karya puisi pendek

Idul Adha Oleh PencilSpirit

P

Idul Adha

© PencilSpirit

Disuatu sore disebuah bangku didepan rumah,
Seorang ayah duduk memandang langit yang menguning,
Kedua telapak tangannya tengadah dan basah,
Basah oleh air mata yang tak kunjung mengering,

"Wahai ayah, apa gerangan yang membuatmu bersedih?"
Tanya seorang pemuda dengan nada lirih
"Bukankah kita telah berkumpul kembali?"
Sahutnya kembali seraya menghampiri

"Anakku, ayah sungguh mencintaimu"
Dengan suara berat beliau bercerita

...

Pemuda itu sejenak tersenyum
"Ayah, ketahuilah bahwa engkau akan mendapatiku,
sebagai seorang yang ikhlas"
"Lakukanlah apabila Allah berkehendak"

"Jika ibunda bertanya,"
"Katakanlah, kelak kita akan berkumpul disurga"

Dengan gemetar sejadinya,
Mata terpejam sekuatnya,
Buah hati yang dulu ditimang
Kini terbaring untuk berpulang

Bismillahirrahmanirrahim....

Sedetik kemudian, dari balik punggungnya.
"Ayah"

Isak tangis sejadinya,
Mereka berpelukan seerat-eratnya.

Allahu Akbar,
Allahu Akbar,
Allahu Akbar,

Laaaaailahailallahu, Allahu Akbar,
Allahu Akbar walillailham..


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 0 / 10. Vote count: 0

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *