Puisiku tak sendu
…
Puisi 10 Baris bergambar di atas berjudul Puisiku tak sendu karya Kalila
Andai aku jadi angin
Ingin ku sampaikan semua kerinduan
Tanpa perantara apa-apa
Andai aku jadi air
Ingin ku hanyutkan semua duka dan pedihnya luka
Tanpa bicara dan bertindak
Andai aku senja
Ingin ku hiasi senyummu walau sementara
Tanpa ada luka, walau sesaat...
Sinar mentari menyejukkan jiwa
Terlihat cinta semerbak di mana-mana
Sungguh indah mata memandang
Melihat sosok yg tak asing
Lantunan Tasbihnya, membuat hati merasakan ketenangan dan
Jiwa terasa tentram mendengar pujiannya kepada Tuhan
Sungguh tak terduga
Ternyata ini hanyalah mimpi
Setelah tersadar, kenangan...
Aku merenung
Merenung di samping kucing
Mendengkur menghela hening
Sapu kaku di pojok
Terpaku bersandar tembok
Menatap kertas di dinding
Kertas tertiup angin
Angin memukul sapu
Tertimpa kepala kucing
Kini aku berteman hening
Seakan semesta mendukung
Membiarkan diri termenung
Jiwa gadis yang terusik
Monokrom hidup yang menghiasi
Waktu berhenti sekian detik
Menyisakan pilu beribu pelik
Bawa aku menemukan hati
Hati yang bersembunyi di balik awan
Bayangannya selalu hadir
Berkata rindu terasa syahdu
Kala rindu menutut terciptanya temu
Anila malam tersipu malu dalam pusara waktu
Terdengar alunan nada kerinduan, beriringan
dengan air mata keinginan.
Sesungging senyum masam terpasung di wajah manisnya
Terdiam kaku, bertahan pada secuil redup harapan
Seiring rindu yang menjejaki pengamatan,
termenung bersama sunyi dalam...
Awan hitam pertanda hujan
Kau datang memberi kesejukan
Kau dan angin datang bersamaan
Lubang yang terpenuhi dengan genangan
Dan kau angin yang membawa angan
Rinduku tebal tak tertahankan
Rasa nya ingin cepat cepat ku sampaikan
Angin pembawa angan
Tolong cepat sampaikan
...
Waktu terus mengiringi
Detak jantung menemani
Kunikmati secangkir diksi
Disepetak ruang sunyi tanpa telepati
Hati tak lagi memilih menanti
Sebab pemiliknya sudah lama pergi
Kini pikiranku berdiskusi
Pada raga yang tersakiti
Rintih tangis tak terbendungi
Karena hati susah lama mati
Berbicaralah pada langit nan sunyi,
Tentang hikayat malam kita meritma bingkai puisi,
Dan dengar, tanpa harus kau mengerti..
Berbicaralah pada angin yang menyepi,
Bahwa ada arkib simpati tersimpan dihujung laci,
Dan ingat, tak ku pinta kau akui..
Berbicaralah pada gelapnya sendiri,
Akan hilangnya mimpi-mimpi tadi...
Ada langkah terhenti kala jemari tangan tak bisa mendekap erat
Ada cinta masa lalu yg perlahan pergi tinggalkan kenangan
Sedih bukan hal yg harus di ungkapkan pada sosok yg pergi tinggalkan tonggak murung menerka jawaban tak bertuan
Ribuan guratan wajah tunjukan arti ketulusan di anggap sebuah permainan...
tintaku tak akan habis
dan akan ku tulis
bahan pengabdi rasa
alat perakit asa
tintaku tak akan habis
dan akan ku tulis
cara tuk temukan makna
masak di usia muda
tintaku tak akan habis
sebagaimana seorang penulis
Dunia cahaya mulai bergerak
Melepas sihir dalam perdebatan panjang
Aksiologi ikatan telah hilang
Melepas giga miliar kenangan
Alur cerita perlahan berputar
Menguak hati tak karuan
Pikiran seraya berdetak kencang
Memecahkan waktu dalam distorsi ruang
Air mata kehampaan turun berjatuhan
Merintih dalam...
Hingga hari ini,,aku terdiam menunggu mu,,
Hingga detik ini,, aku melamun karenamu,,,
Hingga sore ini,, aku pun menemani senja untukmu,,
Kenapa kamu tak kunjung datang..
Hingga aku dapat bersenang denganmu,,
Dan dapat bersamamu,,
Kenapa kamu tak kelihatan,,,
Cuma ada di anganku,,
Aku...
