Jomblo
…
Puisi 13 Baris bergambar di atas berjudul Jomblo karya Ivychelle
Amarah …..
Tangisan…..
Kesedihan …..
Layaknya ditelan bumi
Luapan itu tak pernah keluar
Tak pernah terdengar
Dibalik senyuman
Ia bersembunyi
Semakin dalam
Semakin terpendam
Dalam ruang yang gelap
Namun…..
Entah sampai kapan
Magrib itu kau cumbu diriku dengan desir rindu
Gemerisik kota menghancurkan nyenyat yang kucipta diam-diam,
Kulantunkan ayat-ayat renjana pada bibir-bibir kubah,
Yang menggema pada dinding-dinding mushola,
Sebagian diriku risak,
Ada desir yang mengguncang hebat,
Lagi-lagi aku tercekat,
pada adzan yang menggaung di sudut-sudut...
Bukanlah tiada perasaan malu yang hadir
Tiada pula rasa kesal dan sesal
Karena semua hadir tanpa kehendak yang disengaja
Namun,
Jika semua harus berakhir
Janganlah berakhir dengan pualam tak bergeming…
Sebenarnya tiada kerinduan
yang berubah emosi
Tiada kasih sayang
yang berubah amarah
...
Kupandang sebuah foto usang
Dimana semua tertawa riang
Terharu hati ini mengenang
Akan tulusnya kasih sayang
Darimu ibu
Betapa sepi aku disini
Bergelut dengan hitamnya hari
Namun kuyakin segala do’amu
Selalu terpanjat untukku
Maafkan aku tak pernah bisa
Untuk membalas semua cinta
Sendiri aku di tengah gelapnya malam
Merenungkan kisah yang tak pernah tau
Seonggok kisah di dalam kalbu.
Apakah itu bodoh atau keliru
Sudah merayap menggerogoti kalbu.
Sampai detik ini aku tak tau.
Meski sudah menyita seluruh ragaku
Berbaur menyiapkan waktu yang sia sia.
Beginilah caraku mengatasi ‘kerisauan’ rindu puan,
Dengan selalu mengingat-ngingat selengkung senyum manismu,
Meskipun ‘kerisauan’ itu adalah ketika kau tetap memilih untuk diam, sementara hati ini sekarat ditikam rindu berkali-kali… (lebih…)
Kau tau,
Aku telah lama menyadari,
Tak ada kondisi yang sempurna didunia ini,
Tapi aku juga telah menyadari,
Aku tak butuh sempurna,
Aku butuh bersamamu…
Puisi bahasa inggris artinya :
You know,
I have long been aware,
There are no perfect condition in...
Angin menghela nafasnya,
Seolah beban membawa cuaca,
Pucuk pepohonan menari tarian gila,
Mabuk oleh air haram manusia.
Bumi malas menjaga anak-anak,
Lempeng-lempeng kerak yang selalu berjingkrak,
Manusia kian lihai berdusta,
Lengkap dengan topeng-topeng baja,
Hati bersembunyi entah dimana,
Haha… mungkin takut pada...
Kala lembayung senja merekah
Mengiringi langkah untuk berpisah
Di sudut hampa hanya berserah
Melepas kepergianmu dengan gelisah
Kebersamaan telah andamkaram
Terbelengu sendu yang mendalam
Raga menunggu dengan dama
Meski terdayuh sukma
Enam almanak kureguk demi harsa tersuguh
Pinantian filantropi agar tetap utuh
...
Kita ini tuna muda di tengah samudera,
Tak tahu apa selain koloni saja,
Spesies luar begitu asing,
Dunia ramai kejam dan selalu bising,
Kau buka dengan pena,
Tabir misteri generasi kita,
Kau bilang itu semua cakrawala,
Luasnya ilmu Sang Pencipta,
Jubahmu telah memudar bu,
teduh jiwaku melihatnya
sejuk hatiku memandangnya
ceria berlarian di pinggir taman
tertawa lepas bercengkrama
teduh jiwaku melihatnya
melihat senyum manis di bibirnya
memandang cantik wajah nya
menilik pribadi sikapnya
Dia…
sandaran hati tumpuan jiwa
tempat berbagi kisah cerita
sedih luka lara...
Cinta pertama bagi gadis kecilnya
Sesosok tangguh bagai kuatnya besi
Rela membanting tulangnya
Demi menafkahi anak istri
Tak pernah tunjukkan lelah yang ia rasa
Demi masa depan keluarganya nanti
Meskipun usia telah paruh baya
Teladan bagi anak lelakinya
Tenaga banyak ia korbankan
Redup rucita sang suryalaya
Jagat raya laksana niskala
Kelam bak pualam mewarna nabastala
Mengekang atma tanpa akara.
