Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Rentan!
Generasiku sedang tak berdaya Kembali terjajah, tak lagi jaya Identitasku dalam bahaya.
Tapi aku Milenial!
Tak sudi dibilang kolot Semuanya pasti ku jajal
Agar padaku matamu tersorot.
Peduli Setan!
Kepada tren, hamba mendamba Mohon tuan jangan cerca
Hanya ingin pengakuan jagat maya. …….
Namun!
Kapan ini berakhir ?
Semua berjalan tak seimbang Ada buddhayah tanpa pikir.
Aku lelah!
Tradisi ku digerus hingga akar Racun modernisasi menjalar Hingga akhirnya, ku sadar.
Budaya asing masuk dan disanjung Disambut hangat hingga dijunjung
Ku lihat mega pun perlahan mendung Pertanda budaya lokal mati lalu berkabung
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Bayang Sunyi, Rindu Bisu kiriman Rhido Sahputra Azhari.
Bayang Sunyi, Rindu Bisu
Hujan menabur kesunyian malam ini
Jemari menari menderas pada getar kata
Kotori lembaran kertas nan putih
Tak kala lirih ia mengikuti perasaan.
Katamu ini akan sebentar saja ?
Tak lebih >>…
Puisi Alam, Puisi Cinta, Puisi Kehidupan
Selanjutnya Puisi Alam berjudul Akhir dari Arian Rizal Fatoni .
Akhir
Seperti ombak yang menghantam karang
Seperti api yang membakar hutan
Dunia terombang ambing Bagai lautan yang pasangPasti semua akan hancur berantakan
Kuyakin semua orang kebingungan
Takkan ada lagi kesempatan
Semua >>…
Terima kasih Arian Rizal Fatoni , Rhido Sahputra Azhari, Rhido Sahputra Azhari atas kirimannya.
Di beranda rumah sore ini
Senandika kata memperdengarkan kembali
Impresi diksi pada bait sajak bulan Juni
Dihapusnya delusi rasa dari lini masa
Biar tak lagi beranjak leluasa
Menerka tanya tanpa >>…
Kalau hidup itu instan, nyatanya tidak demikian. Harapan selalu ada dan doa tidak terjawab saat itu juga. Hidup sekali-kali memang dramatis, sedangkan drama selamanya harus logis.
Kata orang, logisnya apa yang >>…
Diam seribu bahasa itulah aku
Sekadar bersuara lewat kalbu
Tak pandai aku berbahasa lagi merayu
Apalagi mencipta kata palsu
Tak mau aku bersandiwara
Merangkai syair-syair cinta
Layaknya sang pujangga
Sebab cinta >>…