Tawa yang Tanggal
…
Puisi 12 Baris bergambar di atas berjudul Tawa yang Tanggal karya Legiman Partowiryo
Berjalan tak selalu bergandengan
Memeluk tak selalu merengkuh
Selalu ada rasa tersemat dalam angan
Yang ku sisakan untuk kau kayuh
Selalu ada senyum dalam pilu
Untuk setiap perpisahan ketika senja
Harus ku kokohkan untukmu
Sekedar melepasmu untuk sementara
Terima kasih telah kembali
Menggenggam...
Padamu selalu ada kerinduan
Yang menyisa pada sepenggal senja
Dan aku mulai gelisah
Tersebab tak ingin malam cepat menyapa
Padamu selalu ada khayalan
Di saat aku meraba bayangmu
Hingga aku kehilangan
Sebelum dapat memelukmu
Padamu selalu ada cerita
Ketika jemari saling bertaut
...
Angin ini menerpa,,
dari dasar batin,,
menggenang haru,,
kusematkan tanda kasihmu,,
hingga aku mati,,
aku akan selalu mendoakanmu,,
semua yang kau lakukan tak sebanding,,
itu yang membuatku kesal,,
aku ingin membalas kebaikanmu,,
aku ingin membahagiakanmu,,
bahagialah ibuku,,
sungguh aku sangat merindukanmu..
Kau berkembang biak dikepalaku.
Merusak seluruh isi otakku.
Meracuni pikiran, lalu tertusuk rindu.
Sampai tak terobati.
Kau berkembang biak dilubuk hatiku.
Menyentuh seluruh isi tubuhku.
Meracuni jantung, lalu berdegup kencang.
Sampai tak terkendali.
Kau berkembang biak dalam urat dan darahku.
Merusak seluruh sendi-sendiku.
Resah tak beraturan seluruh perasaan,
hilang logika berfikir untuk menyikapi
Melawan setiap ribuan sudut pandang, berpegang hanya pada kacamata sendiri
Ribuan pedang terhunus kepadaku dan ribuan kali aku mencabutnya
Tidak ada rasa sakit hanya jiwa yang memanggil untuk bangkit.
Bergerak melawan waktu, mencari makna akan arti hidup
Berlari diantara...
seperti jernih embun pagi
mengalir menderu membasahi pipi
mengalir membawa seribu kesesakan di hati
isakan tak tertahan memecahkan keheningan
ketika hati berteriak karna segundah rasa
meraung karna seribu luka
tubuh terpaku diam tak berdaya
terpuruk karna dunia yang kejam
menyiksa dengan seribu...
Remuk setengah jiwa ini
Dihempas sikap dinginmu yang menyeruak
Dikau lari bawa sobekan memar di hati
Dan aku masih merayapi bola matamu yang membelalak
Tatapku kosong bagai tak bernyawa
Yang dihiasi muram dan palsunya senyuman
Tubuhku lunglai tanpa makna
Kemana?kemana larinya jiwa raga?
Aku...
Saat berhadapan denganmu
Aku terhimpit
Antara dimensi ruang dan waktu
Tak mampu mulut ini terucap
Rindu untukmu
Rindu akan cerita cerita kita
Yang penuh
canda tawa
lewat sajak ini
kulis kata
lewat puisi ini
sebagai bukti rindu yang tak...
Embun malam membangunkanku
Kicauan burung membuat risau hatiku
Aku telah terlumuri dosa-dosaku
Kegundahan terasa pada diriku
Tuhanku
Aku telah terlumuri dosaku
Aku ingin sepertiga malam untukmu
Mengampuniku
Atas dosaku
Merasakan maha pengampunmu
Demi menebus dosaku
Maafkanlah aku
Kau
Bicara dengan jemari
Lantang
Berapi-api
Menggemakan cinta
Di setiap relung hari
Kau
Bicara dengan jemari
Tutur tanpa jeda
Dan artikulasi menggema
Di kesunyian ini
171219
Entah harus darimana harus kumulai cerita ini
Kabut sunyi perlahan mulai merayap di hati
Aku yang mencintaimu dalam diam
Menahan rindu yang kian tak teredam
Ingin rasanya aku bertemu denganmu
Tapi, menyapamu saja aku tak mampu
Lalu, apa dayaku?
Bahkan anginpun membisu
Ketika aku...
