CINTA PERTAMA
…
Puisi 6 Bait bergambar di atas berjudul CINTA PERTAMA karya miskat aji
Kamu adalah hal terindah
Meski hanya pernah singgah
Yang kini telah menjadi kisah
Tersisa kenangan mengiringi langkah
Kebersamaan yang pernah ada
Bagiku momen manis yang pernah tereka
Ketika kita dipertemukan lewat aksa
Dan bersatu dalam satu rasa yang sama
Mungkin tali cinta telah terputus
sebuah sudut kamar hijau
sebuah pantulan cahaya mentari singgah melalui
lorong kotak penuh kaca bening
menunggu tenggelam untuk pamit di akhir hari
mengakhiri keseruan godaan sunyi yang memenuhi kening
di sudut ini
hadap wajah arah timur bumi
menunggu nasib mengakhiri penderitaan
menyongsong harap...
Bertahan ‘tuk tertawan
Aku terperangkap oleh harapan
Khayalkan mustahil
Wujudkan nihil
Sayang aku terjebak
Kau memang sulit ditebak
Entah pada siapa kau labuhkan hati
Aku hanya cukup sadar diri
Bukan aku sang dambaan
Bukan aku yang dipikirkan
Bukan aku yang diharapkan
Terlambat...
dalam diam aku selalu memandang dalam hening
dalam sendiri akau terpaku menatap ruang kosong ruang sepetak
aku yang tak perna lelah mengejar suatu impian untuk suatu cita cita
namun semua itu hanya impian
namun aku tetap bertahan seperti awan melingkari dunia
dalam dunia nyata sepi ,sedih selalu
setiap awan yang menampung kenangan akan selalu bermurah hati untuk mencurahkannya saat musim hujan bertandang.
seperti hari ini, hujan di kotamu kembali menyaji alinea yang pernah kita tinggali dan setiap jalan akan menggenangkan ingatan yang pernah kulewati saat aku pulang sembari memutar kisah tentang hari yang kita lewati bersama senyuman...
Ketika fajar mulai menyingsing
Gerimis menggelitik debu-debu jalan
Hembusan lembut angin pagi buta
Menuai rindu melaju
Sinaran tatapan mata terpacu atas bayangan
Seakan nyata di atas ufuk pandangan
Simanis mata berkaca
Rindu melaju tanpa menuai kata
Aku terbungkam dalam sunyi
Menuai mimpi diatas angan
Antara bintang siang dan mentari malam
kita selalu menduga apa kutuk katanya
antara sahabat, cinta dan musuh
sering tertanya fizikal hubungan itu
kelabu dalam definisi celaru
Sembilu lekat ngilu di hati
tercapai mentaliti untuk tafsir duniawi
terbantu hasrat ketika mengenal diri
lebih tepat,...
Saat koridor-koridor itu mulai terbasahi
Gelap menyelimuti setiap orang berseragam
Kau datang membawakanku pelangi
Saat hujan luka itu masih menari diatas perih
Kau hadirkan senyum terindah
Saat aku tenggelam dalam larutnya kegelapan
Sedikitpun tak akan ku lupa
Saat kau membawaku pada kehidupan
Saat senyummu...
I close my eyes
So then they told me about all the memories behind
All the traces of journey
And the sentence residue that sticks to the wind along with verses
Leave your ego behind
Along with the thought,
you will feel them speak
...
Ada dunia disekitarmu
Ada dirimu di keasingan itu
Laksana mentari berganti rembulan
Begitulah kedatangan berganti kepergian
Penahkah kembali kau hitung waktumu
Yang telah terbuang tanpa ada satu setan pun yang tahu?
Sudahkah kau kembali meretapi
Setiap penyesalan hidup yang terjadi?
Kehidupan bukan soal penerimaan
Hening berkawan mentari
Diam-diam sepi dalam ramai
Semakin ke tepi aku sepi
Aku dan mentari belum mengerti
Bayang-bayangku terusik kisah
Kala laut terhempas di tepi pantai
Tanpa kata dan bahasa
Gelora ombak penuh misteri
Senja telah gugur dari bumi
Gelap gulita memulai cerita
Aku ingin mencintai
Seperti aku merangkai puisi
Aku ingin mencintai
Seperti Lilin terkobar api
Aku ingin mencintai
Seperti desir angin menjatuhkan bunga melati
Aku ingin mencintai
Seperti malam menggantikan pagi
Itu saja! Sahutku
Madura, 05 April 2020
Pernahkah kau tau,
Rasa yang berpendar hangat dalam hatiku saat merindukanmu…
Saat aku hanya dapat mengecup bayangmu,
Yang hanya bisa kucumbui dengan rakus,
Namun kerinduan tetap tak terhapus…
(lebih…)
aku hanya ingin kau tahu,,
kau adalah dunia bagiku,,
hanya hati yang sayang untukmu,,
ingin selalu memberi,,
banyak hal yang telah kau lakukan,,
setiap waktu kau selalu ada,,
membantuku,,
saat susah maupun senang,,
kira-kira sampai mana kepedulianmu,,
hingga detik ini pun kau slalu...
