Kota Kenangan
…
Puisi 11 Baris bergambar di atas berjudul Kota Kenangan karya PencilSpirit
Terlalu jauh jarak pandangmu akan mata hati
Di banding luas jagat Bima Sakti
Aku masih tersakiti
Menatap sedih dari jendela abu persegi
Menahan diri langkahkan kaki
Memilih menetap dikamar tengah pandemi
Kaprikonus
Yang seharusnya tak harus
Menyicip apa itu sebuah kama
Hingga...
Bila sampai waktu ku tiba tak jua kau temukan bahagia…
Pilih lah jalan yg lebih indah untukmu..
Karna ku bukan lah yg sempurna
Dan jangan pernah kau bersedih karnanya
Tapi,,
Tersenyumlah saat ku tak lagi bisa bersama mu
Karna kan selalu kutitipkan rindu untukmu dalam...
Coba diam sejenak,,
amati suara angin,,
barangkali disana,,
semua yang kau cari,,
coba dekapkan wajahmu,,
hingga terbenam,,
dibawah sinar lampu,,
hingga silau,,
kau akan mengerti arti hidup ini,,
seluruhnya,,
dan kau akan kembali padaNya
Kini langit kembali menangis…
Kulihat dirimu menangis…
Hati ini rasa ter- iris…
Ku tak kuasa melihat mu terpuruk…
Senyum yg hilang membuat ku seperti tertusuk…
Takkan kubiarkan keadaan kembali memburuk…
Kupastikan jika badai berani melanda…
Ia akan memberikan pelangi setelahnya…
Dirimu tak pantas untuk...
Bahkan waktu singgah di sana
Saat penghujan kembali turun ke bumi
Menunggu, terus menerus, berderai, basah
Merangkumi kita bagai cerita
Yang telah lalu dan tak berkesudahan
Waktu tak terbantahkan di antara usiamu
Tak terbedakan di antara kedua telapak tanganku
Semuanya begitu tersirat, seperti puisi
Hey kemarilah sebentar aku ingin bermain denganmu berlarian memutari edelweis basah dipagi ini.
Temani aku setidaknya sebelum kabut itu datang dan menenggelamkanku lagi.
Aku ingin menghilang dengan atau tanpa dirimu,
Diantara dingin dan nyanyian bisu tempat ini.
Aku ingin berjalan menyusuri keabadian yang sunyi
Membawa...
Kau tidak punya alasan lain, selain berada di rumah.
Begini juga aku.
Mendengarkan musik masing-masing dan
menyalakan lilin pada petang.
Bangsa kita sudah sakit dari awal. Memakamkan koruptor dengan uang. Memenjarakan lansia tanp gigi.
Tapi, itu tidak menjadi alasan untuk pasrah, bukan ?
Kembali ke...
“JALAN KEHIDUPAN”
HIDUP UMPAMA MIMPI,
MIMPI YANG BERBAGAI-BAGAI,
INDAH, SERAM ITU PASTI,
ADAKAH DIRI MAMPU MENGHADAPI.
KESAKITAN MENGAJARKU,
ERTI KESABARAN DAN,
KETABAHAN UNTUKKU,
MENJALANI KEHIDUPAN.
“TERIMA KASIH YA ALLAH”
“TERIMA KASIH IBU AYAH”
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku...
Kau bawa ikatan setumpuk bunga di tangan
Menyebarkannya pada langit senja
Berharap ia akan menyampaikannya pada sang waktu
Sebuah goresan sarat akan makna kau lukiskan
Sebuah kata “ya” yang kemungkinan akan menjadi nyata
Dan sebuah kata “mungkin” yang harus tersemogakan
Seakan engkau berharap
...
Secangkir teh hangat yang kuaduk searah jarum jam,
Dan kepulan asap tipis yang menghilang perlahan,
Silaunya mulai redup menghilang,
Ketika senja muncul dari balik hijabmu yang menawan
…
Nusadua,2014
Versi puisi bahasa inggris adalah sebagai berikut :
A cup of hot tea that I stir clockwise,
...
Dari bentangan langit yang semu
Ia, kemarau itu, datang kepadamu
Tumbuh perlahan. Berhembus amat panjang
Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan
menyapu hutan !
