Gemercik air terdengar bagai melodi
Udara yang segar tanpa polusi
Di desa ini kuraih berbagai mimpi
Desaku iringi langkah kakiku
Lelah...
Rebah sejenak
Kau bilang tidak kuat berjalan
Tenang, aku duduk merangkulmu
Malah petang yang kau cari
Bukankah dia sudah pergi
Masih seperti kemaren
hanya hujan tak seramai pasar malam
Ku pesankan dua teh ya
Buat kita dan hujan
Cukup secangkir berdua
...
Cinta kau janji banya ilusi
Cinta kau tepati hanya mengiri
Takkala rindu aku menanti
Takkala malam aku menangis
Manis kenangan bila bersamamu
Tapi bila di ingat fikiran ku masih terbuntu
Rindukan kamu aku tak mampu
Oh tuhan rindu aku ini hanya kau yang tahu
Aku tak tahu bagaimana menamai diri
Bagaimana membuka bilik memori
Tak kutemui adanya pintu
Tak kutahu jendelaku di mana
Di mejaku hanya berhiaskan mawar menghitam
Mungkin sarinya t’lah di tenggak perlahan oleh waktu tanpa kutahu
Kelopaknya mengering kerut berbentuk sesabit pilu
Tak lagi mewangi...
Kalau saja cinta bersuara
Mampukah ia mengatakannya padamu?
Kalau saja cinta berbunga
Mampukah ia mekar di hatimu?
Kalau saja cinta adalah jarak
Tak mampukah mendekatkan kita sedekat nadi?
Kalau saja cinta adalah waktu
Tak bisakah kita abadi?
Mungkin cinta akan tertawa
Terberai antara jiwa raga
Tak mampu...
Ayam berkokok menyambut pagi
mengisi perut dengan roti beragi
secangkir teh menambah energi
merangsang senyum yang siap dibagi
Matahari memancar sepanjang siang,
namun teriknya ditangkis oleh AC milik mereka yang ber-uang,
tidak dengan mereka yang bekerja diluar ruang,
teriknya menembus kulit memaksa keringat keluar...
Kami…
Kamilah orang-orang terpilih
Generasi muda negeri ini
Pahlawan sejati…
Kami…
Mengkomitmenkan diri kami
Mendedikasikan negeri kami
Untuk menanggung nasib negeri…
Kami…
Mempunyai mempunyai satu misi
Memajukan negeri ini
Menjadi negeri yang sejati…
Biarlah kami…
Mengorbankan nyawa kami…
Bagi...
Cantikmu…
Terbersit dari hati dan aqidahmu
Perbaikilah ibadah dan lantunan alquranmu
Untuk menjaga diri dan mengagungkan Tuhanmu
Cahaya wajahmu nan indah
Sebagai bukti ketaatan ibadah
Sejatinya bibir yg memerah
Menyebut nama-Nya menuju fisabilillah
Al-Quran yg tergenggam ditangan kanan
Dan wajahmu yg selalu kau...
Isu yang bukan isu,
Barangkali sudut pandangan sudah juling,
Dihijabkan pemikiran condong,
Malas fikir katanya,
Tapi perlu juga berfikir ke arah umpatan,
Berfikir menggunakan nafsu atau akal fikiran?
Pandanglah dengan menggunakan ilmu pengetahuan,
Membaca bukan hanya muka buku,
Jangan mempopularitikan kejahilan,
...
Cinta adalah hal yang rumit
Terkadang bisa membuat sakit
Bahkan sebagian ada yang sekarat
Tapi sebagian ada juga yang bertobat
Sekarang biarkan aku bertanya
Apakah kamu juga merasa apa yang aku rasa?
Mungkin kamu hanya akan berkata
“Mungkin tidak, jadi biarkan saja”
Tapi percayalah,...
Berhenti hidup tak berarti mati
Itu berawal dari soal materi
Sebenarnya ku tak pernah peduli
Tapi mengapa lingkungan ku selalu menghakimi
Seolah materi yang lebih berarti
Padahal semua takan pernah berarti
Setelah hidup ini seketika terhenti
Bukan berarti ku ingin dihargai
Dengan hidup...
Sepetik syair kunyanyikan
Padamu yang penuh kasih
Dengan nada penuh syukur
Atas tetesan kasihmu padaku
Kau hapus sedihku
Beriku tiap mimpi yang indah
Dengan doa
Kau ajarku berbudi
Namun apa daya kuberi bagimu
Bahkan, seribu bintang tak sanggup balas cintamu
Yang kuberi...
Menemui kamu dipersimpangan hidupku,
Adalah satu anugerah,
Nanti kita pergi tanpa kata,
Waktu itu masa bukan lagi milik kita.
Memori kelak makin kusam,
Aku akan dilupakan,
Hidup kita seterusnya pada perjalanan akhirat,
Siapa yang bakal menjadi sahabat sebenar pada jalan itu nanti,
...
Banyak cerita yang kita semat bersama
Tentang Senja yang ranum
Tentang rindu tak pernah usai
Semua Tentang kita…
Di suatu masa
Akan ku lukis senja
Ku ukir pada ruang rindu
Ku tulis menjadi bait-bait puisi
Kini Semburat senja
Ter gopoh menyusuri waktu
...
Gen Z yang terlihat dari POV-ku
Sukanya minta PAP dan berburu GA
Gabung Pargoy dan sering tampil gemoy
Ghosting segalanya, spill sana sini
Padahal sabi, namun bahasannya OOT
Selalu insecure meski sama bestie
Tampang Jamet, tanpa sadar komuk
Kalau dah japri, apa aja ngokey
Rindu..
Ratusan purnama telah kulalui tanpa mu
Namun tiada hari tanpa merindu
Lelah dan tertatih mencari pengobat
Karena rindu semakin sekarat
Rindu..
Dalam malam sepi
Dalam doa dan sujudku
Semoga Allah mengambil kembali
Rasa rindu yang tidak ku mau
Rindu..
Mungkin...