KAU TAK PERLU MATI KARNA KEHILANGAN
…
Puisi 6 Bait bergambar di atas berjudul KAU TAK PERLU MATI KARNA KEHILANGAN karya Fakha Tel
I close my eyes
So then they told me about all the memories behind
All the traces of journey
And the sentence residue that sticks to the wind along with verses
Leave your ego behind
Along with the thought,
you will feel them speak
...
Sahabat, Selamat
Ini bukan tentang apa yang kau jabat
Namun tentang suatu yang disebut amanat
kelola hati benahi niat
Segeralah menata barisan merapat
Kelola team solid terikat erat
Jalankan program terbaik yang tepat
Sumber info valid teliti cermat
Segala hasil raih dengan mufakat
...
Jika muara adalah pertemuan,
Maka aku rela melewati pipa-pipa toilet,
Untuk mencapai lautan bebas bersamamu.
Sering ku ucap “aku mencintaimu” bukan mksdku mengobral kata itu,
Melainkan hanya itu logika yg mampu kupikir menterjemahkan rasa ini padamu
Kupacu motor tuaku bukan karna terburu,
Melainkan ingin cepat menuju...
Telah ku cabut jangkar luka yang sudah terlalu lama membusuk
Bersiap meninggalkan rumah yang tidak lagi senyaman dahulu
Kubentangkan layar-layar harapan lalu di tiup pasrah oleh angin timur
Memaksa untuk kembali menuju samudera
Riuh rendah ombak menari-nari
Sampan usang terombang-ambing
Sempat ku berlindung di balik karang
Tiada asap tanpa api
Hutan kami telah dikebiri
Dengan cara yg tak manusiawi
Oleh orang-orang berdasi
Mereka musnakan dengan api
tanpa memikirkan hidup kami
Asap telah melanda ke seluruh negri
Tiada lagi oksigen yg kami konsumsi
Bisa bisa kami akan mati
Asap...
bukankah pada kelopak matamu yang bening,
negeri mimpiku dimulai?
menyusuri tiap teori abstrak
tak terumus; melambat, menjemu
membunuhi kenangan
di ujung gerutu.
Dalam bahasa inggris puisi diatas artinya :
“Fantasy Land”
In your eyelids is clear is’t it?
My dream land begins?
down each abstract...
Pernahkah kau tau,
Rasa yang berpendar hangat dalam hatiku saat merindukanmu…
Saat aku hanya dapat mengecup bayangmu,
Yang hanya bisa kucumbui dengan rakus,
Namun kerinduan tetap tak terhapus…
(lebih…)
ragam agenda teruk menumpuk
beraneka bersama datang caruk maruk
Pusing…
Pening kepala atas belakangku
napas pendek tersengal berlalu
bukan busung lapar tapi terlalu
kembung…
sebah lemah pusar menggelembung
seperti angan angin melambung
sang kuat perkasa pun melemah
si angkuh durjana pun menyerah
...
Hey kemarilah sebentar aku ingin bermain denganmu berlarian memutari edelweis basah dipagi ini.
Temani aku setidaknya sebelum kabut itu datang dan menenggelamkanku lagi.
Aku ingin menghilang dengan atau tanpa dirimu,
Diantara dingin dan nyanyian bisu tempat ini.
Aku ingin berjalan menyusuri keabadian yang sunyi
Membawa...
Setiap mentari tertanggal di ufuk pagi
aku kan selalu berlayar
selalu berangkat arungi luasnya samudra
siap hadapi semua aral yang menghadang
desiran ombak tak buatku gentar hadapi semua terjangan gelombang terus buatku jadi terbiasa
angin badai yang siap menggagalkan
aku kan coba akan redamkan
berjuta...
Dear Lady
who wants to fall in love
stand up…
let them see
The crown of grace that you wear
The loyalty shawl that you sling
light up their faces
own by who have not yet become gentlemen
who expects perfection
in their ancient minds,
Sambil melolong keluarkan kata tanpa makna
bagai tanpa dosa kau muntahkan semua
jangan kau kira kepedulian adalah sebagian dari jalan
sedangkan kebencian menjadi rintangan dan lubang sebenarnya aku tak menyukai dan tak membenci
setiap orang
cuma saja aku sedikit menaruh hormat
hanya saja aku sedikit memimpikan...