Mengekal tanah berbongkahan !
datang kepadamu, Ia, kemarau itu
dari Tuhan, yang senantiasa diam
dari tangan-Nya. Dari Tangan yang...
Terhimpit sang waktu
Diselah meriah pesta
Seribu gadis ikut menari
Seribu periang terus bernyanyi
Keras melebihi lagu
Keras melebihi gema petir
Yang ganas menyambar
Kuyakin pasti terlihat
Kuyakin pasti terdengar
Rasa ini terus menyeruak
Walaupun terhimpit sang waktu
ibu
dadaku sesak
rindu ini menghujam hati
air mata terus berderai
aku hanya ingin bertemu
memelukmu sepajang waktu
ibu
hadir mu selalu ku nanti
meskipun lewat mimpi
aku hanya ingin bercerita
setelah kau pergi aku tak lagi ceria.
ijinkan sekali lagi aku
menghela nafas yang kian tersengal
nafas yang hampir mencapai akhir,
lalu ruhku akan menghambur keluar
menyapa tiap nanar mata yang mengalirkan
sepasang sungai kecil yang hangat
yang pernah kurindukan dalam timang
peluk hangat seorang perempuan
hingga jemariku beranjak...
Pak..
Walaupun kata-katamu kasar
Ku tau kau berhati besar
Pak..
Aku janji padamu
Peluh keringatmu
Akan ku balas dengan semangatku
Air matamu
Akan kubayar dengan prestasiku
Tak berani ku janjikan gunung padamu
Tapi ku pastikan, ku takkan buatmu malu
Saat ini aku tak tahu arahku,,
Perasaanku,,,
Aneh,, taak nyata,, namun nyata,,
Iya,, nyata,, itu aku rasakan,,
Tapi aku tak dapat melihatnya,,
Berarti tak nyata namun nyata,,
Namun aku dapat merasakanya,,
Hingga saat ini,,
Apa aku harus terus sama dia,,,
Apa...
Janji yang kau ucapkan
Telah hilang di makan waktu
Janjimu telah hilang menjadi debu
Rasa ini tak lagi sama
Air mata kebahagiaan berubah menjadi derita
Tak kala mata ini terpejam
Kenangan yang telah lalu kembali mengusik jiwa,
Bahagia namun sakit
Ingin ku lupakan dirimu
dunia yg tak perna mengerti
apa aku yg tak perna membuka mata
smua terasa menyedihkan
saat aku membuka mata dan menutup mata
adakala smua org berkata
smua indah pada waktu nya
tp pada nyata nya
indah itu tak seindah pada waktu ny
...
Kadang rindu itu
bukan untuk si dia
tapi juga untuk mereka
yang melepas canda
suka duka bersama
hingga fajar menjemput
untuk kembali bersandiwara
menciptakan cerita baru
yang dinikmati bersama
Aku sudah cukup rindu
Pada kalian sahabatku
Semua itu cetusan qolbu,,
atau cetusan sanubari,,
walau hanya sepintas,,
itu cetusan yang berharga,,
ternyata sang waktu memaksa berjumpa,,
berjumpa denganmu,,
senang rasanya alam mendukungku,,
seketika aku senang dan memelukmu,,
eraaaat,, lalu melihat senyum mu,,
indah,,sungguh indaah,,
terima kasih bidadariku.
Semua duduk,,rapi,,hingga berbaris,,
Menyiapkan teriakan yang tersisa,,
Menyiapkan makanan yang tersisa,,,
Hingga peluit berbunyi,,
Semua terpana,,melihat ajang ini,,
Pertandingan ini,,,
Seperti burung hantu semuanya,,
Aku tak tahu apa bagusnya itu,,
Hingga semua diam,,hening,,
Hanya aku yang bingung,,
Mungkin aku bukan...
Aku mencari aku didalam aku
Dalam rahasia yang aku tak tahu
Dalam jiwa yang berdebu
Lama aku terlena
Ilusi khayalan penuh warna
Bahagia dunia tidak lama
Mungkin juga tidak bermakna
Tidak aku bersedia
Andai esok aku menghadap cahaya
Aku ingin pulang disambut pencipta
Walau jarak kita bagai matahari dan pluto saat aphelium
Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku
Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih
Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular
Yang tak terbatas…
Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi
Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan...