Samakah
…
Puisi 7 Bait bergambar di atas berjudul Samakah karya abudalta
Bukan demi tegak berdiri kau
meneguk minuman berduri
tiang-tiang berjajar sepanjang waktu
menyerah pasrah menunjuk langit
kau bersemayam dalam tiap hendak-Nya
kau mengingatkanku pada Esa
yang tinggal menetap dalam jiwa
terhimpit ego yang kadang menyala
pada nyali penakut seorang kawula
di antara...
Dunia terasa indah bila aku bersamamu
Indahnya hidupku karena mencintaimu
Aku membutuhkan cinta sucimu
Karena cintamu membahagiakanku
Aku terpesona melihat kecantikanmu
Dalam fikiranku hanya ada namamu
Aku ingin selalu melihat senyummu
Ketika aku ada didekat dirimu
Hidupku terasa disorga bila disampingmu
Wajah jelitamu...
Pengecut !!!
Ujarku dalam hati…
Karena aku berani mencintai tapi begitu takut akan kehilangan…
Dan sekarang musim makin susah untuk dieja,
Seperti rindu yang terkadang jenuh lantas diam” meraja…
Dan sepasang sepatu usang itu aku,
Yang tak lelah selalu mengejar bayangmu…
(lebih…)
Puisi ini bertujuan,
Biar saja bila jauh dari keindahan,
Informasi yang jadi bait-bait rima,
Sebuah eksperimen yang pantas dicoba.
Mari kita mulai saja,
Sebuah puisi tanpa makna,
Sebuah karya sastra yang tak biasa,
Namun kupikirkan tiap-tiap diksinya.
Ha ha
SEVA, kata yang berarti kebaikan,
Dan sedalam makna kukiaskan kata
Serta merta seluruh ego yang mengangkasa
Di wujudmu kitalah yang ternampak nyata
Tatap memampang riuh membalada
Jika kau tanya perihal ini suratan
Siapkan saja sekantong duka biar kumakan
Sudah terlanjur
Kopiku pahit sejak dianggur kau titip sunyi
Duh, jangan lagi kau...
Menilik sepohon tua dari balik bilik
Dedaunan berguguran
Menumpuk layaknya sampah yang membusuk
Dengan warna merah tua dari cahaya di penghujung senja
Yang hangat nya menusuk hingga tulang rusuk
Sulit rasanya ketika aku mengira
bahwa Waktu terus saja berlalu tanpa aku tahu apapun
Kecuali...
Patahkan saja sayap rapuh hitamku
bila mengepak saja tak mampu
semua akan datang
Kan menghilang terbang tinggalkan sarang
tak ku harap kau kan tinggalkan ku
ranting yang akan tumbang pun
tak mau lagi
ku hinggapi oleh makhluk dengan kebiadaban
ataukah aku harus memilih
terbang...
Hadirmu dikhayalku
Redakan setiap rindu
Kudekap dan kukecup keningmu
Puaskan hasrat ingin bertemu
Setiap kali kupejamkan mata
Kaulambaikan tangan padaku
Riang kau menyambut aku
Bahagia raut wajahmu
kaulah pesona hati yang kucari
Sering kutebak dalam perjalanan ini
Walau selalu salah tak letih...
dalam kesunyian malam
yang selalu menemaniku..
dalam kegundahan hati..
yang terikat dalam pedih.
aku terkekang oleh diriku
aku terjebak dalam kesenduan.
aju membisu di dalam kegelapan..
di temani heningnya malam
dengan kenestapa’an..
ingin ku gapai mimpi itu
mimpi yang tak pasti
mimpi...
TERIMA KASIH IBU AYAH
Ibuku,
Pengorbananmu sungguh suci,
Pengorbanan yang engkau beri,
Daripada hati yang murni ,
Yang ikhlas untuk kami.
Ibu,
Berbagai rintangan engkau hadapi,
Berbagai dugaan engkau tempuhi,
Tanpa mengelu walau sekali,
Engkaulah inspirasi kami.
Ibu,
Engkau tabah dalam...
Seolah bersebab
Kita meritme sedalam gendang rasa
Nada-nada selaras jadi
Memetik tiap-tiap senar rindu senandung gelora pecinta
Oh ….