Naluri insan untuk menggenggam
Tuhan memilihkan dia
Hanyut dengan suka duka nuansa
Apapun yang terjadi tidak boleh dilepas
Waktu tak bisa berbohong
Kembali dititik ku sadari
Dia yang terikat tidak bisa ku genggam
Semakin erat rengkuhanku semakin aku terluka
Dia yang tak bisa menerima
setiap awan yang menampung kenangan akan selalu bermurah hati untuk mencurahkannya saat musim hujan bertandang.
seperti hari ini, hujan di kotamu kembali menyaji alinea yang pernah kita tinggali dan setiap jalan akan menggenangkan ingatan yang pernah kulewati saat aku pulang sembari memutar kisah tentang hari yang kita lewati bersama senyuman...
Ada dunia disekitarmu
Ada dirimu di keasingan itu
Laksana mentari berganti rembulan
Begitulah kedatangan berganti kepergian
Penahkah kembali kau hitung waktumu
Yang telah terbuang tanpa ada satu setan pun yang tahu?
Sudahkah kau kembali meretapi
Setiap penyesalan hidup yang terjadi?
Kehidupan bukan soal penerimaan
Pagi ini, ketika matahari mulai meninggi dan lembah dingin mulai menjadi ramah aku kembali.
Turunlah duduk disampingku jangan kau sungkan, aku kini bukan musuhmu lagi.
Ini sudah ku siapkan secangkir hangat rindu yang bisa kita nikmati berdua.
Sembari ku benahi rambut cantikmu yang di goda oleh angin.
Jangan...
dalam diam aku selalu memandang dalam hening
dalam sendiri akau terpaku menatap ruang kosong ruang sepetak
aku yang tak perna lelah mengejar suatu impian untuk suatu cita cita
namun semua itu hanya impian
namun aku tetap bertahan seperti awan melingkari dunia
dalam dunia nyata sepi ,sedih selalu
Senja tak seindah puisi bersirat makna tentang cinta asmaraloka
Senja juga tak semanis rindu yang tersampaikan dari angin lalu tanpa temu
Semburat jingga dalam senja mengingatkan anyir dari luka sesosok manusia,
menariknya begitu dalam hingga lupa pada yang nyata.
Aku pernah membenci senja, karena setelahnya hanya akan...
malam mulai menyapa
Terdengar tapak kaki perlahan
Sembari membawa sehelai kain terikat
Ternyata kau wanita malam
Jiwa-jiwa masih terbuai
Namun, engkau tlnjg
Membisikkan kata tak terdengar
Seakan Dia milikmu sahaja
Desir Angin bernada
Sebab, memandangmu melata
Hewan kecil tersenyum mesra
Melihat...
Hati ini tersabik pedih
Raga ini terhempas,
Curahan air mata, tiada terbendung
Meratapi diri, tiada lagi kokoh
Tak seindah pelangi yang penuh warna
Tak seterang mentari, menyinari bumi
Kau hadir bawa bahagia
Dan pergi tinggalkan duka
Duka lara,membekas pilu
Secarik kertas kau tinggalkan
Seisi langit ada di matamu malam ini.
Lengkap dengan milyaran bintangnya juga rahasia-rahasia malam yang kau jaga.
Daya ku mengungkap tabirmu.
buruknya kau adalah gelap di langit,
Sementara baikmu seperti milyaran bintang yang kusebutkan tadi di atas.
Tidak ada malam yang lebih khusyuk selain malam...
Kala kata tak bisa dirangkai
Kala ungkap tak bisa lagi diurai
Kegundahan dari jiwa tak bisa direlai
Äda apa wahai jiwa yang tak bisa santai
Padahal tak ada satupun yang menimpa kecuali semua suratan dari Pencipta
Wahai jiwaku yang tertutup oleh hijab
Ketika otakmu tak...
naifmu kerap menumbangkan harap
yang kususun dalam riuhnya sunyi
mempasikan tiap laju darahku
kala mengingat garis wajah yang kau gores
dalam kanvas waktu dengan bintang yang paling cemerlang
yang kerap menyegarkan cerita yang kutanam dalam baris abjad
kusudahi puisiku bukan karena kutak jeli
...
Seperti mimpi
Saat rintikmu hinggapi pipi, menerpa pori
Bawa aku dalam sebuah elegi
Cerita tentang aku dan kamu saat menjadi kami
Diksiku mungkin hanya fiksi
Namun rasa di hati
Bergeming, melengking tinggi
Katakan aku hanyalah berimaji
Bilang padaku semua ini hanya ilusi
Atau...