Wilayah kami
…
Puisi 2 Bait bergambar di atas berjudul Wilayah kami karya PencilSpirit
Aku adalah orang pertama, kau kedua dan dia orang ketiga
Siapa yang salah ?
Coba kita kembali telaah Dan redam semua amarah
Ini bukan salahku, bukan salahmu juga bukan salah nya
Melainkan ini salah nya salah
Jika salah tidak salah maka tidak akan salah
Jika...
Hari lahirmu berulang
perempuan yang kaupanggil ibu
berjibaku dengan hari ini
pada tahun yang telah lalu
dua dasawarsa lebih sewindu
kurang delapan semester lagi,
di usiamu yang 24 tahun kini
aku hadiahkan cinta terbungkus pita
Selamat Jalan Rekan sejawat
Hidup dan mati adalah kepastian
Tiap-tiap jiwa yang datang
Mutlak akan pergi
Sang pendidik telah tiada
Menyisakan jejak rekam pada kenangan
Rekan sejawat
Engkau telah Pergi Baktimu telah purna
Ruang kelas Tak lagi diisi suara serak mu
...
disana aku akan menemukan warna
yang kucintai sampai mati
sembari memetik gitar yang dulu
pernah membuat hatimu mendekat
dan kunyanyikan lagu yang kau ikat
pada sebuah hakekat.
duhai adinda,
cinta memang sebuah pekerjaan sederhana
yang tak pernah selesai
dan para penyair...
Malaikat hati,
Terima kasih atas doa yang slalu kau panjatkan..
Terima kasih atas penjagaan yang tlah kau lakukan..
Terima kasih atas kiasan-kiasan kisah yang kau abadikan..
Terima kasih atas halusnya nasehat yang kau haturkan..
Terima kasih atas tutur kata yang kan slalu bermakna yang berikan..
Kerinduan ini kian membelenggu
Ketika hanya suara yang mampu terdengar
Ketika hanya ketikan yang mampu mengutarakan
Tanpa adanya pertemuan
Bukan tentang kilometer jarak
Tapi perihal detik waktu
Memupuk rasa ingin temu
Menjadi sebuah sajak rindu
Ketulusan, tak selalu mendapat balasan sepadan,
Keramahan tak pasti menghindarkan akhir penindasan,
Dahulu rakyat kami menyambutmu,
Saudara jauh yg lari dari belenggu,
Mengapa kini kalian buat negara ?,
Atas tanah hak kami dari Sang Pencipta ?,
Pantaskah kalian ambil wilayah kami atas nama Yahudi ?,
Sajakmu meninggalkan jejak.
Tawa dan senyummu tak kunjung beranjak.
Soal keputusanmu,itu adalah dilemaku.
Merindu adalah keseharianku
Tuhan tolong izinkanku untuk mematahkan jarak.
Agar rinduku tak lagi memberontak.
Jangan pernah takut jika hari ini air mata yang menemani hari kita,
Karena mungkin semua ini sebagian dari cara tuhan untuk kita,
Untuk membentuk pribadi kita,untuk jadi orang yang kuat di saat semua cobaan
Dan ke sedihan itu datang menghampiri kita,
Hidup itu misteri,terkadang apa yang...
Embun malam membangunkanku
Kicauan burung membuat risau hatiku
Aku telah terlumuri dosa-dosaku
Kegundahan terasa pada diriku
Tuhanku
Aku telah terlumuri dosaku
Aku ingin sepertiga malam untukmu
Mengampuniku
Atas dosaku
Merasakan maha pengampunmu
Demi menebus dosaku
Maafkanlah aku
Bila sampai waktu ku tiba tak jua kau temukan bahagia…
Pilih lah jalan yg lebih indah untukmu..
Karna ku bukan lah yg sempurna
Dan jangan pernah kau bersedih karnanya
Tapi,,
Tersenyumlah saat ku tak lagi bisa bersama mu
Karna kan selalu kutitipkan rindu untukmu dalam...