Kau yang membirama sebagai nyawa dalam pelaminan asmaraku
Romansamu hanguskan rembulan di ufuk malam
Serasa menjiwai di seluruh badani
Hayatku tersuguhkan sebagai separuhmu
Oleh karenanya, dengarlah
ditepi pantai
kupejamkan mata
lelah tak tau harus berbuat apa
tergeletak dihamparan pasir
dihiasi dengan ribuan sampah yg tersebar
hanya bisa terdiam
dan hanya bisa merenung
cemara yg tertata rapi
kini barantakan tak terawat
ilalang dan rumput liarpun menertawakanku,mencaciku yg hanya berdiam diri
apa kabar, ibu?
semalam kau menjengukku dalam rintih hujan
serupa hatiku yang tak kalah pilu
dengan senyuman paling menawan yang pernah kau tawarkan
betapa seringkali aku mengalami percobaan, Ibu
dan engkau selalu datang dengan ikhlas
bersama kehangatan yang tiada pernah terpangkas
ingin menangis aku, Ibu
...
apa kabar lagu?
masihkah kau simpan kenangan
yang kutitipkan pada nada-nadamu,
yang kutanam pada bait-bait syairmu?
mainkan dirimu, sebab aku merindunya
jangan kau takut aku terluka
sebab ia yang mengajari untuk mengampuni
telah kuampuni
dengan pengampunan yang lebih besar
ketimbang amarah yang kuperam
...
Ku ambil pena dan mulai mengayunkannya
menarilah ia di atas secarik kertas dengan polosnya
Menirukan gerak tangan, menulis huruf merangkai kata
Dalam redup sekilas kutangkap bayang wajahmu
Bayang wajah yang tak mungkin bisa kusentuh saat ini
Karena jarak yang menjadi pemisah antara aku dan dia
Dari...
Geliat Pejuang Agama berangkat di laga ilmiah
didorong pujangga akal dan penjaga amaliah
tak lagi dikhawatirkan akan hiruk pikuk rupiah
ada kala menangisi keseharian yang mesti ditinggalkan
sedikit merenungi kesenangan yang harus dilupakan
beberapa menyesali dunia yang wajib dielakkan
berpisah sementara bukan berarti benci
bukan...
Ibunda
Ibu…….
Kaulah malaikat ku
Malaikat yang slalu menemani ku.
Yang slalu ada untuku
Disaat ku sedih dan senang ku.
Ibu…..
Kau bagaikan sinar matahari
Yang menyinari bumi ini
Tanpa mengharapkan imbalan sedikit pun dari bumi.
Ibu……
Semua umur mu
Kau...
Dimalam pekat kami terikat
Jatuh bersama sedu dan suka
Tertuang sari bunga di seloki perak
Terpanjat surat serta nubuat
Makhluk lemah lembek tak bertulang
Melata di sela sela semesta
Menggerakan kaki
Mengantukan jari
Menunggu cahaya
Hilang dalam terang
Tak perlulah...
Ibu
Sosok wanita ayu nan perkasa
Pengharum langkah menggapai asa
Bagai bintang yang bersinar
Menghiasi langit indah di malam hari
Ibu,
Kau kokoh sekuat benteng
Kau lembut sehalus sutra
Meski kau terluka dan tersiska
Selalu tersenyum menabur kasih dan sayang
Ibu,
...
Ada beribu tutur nasehat
Dari setiap celotehan singkat
Ada berjuta untaian cerita
Dalam suatu keikhlasan cinta
Tepat di wajahmu yang kian menuju senja
Kutemukan kedamaian yang terpatri di sana
Tentang tetes peluh yang tak pernah palsu
Melebihi semangat yang tak pernah ragu
Andai, aku...
Kepada gerimis
Yang turun dengan sabar
Meski umurmu tua
Kau bahkan lebih tua
Dari bangunan yang kini rapuh
Kepada gerimis
Pernahkah kau mengeluh ?
Ribuan orang, atau hanya segelintir
Tak menginginkan kau hadir
Menganggapmu penyusup ketenangan
Kepada gerimis
Ritmemu memang indah
Diatas mobil berwarna jingga
Berpacu diantara waktu yang memburu
Lewati ratusan tikungan berbagai rupa
Mataku selalu saja berpapasan denganmu
Saat terjenuh menghampiri jalan mimpi
Kau hadir kejutkan hari
Isi semua yang tersembunyi
Lepaskan kerinduanku atas peri bumi
Saat bintang angkasa tebarkan cahaya
Bulan...
ku rangkai langkah hati seiring kerasnya dentuman nadi
ku gantungkan jiwa di pelukan hampa merangkai asa di kubangan dusta
walau terluka di sekujur asa tak ku menyerah di lingkaran masa
meski tak mungkin kutaklukkan seluruh tirani kan ku menangkan setitik asa dari sebuah...
Sepasang Hati
Oleh: Leonardo Masus Turnip
Harus kemana hati ini berlabuh
Saat yang dituju enggan membuka hati
Harus kemana cinta ini kusemaikan
Saat yang diharap menutup hati
Mungkinkah perasaan akan selalu tertolak?
Mungkinkah cinta akan selalu dikandaskan?
Jangan hancurkan hati
Meski hati mampu mengobati...