Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Badai besar itu datang tanpa ku undang..
Asaku luluh lantak..
Saat kulihat bidadariku marah..
Pondasi cintaku pun runtuh dalam sekejap..
Menyisakan puing penyesalan yang mendalam..
Wahai bidadariku..
Dengarlah harapan dari sisa keyakinanku..
Ku ingin cinta kita sekuat karang..
Jangan biarkan rindu terkikis..
Jangan biarkan harapan kita menipis..
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Restu kiriman Arbani Yasiz.
Restu
Kami masih disini
Menanti walaupun tak pasti
Harapkan restu orang tua menghampiri
Hilangkan semua keraguan hati
Dukunglah kami wahai semesta
Lindungi perjuangan ini
Sang Maha Pencipta
Agar restu ini nyata
>…
Puisi Kehidupan, Puisi Romantis, Puisi Sedih
Selanjutnya Puisi Kehidupan berjudul Aku denganmu tanda tanya dari rezza januar.
Aku denganmu tanda tanya
Suatu saat aku dan hujan menceritakan kisah sama
Ia tentang dirinya dan seseorang katanya.
Tentang daun dan hujan yang dijadikannya berpasangan
Bahwasanya semua diduna demikian.
Aku denganmu tanda Tanya
Apakah >>…
Terima kasih rezza januar, Arbani Yasiz, Arbani Yasiz atas kirimannya.
Puisi Bebas, Puisi Kontemporer, Puisi Putus Cinta, Puisi Roman Picisan
Pernahkah kau dengar sebuah kisah
Di bawah gemerlap mati hidupnya tujuh purnama?
Seonggok jiwa tua berbicara dalam kebisuannya
Menghitung sisa hari yang masih dimilikinya
Pada penghujung hari yang dinantikan
Di kala >>…
Bukan demi tegak berdiri kau
meneguk minuman berduri
tiang-tiang berjajar sepanjang waktu
menyerah pasrah menunjuk langit
kau bersemayam dalam tiap hendak-Nya
kau mengingatkanku pada Esa
yang tinggal menetap dalam jiwa
terhimpit >>…
Rebah sejenak
Kau bilang tidak kuat berjalan
Tenang, aku duduk merangkulmu
Malah petang yang kau cari
Bukankah dia sudah pergi
Masih seperti kemaren
hanya hujan tak seramai pasar malam
Ku pesankan >>…