Kau sadar, tiada jarak antara kita
hanya saja tak ada kata-kata yang merayap
diantara sela lenguh nafas kita yang bercumbu
membaur dan memekati udara
yang menyelubungi keinginan kita yang sungguh.
“Aku tak percaya mulut penyair,” katamu
sementara aku tak pernah benar-bernar
memahami cinta selain...
Pukul 13:55 aku masih mengayuh kata, sesampainya di tujuan aku jatuh dan hidup, lalu peluh jatuh sesenggukan, bahkan lagu yang ku mainkan tak mampu mewakili …
Di Tengah distorsi nada yang sumbang ,
Sekali lagi …
Tertinggal seonggok cerita yang kerap ganggu tidurnya ,
Mantra di sepertiga...
Kadangkala kata-kata bagai hujan peluru,
Dalam pertempuran dikepalaku,
Jangan kau mendengarku,
Karena mereka pasti menyasar menembus jantungmu.
Kadangkala imaji terperangkap kebekuan,
Bisu dan kaku hingga kedinginan,
Dekati aku pada saat itu,
Karena dia akan selalu mengagumimu.
Aku memiliki empat musim, kekasih.
Musim pertama selalu ada hujan yang menemani sepi.
Di musim kedua selalu ada kemarau yang menghapus air mata di lereng pipumu.
Lalu, di musim-musim berikutnya aku mulai lupa, kekasih.
Karna seluruh sisa-sisa musim hanya aku pergunakan untuk merindukanmu.
@Laron’s
Ada tenteram mengukir dalam, tatkala dua jasad berrengkuh bersuam.
Tidak menimbul menenggelam, melainkan memilih untuk bersemayam.
Menolak menjelma kelam, tegas bergemerlap lir pualam.
Ada nihil terpatri pada diri, hanya mengisi sekiranya kamu kembali.
Dan kerinduan menari-nari, lekaslah kasih bawa rindumu jua menemani.
Senyap malam meraba
Tak ada suara lokomotif di luar sana
Hanya nuansa terang gelap di mata
Tapi denting hati serasa diraba
Pada sebaris notif dari dunia maya
‘Ahh, perasaan ku saja’
…
‘Ping’
…
Aku tak bisa ber paling
Blitar, 24...
Samudra ombang-ambingkan perahu biru
Kulihat dua kelopak netra milikmu
Teduh kulayari bersama asa
Buih beriringan berebut bawaku kembali
Berjalan susur dada pantai
Kubenamkan kaki pada pasir sedalam ingatan
Desah nyiur memanggilku pulang untukmu
Surabaya, 21 November 2023
kuterima kabarmu sepucuk sebaris
tanpa salam ataupun sapa
buat selintas sepi dalam dada
maka kurenungkan kenyataan
kesangsian ini melelahkan
meski senandung belum usai
sementara kita asyik bermain duri
andai tidak terluka
kitapun dapat membunuh diri
dan mati bersama bimbang antara
...
A night without you it feels so cold
Noone but you that I need to hold
Add my life with a wonderful feelings
Special girl with a special things
Touch my heart and refresh my mind
Anytime anywhere you always make me fine
Since...
Kalau kau mau kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Kalau kau mau kuterima kembali
Untukku sendiri tapi
Sedang dengan cermin aku...
Menerabas payoda putih
Larik jemari menari keluh
Bagai nabastala tak berarti
Kau tak mau mengambil arti
Seringai kecut aku haturkan
Pada buana menyebalkan
Anggak dimakan sendiri
Bengah, tak tahu diri
Rona lembayung senja keindahan
semburat jinggaMu menoreh rindu
pada bulan di lenganMu
di mana kan kurebahkan jiwa lelahku
Di pelukMu kutemukan cinta
di matamu memancar kasih
Rindu ini tak tertahan lagi
untuk luruh dalam genggamanMu
Seperti hembus angin
seperti embun rerumputan
bagaikan savana …
menetap aku ingin
atau kutinggalkan
begitu saja…