Gambar Quote Puisi 14 Baris

Puisi 14 Baris bergambar diatas berjudul Perihal Skenario Terbaik-Nya karya Sarlota Yuspin Lolo
Puisi 14 Baris bergambar diatas berjudul Perihal Skenario Terbaik-Nya karya Sarlota Yuspin Lolo
Dari tahun ketahun kegemaran orang membaca semakin berkurang. Jangankan kok menulis puisi untuk 14 Baris dengan kata-kata kiasan. Membaca buku saku saja semakin berkurang. Walaupun ini dipengaruhi banyak faktor, tetap saja merupakan kemunduran. Oleh karena itu, kami berusaha untuk memberikan fasilitas melalui jalur penulisan puisi.
Kami telah menyusun kumpulan karya puisi tentang 14 Baris yang merupakan kiriman para kontributor hingga tahun 2023.
Senja akhir Juli telah berpamit, namun asa kembali memutar jejak langkah yang sudah terlewati
Jejak langkah yang tak mudah untuk dilalui
Jejak langkah yang tak semua berujung bahagia
Jejak langkah >>…
Ingin rasanya aku memilikimu
Parasmu begitu rupawan
Senyummu begitu indah
Sangatlah lentik bulu matamu
Sikap mu sangatlah lembut
>>…
Memendam rasa yang setiap kali berontak membara
Untuk ungkapkannya dengan indahnya kata-kata
Selayak Perjaka memanah Dewi surga akan asmara
Terhalang dinding betis malaikat penunggu pusara
Impian yang terperi di tembok >>…
Si sialan itu menculik apa yang aku pertahankan
Dan kenapa aku lalai mempertahankan
Hal untuk masa depan, kenapa harus sekarang
Bodohnya aku sampai kecolongan
Pertemuan biasa yang sulit terlupakan
Obrolan garing >>…
Malam terasa begitu panjang
Dengan kecamuk dikepalaku yang tak kunjung padam
Semuanya tentang mu
Semuanya tentang keadaan yg membuatku terus dipaksa menerimanya
Antara aku, kamu dan retisalya ku
Tentang Masa lalu >>…
Tak ada yang tersisa
dari remahan hati antara kita
Satu demi satu menghablur
bersama asa yang telah terlanjur
Dingin malam tak pernah menyampaikan
Jejak perjalanan jiwa kita telah sampai di mana
Purnama >>…
It doesn’t even matter who you are,
Every moments you have been thru so far
It will make you understand someday
It’s your own life it depends on your >>…
Ketika bayanganmu hadir menjelma
Berapa tahun sudah tak pernah
lagi kulihat tutur katamu , lembut kasihmu
Semua yang kau berikan dulu,
Penuh dengan rasa cinta yang tak bersarat.
Kesedihanmu tak >>…
Raga bersorak gempita melambai-lambai bagaskara
Sabastala bermega hitaman seolah tak kan rintiknya
Namun dalamnya, akara merunduk pilu bagai bunga nan layu
Gelisah pilu bagai badai membadai di taman kalbu
Rahsa nan >>…
sayang, aku bawakan sebuah tanda cinta”
Ia tersenyum dengan rindangnya
“Hitam?, apakah ini tanda duka? Untukku? Ataukah dukamu? Atau kita?”
“Tidak, bukan semuanya”
“Lalu?”
“Ini adalah lambang ikatan kita, hitam.”
Jika >>…
Andaikata nafas terus terembus
Meraung sakit tanpa terendus
Makin hari makin kurus
Meludah, mendengus
Andaikan langit telah biru
Suara kendaraan menderu-deru
Dan kamu masih berburu
Matilah kamu tertusuk
Oh, Si Malang sayang
>…
Bagaimana aku bisa berhenti
Ketika semuanya tak sesuai imajinasi
Bahagia yang mula menyelimuti
Sekejap lenyap hilang pergi
Air ricuh pertanda datang gemuruh
Gemercik rasa bukan lagu
Alunan nada bukan tentangmu
Sekedar >>…
Hari semakin gelap
Kepala semakin penat
Semua tak berjalan sesuai rencana
Kebisingan hanya dikepalaku saja
Aku percaya
Tiada duka
Tanpa rencana
Aku bersaksi
Bahwa menangis
Tidak akan menurunkan gengsi
Dan aku berlindung
Dari >>…
Kepalaku penuh dengan tanya tanpa jeda,
Layaknya asisten pencari makna,
Dari berhamburnya potongan-potongan realita,
Yang dilalui waktu dan peristiwa.
Mungkin sebab akibat telah memenjara,
Bahwa segala sesuatu harus ada keduanya,
>…
Bagaimana bisa rangkaian bunga yang telah dirangkai bersama oleh kedua pasang tangan itu
Antara laki-laki dan perempuan yang pelik
Tanganku yang cokelat dan tanganmu yang lembut
Kita sama-sama merangkai dengan >>…
Jangan lagi kau datang
Hanya untuk menyakiti lalu pulang
Meninggalkan luka yang tak pantas dikenang
Hadirmu bagaikan pelangi
Datang dengan sebuah keindahan lalu pergi
Layaknya benalu yang hanya menginginkan nikmatnya saja
>…
Serupa magenta
Hadirmu temaram benamkan kecelaan
Seagung asmara membirama kemesraan
Nada-nada kasmaran merengkuh tak terpatahkan
Dan, selepasnya kau bertahta
Tak perduli berapa banyak usaha
Tak terbilang berapa kali kepura-puraan
Masih belum >>…