Jika suatu hari nanti, aku tak sanggup lagi.
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau telah hembuskan nafas imagi
Jika suatu hari nanti, aksaraku tak terbaca lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau masih tetap sebuah inspirasi
Kelak, jika suatu hari nanti, impianku tak kekal abadi
Perihal kepulangan,
Pada akhirnya ada beribu pertanyaan,
Yang tak sengaja ikut terbawa pulang,
Tak satupun memiliki jawaban
…
Dalam puisi bahasa inggris artinya menjadi :
Regarding the return,
In the end there were a thousand questions,
Which was accidentally be carried home,
None...
Seperti air biasa,,
Namun mahal harganya,,
Hingga aku pun dibuatnya bertanya-tanya,,
Apa kelebihanya?? Apa enaknya??
Hingga yang lain pun mulai membeli,,
Mencari,, hingga dapat,,
Setelah dapat,,dan meminumnya,,
Menikmati,, seperti pecinta alam sedang dipuncak gunung,,
Lalu hampa,,terbuang sia-sia,,
Tak sadar dan habis
Hingga saat ini perasaanku tak pasti,,
Sungguh bimbang,,
Sungguh gamang,,
Saat perahu itu berlayar,,
Saat ikan itu terapung mencari makan,,
Mungkin aku seperti itu,,
Bingung,,, entah kemana,,
Dapat atau tidak,,
Sampai atau tidak,,
Apa yang harus kulakukan??
Kala itu purnama sempurna
Benderang cahayanya menyinari samudera
Kala itu seorang wanita menderita
Teriakkannya mengguncangkan
nusantara
Demi buah cinta yang terindah
Dia meradang,, dia mengerang dengan bangganya
Wahai dunia tau kah engkau
Siapa wanita yang terhebat itu
Dia….mamaku
Kita berpuasa dari mengamini amin
Mantra mantra yang berjejeran
Serta sebusur senyum yang berpulang
Hari hari lalu kekal
Sebab sepi ialah sekat sekat duka nona
Yang menjamah alur alur di tubuhmu
Hingga subuh hingga fajar mematung
Dan kau suka mensetiai kegundahanku
Perihal...
WAktu yang telah tebina
Menghantarkan pada rasa yang tak terterka
Mungkin itu cinta?
Atau hanya biasa saja
Perhatian selalu diberikan
Berharap kau mampu mengartikan
Atas semua pengorbanan yang ku lakukan
Segala hal adalah sebuah kesalahan
Berbicara takut menghancurkan
Diam ternyata malah menyakitkan
Karenamu
Aku terjebak nyaman dalam dimensi halusinasi
Terperangkap dalam indahnya ruang tak berjarak
Pada dimensi itu kutemukan dirimu..
Tanpa ada jarak sebagai perantara
Tak ada waktu yang harus ditunggu
Pikiran, kalbu dan Atmaku
Tak ingin berpulang pada dunia dimana ragaku menetap
Waktu datang menyadarkan
...
Aku benci.
Harapan ini tak jua berhenti.
Kau beri aku asa,
namun nyatanya tak ada.
Aku masuk dalam relungmu,
tapi kau tak mau menggapai aku.
Cinta kita tak sesuai porsi.
Aku yang sayang,aku yang dibuang.
Aku benci.
Aku benci tidak bisa membencimu
GURUKU…..
Oh guruku….puluhan tahun engkau mengajar kami…
Puluhan tahun engkau mendidik kami…
Membaca,Menulis,serta Berhitung…
sampai sekarang,kami bisa Membaca,Menulis,Berhuting dan Berkarya…
Oh guruku…
Maafkan kami bila kami selalu berbuat kesalahan…
Kami berjanji akan selalu membahagiakan mu…
Demi Malaikat pendidik…
TERIMA KASIH GURUKU
Sayupnya benar menyapa
Ada terik yang tertinggal dan jingga mulai bercengkrama
Waktu terus saja merias langit
Sampai ada duka yang terlupa
Lelaki itu tak lagi sendiri
Kata takut pada udara sunyi,ikut terbawa anginya
Dingin yang didambakan kini menjadi tawa berdua dalam gelap..
Aroma...
Minggu pagi pun merebak,,,
Bagai daun kering berguguran,,
Tak henti-henti berguguran,,,
Saat semuanya terlena,,,
Semuanya berubah,,
Sekelompok manusia berencana yang merubah,,,
Yang salah jadi seperti biasa,,
Yang aneh jadi seperti wajar,,
Hati-hatilah sayang,,
Itulah dunia kini.