Aku Terperangkap Dalam Ayatku Ini
…
Puisi 17 Baris bergambar di atas berjudul Aku Terperangkap Dalam Ayatku Ini karya Zainab Baudin
Gemerlap cahaya di ufuk timur
Menari tirai di dekat kaca
Ku lihat cakrawala menjuntai dilangit biru
Menatapku dengan penuh rasa
Kini rasaku bercampur baur
Melihat kenyataan yang pahit
Gemparan virus melanda dunia
Aki disini,tetap disini,dan terus disini
Kita semua merasakan
Suasana...
ingin rasanya jelajahi tulus wangimu
mengarungi hangatnya berlari Restu tanganmu
selalu panjatkan sekepal doa yang tertuai kelak
hanya coba kuburkan syak membentang antara mereka
saat keinginan terpacu akan alunan degup nadi
dirimu kembali tuturkan syair kencana terperi selaksa misteri
laugumu semakin langka
ayumu semakin...
apa yang akan terjadi tentang besok
yang terjadi maka terjadilah
hari ini
kembali ku menatap wajah ayu dindaku
yang sangat-sangat sekali tiap waktu ku rindu
rindu kah kamu akan hinanya diriku
yang tiap waktu dahaga kering akan kasihmu terus-terusan lapar akan senyum manismu
tak henti-hentinya...
Berawal dari sang hawa dari tulang rusuk adamnya
Aku hanya bisa menunggu tanpa bisa memaksa.
Adakah kamu punya pandangan menarik mengenai perempuan?
Aku yakin kamu menyesal tidak pernah mau melihat barang sedikit ke arahku.
Aku terlalu bebas dalam berpikir.
Kau tahu, Menjadi perempuan itu sangat sulit
Tidak...
Kerja seharian bukan untuk kejar Wang,
Hanya untuk jadi manusia,
Bukan untuk Hilang kemanusiaan,
Hanya mahu mengenal apa itu dunia,
Adakah manis akan keindahan yang sementara,
Walaupun terdapat banyaknya penipuan,
Jagaan keselamatan kita bukan pada sistem yang mengawal kehidupan kita,
Makhluk dan ciptaan...
Pengecut !!!
Ujarku dalam hati…
Karena aku berani mencintai tapi begitu takut akan kehilangan…
Dan sekarang musim makin susah untuk dieja,
Seperti rindu yang terkadang jenuh lantas diam” meraja…
Dan sepasang sepatu usang itu aku,
Yang tak lelah selalu mengejar bayangmu…
(lebih…)
Aku berdiri di sini, sendiri
Menanti hadirmu yang tak pasti
Ku katakan pada luka
Bahwa aku baik-baik saja
Segenap jiwa dan ragaku
Hanya terikat padamu
Lalu dia datang dan mengatakan
jika kau akan kembali pulang
Tersenyum, melihat hadirmu yang hanya seperti khayalan
Apa...
menyaksikan engkau, senja
lamat-lamat kusaksikan senja yang mulai bernari di tepian patah hari
tak ingin kulewatkan senja yang kan tampil menawan di hadapku
apalagi suntingan awan-awan putih, semakin buatku takjub
sorai gemulai angin, mengalunkan syahdu simponi pun juga
dedaunan melambai-lambai sorak ikut menyapa kehadiran engkau,...
sekepal detak jantung merenung lemah dalam lelap
bagaimana hati berkedip dalam aliran air surga
mengendap, mengecap ruang hasrat yang legit
dimana pucuk terselip dalam bisik yang memacu
desir pesona membaur dengan tajam aroma
mengoyak puing-puing sudut ruang
pena kencana menembus hawa dalam getar
gurat...
Jangan pernah takut jika hari ini air mata yang menemani hari kita,
Karena mungkin semua ini sebagian dari cara tuhan untuk kita,
Untuk membentuk pribadi kita,untuk jadi orang yang kuat di saat semua cobaan
Dan ke sedihan itu datang menghampiri kita,
Hidup itu misteri,terkadang apa yang...
Aku pernah merasa
Menjadi insan paling bingung disemesta
Karena ku merasa punya segalanya
Tapi di saat yang sama
Aku juga merasa tak punya apa apa
Akhirnya tanyaku dijawab dunia
Dunia berkata kamu punya segalanya
Karena kamu rasa cukup dengan apa yang kamu punya
Indah alunan nada menyerkam jiwa
Tentang rasa yang dulu sempat terkubur
Kini kembali mengisi hati
Menjamah seluruh sukmaku
Sekian lama berada dalam kehampaan
Termenung dalam kesunyian
Berbalut dengan rindu dan pedih
Rangkaian rasapun menyatu
Tapi….
Sebilah cinta menghujam hatiku
Manancap bagi...
Hati………..
Mengapa kau bimbang selalu?
