Hidangan Penutup
…
Puisi 10 Baris bergambar di atas berjudul Hidangan Penutup karya Adila Firdausi
Saat Sang Matahari tenggelam …
seolah dia ikut di dalam nya …
Bagai Laksamana gagal total ..
Ini hanya merasa wahai diriku ..
tidak ada lebih dari yg kau harap kan ..
Jangan buat hati mu bertanya – tanya ..
Pada Laksamana Yg terpesona...
Pikiran ku malam ini mengulang masa lalu
Dari kejauhan suara mu hangat menyapa tenangkan jiwa…
Kita tak bertatap muka berbincang luapkan asa…
Tawa kecil hangatkan cerita abaikan dunia…
Apakah kita bisa bertemu satu pertanyaan tak khawatikan kita….
Hai sahabat semua telah berbeda
Hangat Sapamu...
Aku benci.
Harapan ini tak jua berhenti.
Kau beri aku asa,
namun nyatanya tak ada.
Aku masuk dalam relungmu,
tapi kau tak mau menggapai aku.
Cinta kita tak sesuai porsi.
Aku yang sayang,aku yang dibuang.
Aku benci.
Aku benci tidak bisa membencimu
hujanpun menangis
saat malam menanggalkan pakaian
menyembulkan kasunyatan
dan memupuk kearifan usia
bagai kereta meninggalkan kota menuju senja
inginku pulang pada rumah yang rumpang
sejak gigil menceraikan tawa dan air mata
tak pernah lagi kusambangi
cecumbuan bagai dengung;
menyesap airmata penghabisan.
Bukan jari-jari yang mempengaruhi
Manis Stevia yang tidak berbahaya adalah senyumnya
Radiasi sinar yang tidak berbahaya adalah senyumnya
Pada momen itu, aku
Bukan jari-jari yang mempengaruhi
Kau menarikku sangat kuat
Proton didepanku tak menjerat
Aku sang elektron terluar
Perlahan mendekat
Memilihmu menjadi...
Karenamu
Aku terjebak nyaman dalam dimensi halusinasi
Terperangkap dalam indahnya ruang tak berjarak
Pada dimensi itu kutemukan dirimu..
Tanpa ada jarak sebagai perantara
Tak ada waktu yang harus ditunggu
Pikiran, kalbu dan Atmaku
Tak ingin berpulang pada dunia dimana ragaku menetap
Waktu datang menyadarkan
...
Bagai angin malam yg berhbus kencang…
Seakan menyapa diriku yg kesepian..
Dimana dirinya.. dia yg ku cinta..
Kumerindukannya walau kini tak bersama..
Maafkanlah aku.. ini salahku.. yg tak bisa menjaga dirimu…
Kuatkanlah hati.. karana suatu nanti.. kita.. mungkin kembali…
Jika ini memang jalnnya… Jarak.....
Didalam sejuta angan,
Terbentang luas harapan
Terbesit penuh khayalan
Terembat sesat ratusan alasan
Hanya didalam angan,
Mengeluh menjadi menyenangkan
Mengenyam pilu menjadi ketenangan
Merengkuh tangisan dalam candaan
Ya,meski hanya sebatas angan semata nan sesaat
Namun,bisa membuat mereka bahagia untuk sejenak
Seandainya ia tahu
kawannya membawa virus
tak mungkin ia berdansa malam itu
Seandainya ia tahu
sakitnya karena covid
tak mungkin ia berjibaku dengan jemu
Ibu yang menunggu sampai kelu
tak berbatas waktu
sampai hilang rindu
2020
Kita berpuasa dari mengamini amin
Mantra mantra yang berjejeran
Serta sebusur senyum yang berpulang
Hari hari lalu kekal
Sebab sepi ialah sekat sekat duka nona
Yang menjamah alur alur di tubuhmu
Hingga subuh hingga fajar mematung
Dan kau suka mensetiai kegundahanku
Perihal...
Aku tahu
Mencintamu seperti menanak pedih
Dengan bara yang mungil
Aku juga tahu
Merindumu seperti menoreh luka di hati
Dan kau pun tahu
Jika segala perih telah terbiasa kuteguk
Karena cinta yang menari di relung hati
Tak pernah usai
Sekalipun kaki ini telah...
Senja menghilang,
Melebur luka yang amat panjang.
Bak genangan,
Kau meninggalkan sejuta angan.