Bidadariku
Bagiku, kau adalah bidadariku
Bagiku, kau adalah malam yang indah
Kasihku mengalahkan bintang diatas sana
Cahaya wajahmu mengalahkan bulan diatas sana
Bahkan keanggunanmu tak ternilai seperti indahnya langit pada malam hari ini
Aku mencintaimu wahai bidadariku
Bawalah aku kekayangan
Ajaklah aku terbang...
aku tak takut untuk kecewa,
terus mencuba berkali-kali,
cinta akan ku berikan seluruh jiwa,
sahabat kan ku jaga hingga ke akhirnya,
aku masih punyai kudrat untuk teruskannya,
terus mara kehadapan,
bila tak mampu kan ku nangis,
lap air mata dan teruskan berjalan pada...
Kuntum-kuntum merah kuning
warna keindahan
mekarmu mempersona wajah femina
jagai dia setulus jiwa
jangan dirobek ayu setianya ,
Sirami kasih tanda cintanya
mawar menguntum sarat dihati
bajailah ia setiap masa
agar keceriaannya terpelihara .
Raheem Jay
Malaysia
#hakcipta terpelihara2020
Hangat sapamu menggetarkan hati,
Tatap matamu seakan mengandung arti,
Andai bisa aku miliki
Kau membuatku jatuh cinta setiap hari.
Walau kita sering bertemu
Namun mengapa hatiku selalu rindu
Ternyata kau telah curi hatiku
Yang membuat rinduku menjadi candu.
Hatiku selalu bertanya-tanya,
...
Bagimu puisi ini kutulis,
Muara dari rasa yang tak pernah terkikis,
Selalu beruntai dalam rajut asmara,
Rangkulan senja dan malam yang berirama.
Begitu baiknya sang khalik padaku,
Mengirimkanmu pada sisi lusuhku,
Membangkitkan kembali asa yang telah merana,
Dengan cantiknya wajah dan indahnya cinta....
Gugur semua,,
daun dan ranting,,
jiwa ini haru,,
terbayang-bayang matamu,,
berkejaran,,
dengan kenangan yang berkesan,,
saat hati ini terjaga,,
semuanya lupa,,
tak seperti sekarang,,
rindu tanpa batas,,
melayang dan hilang,,
mungkin aku masih ingin berkelana cinta
Malam ini padikaku untuk Tuhan
Aku ingin bercerita tentang benduan
Sambil memikirkan ketidak mungkinan
Sesuatu yg seharusnya sudah diperkirakan
Mungkinkah ada kanigara untuk kami berdua?
Kami memiliki dama dan sudah seharusnya bersama
Kami sudah menjalani semua dgn derana
Apa untungnya kamu menjalani asmaraloka?...
Jika aku tertidur dalam lelap
Biarkan saja
Jangan bangunkan
Karena hanya itu penghiburku
Jika aku bermimpi tentang kamu
Biarkan saja
Jangan sadarkan
Karena hanya itu pengobat rinduku
Jika nafasku terhenti dalam tidur
Biarkan saja
Jangan berduka
Karena (mungkin) hanya itu caraku...
Telah ku cabut jangkar luka yang sudah terlalu lama membusuk
Bersiap meninggalkan rumah yang tidak lagi senyaman dahulu
Kubentangkan layar-layar harapan lalu di tiup pasrah oleh angin timur
Memaksa untuk kembali menuju samudera
Riuh rendah ombak menari-nari
Sampan usang terombang-ambing
Sempat ku berlindung di balik karang
Di hilir hari ini dadaku mencelos.
Bayangmu hampir saja kurengkuh,
Tetapi senja mendadak jatuh
dan membiarkannya lolos.
Ah, lebih baik aku kembali
pada monitor dan mouse
dan setiap detik yang jatuh nanti
biar saja menjadi kompos
Agar dapat aku memupuk
benih-benih...
Di kala senja merona
Di sanalah aku bayangkan seri wajahmu
Ku tatap dengan penuh makna
Ku rasakan angin atas namamu
Kau datang membawa senyum di wajahmu
Kau pergi meninggalkan rindu yang abadi
Kini rasa itu semakin menjadi
Kini fikiranku pun selalu tentang dirimu
Aku...
Tersebab,
Tak mungkin bisa bersama,
Maka aku selalu menuliskan syair hati,
Dimana kehidupan dunia bisa diatur sesuai mauku,
Lantas kau dan aku menjadi kita…
(lebih…)
Bagiku, raga layaknya telaga;
jiwa terbunuh
berlumur darah
bagai jubah
tenggelam sudah.
Bait diatas dalam bahasa inggris :
“Tomb”
For me, the body like a lake,
soul killed
bloodstained
like robes
drowned.