Adakah luka yang tetap hiasimu?
Hati…….
Mengapa pahit selalu kau rasa?
Adakah yang masih mengganjal padamu?
Hati…….
Tabahkan dirimu layaknya raga yang kau huni.
Biarkan yang lalu jadi lukisan buram di dindingmu.
Dan menjadi pelajaran berharga tuk dirimu.
Mentari terbit diujung japan
menyinari pagi dengan senyumnya
membinasakan semua mata
tatkala ia menjelajah negeri fana
Aku melihat..
sesosok wanita tua yang rapuh
duduk bersimpuh ditepi adimarga
membalik punggung tangan menghadap buntala
Mata yang lalu begitu syahdu
tangan yang amat lembut nan elok
Deru badai memeluk raga yang rapuh
Hujan Air mata dari matahari timur menuju matahari barat.
Biyung..biyung.. Kasihnya tiada tara.
tanyaku kemana biyung?
ada jasadnya tiada tampaknya.
Gemuruh angin menerpa
jiwanya penuh lubang
kakinya melepuh
berjalan dari alfa hingga omega
biyung..biyung..kasihnya tak ada...
Sepi mencekam mengikat keberanian
Dipinggir sebuah tiang menusuk jalanan
Tangan renta berkeriput memegang kendali
Jiwa-jiwa lama hadir menampakkan diri
Gundah gulana melihat tatapannya
Tiada berharap mimpi atau nyata
Menutup bayang purnama dalam sekejap
Meraih kesempatan mendulang mangsa
Dua dunia berjalan beriringan
Seperti anak...
Aku bagaikan tenggelam
Kedalam luasnya lautan
Hanya pasrah dan terdiam
Akan lucunya kehidupan
Impian yang hancur lebur
Setiap hari selalu terbentur
Orang lain tak menginginkan ku ada
Meracuni kisah hidup mereka
Hingga kutemukan diriku
Begitu berharga untuk dibuang
Begitu indah hanya untuk...
Memelas mungkin membuatmu merasa pantas
Tiada dibenakmu betapa takdir begitu culas
Tinggal menunggu kala
Sehingga ia disapa jengah
Dengan menangis kau pikir akan muncul gerimis di matanya
Lalu kemudian tercipta pelangi
Mengusir dukamu pergi
Tetapi sampai bila masa tiada akan cukup deras
untuk...
senja hitam ditengah sepi,,
diujung ladang aku melihatmu,,
putih,,bersinar,,diantara ribuan kembang,,
langit diatas mu,,
kontras terasa,,
kau pun memandangku,,
bergetar bibirmu memanggilku,,
air matamu pun ikut berada di pipi,,
kerinduan oh,, kedamaian,,
disini akan kutumpahkan rinduku,,
kugenggam lalu kutaburkan,,
berlutut...
Saat kamu hilang,,,
Aku mencari mu,,
Saat kamu ada,,
Aku merelakanmu,,
Kenapa seperti itu,,
Kenapa harus tidak sama,,
Padahal kamu adalah aku,,
Padahal cinta itu adalah seru
Dalam puisi bahasa inggris menjadi :
When you lost,,,
I’m looking for you,,
When...
Malam tiba
Kota terlelap,ku sendiri tanpa dekap hangat pelukmu
Orang yang kudambakan pergi jauh
Duduk terdiam ditemani hangatnya secangkir coklat
Dingin udara menyelimuti diriku
Dalam diam kusadari
Semua ini tak lagi sama
Aku sadar aku tak sendiri
Dia tak pernah tinggalkanku
...
Walau hanya sebuah SENYUM,
Namun cukup untuk membuat jantung kencang BERDENTUM,
Seperti sentuhan aliran kecil SETRUM,
Atau tusukan kecil sebuah JARUM.
Walau hanya sebuah SENYUM,
Yang jarang terlihat didepan UMUM,
Namun saat muncul bertemu MOMENTUM,
Tercipta karya yg mampu membuat KAGUM,
Mencuri seluruh...
Aku Sang Munafik
Memajang diri seolah bajik
Sampah!
Aku bingkai seolah rempah
Ku jajakan pada penjajah
Agar tak dinilai murah
Sumpah!
Aku sebenarnya penguasa
Hanya berlagak rakyat jelata
Bernaung di balik tahta
Tanpa seorangpun menduga
Telah kuinjak setumpuk karung...
Sepi di luar.
Sepi menekan-mendesak
Lurus kaku pohonan.
Tak bergerak..
Sampai di puncak. Sepi memagut,
Tak satu kuasa melepas-renggut
Segala menanti.
Menanti..
Menanti..
Sepi..
Tambah menanti jadi mencekik
Memberat-mencengkung punda
Sampai binasa segala.
Belum apa-apa..
Udara...