Melebur fajar,
Dan kau gantikan gelapnya malam.
Suram,
Namun tiada ku berkutik.
Ini takdir,tak pantas bila ku kritik.
Jadi,kutegaskan,kehilanganmu sangat tidak asik.
I know my english wasnt really good,
it is better than to flood,
it may far from it should,
but this love is my actually truth.
Loving you whole heart are glow,
a nice topic above my pillow,
although dreams could only feel like snow,
aku adalah hati yang selalu melekat di dirimu
aku adalah cerminan darimu selamanya
kau bawa aku kemanapun aku bisa merasakannya
kau terlahir begitu bersih dan suci
sekarang kau sudah dewasa
apa yang kau lakukan itulah dirimu
terkadang aku tau kau harus berbuat apa
...
Mari, kuajak kau
menuang kopi pada selembar lepek
agar semua bebanmu-bebanku
larut dalam tiap tetes pekatnya
Hingga akhirnya kita tuntaskan dahaga
pada kuncup-kuncup bahagia
menunggu di akhir waktu
yang tetap saja bisu
Oleh Sektor Sembilan
(kebun rojo-jombang)
Semua memang hanya sesaat
Namun diri jangan tetap sesat
Cobalah walau harus terperanjat
Jatuh dan lanjut memanjat
Di sekitarmu berteriak itu tak kan bermanfaat
Sudah.. Jangan berdebat
Angin akan menopang ke berbagai tempat
Dirimu dalam semangat
Untuk jadi yang bermartabat
Masih tak...
Ya aku masih disini
Menikmati hari hatiku
Mengisi sepi
Entah dengan siapa
Ya aku masih disini
Menikmati epilog mimpi
Dalam limpahan rasa
Dimanakah kau berada?
Ya aku masih disini
Masih disini menanti kamu
WAktu yang telah tebina
Menghantarkan pada rasa yang tak terterka
Mungkin itu cinta?
Atau hanya biasa saja
Perhatian selalu diberikan
Berharap kau mampu mengartikan
Atas semua pengorbanan yang ku lakukan
Segala hal adalah sebuah kesalahan
Berbicara takut menghancurkan
Diam ternyata malah menyakitkan
Aku susah pergi darimu
Hingga senja pun bosan,
Detik dan menit hingga hari dan bulan kita lewati,,
Sulit,, sungguh sulit,,
Seperti Kumbang dengan bunganya,,
Seperti akar dengan batangnya,,
Tak mungkin saling benci,,
Tak mungkin saling tuduh,,
Tak mungkin pula saling jauh,,
Karena...
Pabila jiwa bert*l*nj*ng depan jiwa
Suatu pun tiada guna: basa-basi, upacara ….
Jarak pun tiada lagi, sehingga cukuplah
Sekulum senyum, sekerling mata. Sudah!
Berikut adalah puisi bahasa inggris dari puisi diatas :
“Between Us”
when the soul bare before the soul
a matter of no use...
Keindahan ini sedang indah-indahnya
Membuatku bertanya-tanya..
Apakah ini nyata..
Atau hanya halusinasi mata..
Yang ku mampu lakukan hanya berdo’a..
Agar Tuhan..
Selalu menjaga aku dan rasa..
Kamu dan cinta..
Menjaga romansa..
Milik kita..
Begitulah aku merajuk pada malam,
Yang singgahkan do’a padamu dari jauh,
Pada desau angin yang diharapkan,
Segera mampir menyusup ke balik hijabmu demi sebuah sejuk
…
Dalam puisi bahasa inggris menjadi :
That’s how I sulk at night,
Who stop prayers to you from afar,
Badai besar itu datang tanpa ku undang..
Asaku luluh lantak..
Saat kulihat bidadariku marah..
Pondasi cintaku pun runtuh dalam sekejap..
Menyisakan puing penyesalan yang mendalam..
Wahai bidadariku..
Dengarlah harapan dari sisa keyakinanku..
Ku ingin cinta kita sekuat karang..
Jangan biarkan rindu terkikis..
Pikiran ku melayang ntah apa yg terjadi d dalam haty ku
Di sudut keramaian bibir tak dapat tersenyum manis
Aku merasakan sedih yg tak berujung
Di haty ku masi terasa perih yg tak dapat ku ungkap kan
Aku ingin berteriak pada dunia yg kelam
Aku...