Berawal dari sang hawa dari tulang rusuk adamnya
Aku hanya bisa menunggu tanpa bisa memaksa.
Adakah kamu punya pandangan menarik mengenai perempuan?
Aku yakin kamu menyesal tidak pernah mau melihat barang sedikit ke arahku.
Aku terlalu bebas dalam berpikir.
Kau tahu, Menjadi perempuan itu sangat sulit
Tidak...
Pagi ini, ketika matahari mulai meninggi dan lembah dingin mulai menjadi ramah aku kembali.
Turunlah duduk disampingku jangan kau sungkan, aku kini bukan musuhmu lagi.
Ini sudah ku siapkan secangkir hangat rindu yang bisa kita nikmati berdua.
Sembari ku benahi rambut cantikmu yang di goda oleh angin.
Jangan...
Telah ku cabut jangkar luka yang sudah terlalu lama membusuk
Bersiap meninggalkan rumah yang tidak lagi senyaman dahulu
Kubentangkan layar-layar harapan lalu di tiup pasrah oleh angin timur
Memaksa untuk kembali menuju samudera
Riuh rendah ombak menari-nari
Sampan usang terombang-ambing
Sempat ku berlindung di balik karang
Aku yang menyerah,
Pasrah dikurung dimensi,
Akrab dengan jengah,
Keterbatasan sana sini.
Ini semua tentang energi,
Penyusun segala materi,
Segala yang hidup pasti mati,
Menuju wujud sejati.
Puisi diatas bila dalam puisi bahasa inggris artinya :
“Towards to the immortal energy”
I surrendered,
...
Nampaknya kau cukup sibuk belakangan ini
Mengurusi suami yang baru kau kawini
Aku tak hendak mengganggumu, manis !
Mencampuri rumah tanggamu yang nampak harmonis
Hendaknya aku memberi tahu mu hal yang penting bagiku
Perihal nasibku selepas perkawinan mu
Bagaimanapun aku ini mantan kekasih mu
...
Sekolahku libur gara gara corona
Tetapi ini bukan liburan
Tugas tugas dikirimkan
Sementara aku bermalas malasan
Memang tugas itu tidak sepantas nya dikirimkan
Jika sekolah adalah rumah kedua
Tempat belajar adalah fungsinya
Seharusnya tak sepantasnya
Aku mendapatkan tugas
Karena lokasi sekarang adalah di istana
naifmu kerap menumbangkan harap
yang kususun dalam riuhnya sunyi
mempasikan tiap laju darahku
kala mengingat garis wajah yang kau gores
dalam kanvas waktu dengan bintang yang paling cemerlang
yang kerap menyegarkan cerita yang kutanam dalam baris abjad
kusudahi puisiku bukan karena kutak jeli
...
Matahari mulai kembali ke peraduannya
Menghasilkan lembayung indah
Yang menghias angkasa raya
Sejauh mata memandang
Aku melangkah dengan lunglai
Setelah kudapati fakta mengiris hati
Tawa canda yang menghiasi hari
Kini direnggut suratan takdir
Jarak yang terbentang
Menghasilkan rindu yang terlarang
Dihiasi air...
Rindu adalah keseimbangan yang utuh antara cinta dan kasih sayang
Penyesuaian sempurna untuk temu
Seperti Puisi
Rindu adalah Harmoni diksi
Tentang Personifikasi dan metafora
Seperti kata
Rindu adalah rasa abstrak di jiwa
Menyatukan hasrat dan imaji
Seperti Angin
Rindu adalah candu untuk temu
Kepada hati aku mengais
Isak yang tak kunjung habis
Masih pada rasa bahagianya
Tangisku tak berarti luka
Aku bergembira menyambutnya
Hati yang luluh lewat lantunan ayat suci-Nya
Bergema
Luluh jiwa serta raga
Berlomba-lomba menunggu
Kabar yang selalu ditunggu-tunggu
Berlomba-lomba dengan waktu