Saban hari melunasi kelalaian
Lokawigna bagai anca kehidupan
Rudita daksa pair jantungan
Astu baka jadi keseharian.
Susur galur mencari alur
Resah nelangsa kian luntur
Suah...
Sedikit namun tak banyak,,
Bingung tak mau kelihatan bingung,,
Sedikit marah tapi sabar,,
Beribadah tapi terus bermaksiat,,
Hingga ini menjadi buram,,
Munafik,,tak jelas,,
Saat ombak berjajar rapi,,
Mengikuti perintah Tuhannya,,
Tanpa bertanya,, tanpa protes,,
Aku masih bertanya-tanya,,
Apakah benar,,apakah pasti
Aku ingin membagi malam atas dua pilihan sama seperti halnya bohlam tertawa membagi pekat dan bertanya.
Satu bagian lain lengkap dengan caya rembulan
Satu bagian lainnya tanpa caya dan cakapan liar menanti dijari lukisan kaca.
Aku membagiku atas dua diri
Aku membaginya tengah-tengah antara caya rembulan...
Hingga pertemuan pun terjadi,,
Awalnya biasa saja,,
Ketika dia melihat,, aku pun melihat,,
Seperti seorang pembeli dan penjual,,
Menit pun terus bergulir,,
Tanpa terasa,, dia orang yang sangat menarik,,
Seru,,seperti anak umur 5 tahun menemukan mainannya,,
Bahagia,, tersenyum sendiri,,
Waktu pertemuan pun...
Puisi romansa, politik, dan rindu
Hilang menjadi abu
Berfikir bijak kala itu
Berfikir cemerlang layaknya elang
Kini hangus akan ketakutan virus menyerang
Fikiran kacaw balaw tak karuan
Senandung tinta ku tuliskan
Senang dan gembira kurasakan
Kala itu sebelum semua menjadikannya kalangan
Semua orang bisa memanfaatkan waktu luang
Sekarang!
...Wahai kawan,
Nafasku tersengal memikirkanmu
Fikirku ragu pada sikapmu
Mengapa kau tak kembali?
Mega merah telah hilang disapu siang
Ragaku melemah menunggu kabar
Burung pun pergi mencari kabarmu
Namun mereka tak kunjung kembali jua.
Risau jika kau membenciku
Jatuhlah aku tanpa sanjungmu
...
Seringkali “sendiri” memanggilku untuk kembali menelusuri rasa dalam hati.
Aku adalah bias penuh warna,
Dari serpihan kristal kaca.
Tak perduli bagaimana mencoba menyusunnya,
Tetap saja makin berhamburan tak terhingga.
(lebih…)
rinduu…
sejak rintik merapat tangis kemarau
serupa ngerimis ujung matamu
mengintip asa sekedar berharap
semoga esok masih bersemi
kala rindu menyala kembali
sepi permainkan warna
menggoyak kesucian yang terluka
di bujung rayu lepas rindu
rindu itu
sudah tersesat dalam hati
tidak...
Pada suatu hari nanti,
Jasadku tak akan ada lagi,
Tapi dalam bait-bait sajak ini,
Kau tak akan kurelakan sendiri.
Pada suatu hari nanti,
Suaraku tak terdengar lagi,
Tapi di antara larik-larik sajak ini.
Kau akan tetap kusiasati,
Pada suatu hari nanti,
Impianku pun...
jerit tangis dalam haty yg tak tertahankan
aku merasakan haty yg membeku
aku sulit merasakan jantung ku yg tak berdetak
ku pejamkan mata ini
sulit ku bernafas dengan baik
aku bingung ….
entah harus k mana dan di mana aku akan singgah
ku...
kulalui kelokan jalan bebatuan
tempat dimana darahku yang tercecer tertawa
dan menungguiku kembali lagi menatapnya
sekilas kukatakan kepadanya, kepada bebatuan itu bahwa
aku ingin kembali menjemput kekasih
yang pergi dan tak kuketahui keberadaannya
sedang di langit sebelah mana ia
menyimpan dirinya yang dulu...
Jika ingin bermain cinta
Aku pasti bisa
Namun aku tak kuasa melihatmu menangis
Membekas trauma hingga kau terkikis…
Cinta adalah sinar terang
Yang menyinari hati setiap orang
Bukan permainan,bukan untuk berpetualang
Yang hanya datang lalu ditinggal…
Karena yang paling indah dari cinta adalah
Komitmen...