Disuatu sore disebuah bangku didepan rumah,
Seorang ayah duduk memandang langit yang menguning,
Kedua telapak tangannya tengadah dan basah,
Basah oleh air mata yang tak kunjung mengering,“Wahai ayah, apa gerangan yang membuatmu bersedih?”
Tanya seorang pemuda dengan nada lirih
“Bukankah kita telah berkumpul kembali?”
Sahutnya kembali seraya menghampiri“Anakku, ayah sungguh mencintaimu”
Dengan suara berat beliau bercerita…
Pemuda itu sejenak tersenyum
“Ayah, ketahuilah bahwa engkau akan mendapatiku,
sebagai seorang yang ikhlas”
“Lakukanlah apabila Allah berkehendak”“Jika ibunda bertanya,”
“Katakanlah, kelak kita akan berkumpul disurga”Dengan gemetar sejadinya,
Mata terpejam sekuatnya,
Buah hati yang dulu ditimang
Kini terbaring untuk berpulangBismillahirrahmanirrahim….
Sedetik kemudian, dari balik punggungnya.
“Ayah”Isak tangis sejadinya,
Mereka berpelukan seerat-eratnya.Allahu Akbar,
Allahu Akbar,
Allahu Akbar,Laaaaailahailallahu, Allahu Akbar,
Allahu Akbar walillailham..

P
Idul Adha
© PencilSpirit
Telusuri karya Puisi-puisi PencilSpirit
Puisi Tentang Idul Adha 12 Bait 31 Baris Oleh PencilSpirit
Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Contoh Puisi 12 Bait
Contoh Puisi 31 Baris
Puisi diatas termasuk tema Puisi Ayah, Puisi Islami, Puisi Kehidupan
Puisi lain kiriman Niken Ayu Asita, PencilSpirit, titania legita putri hermawan bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.