Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Telah ada kisah tentang sebuah negeri;
Yang bersembunyi di puncak-puncak tertinggi;
Berselimutkan selaput awan-awan;
Dan hanya nyata pada angan-angan;
Kubertanya pada empunya kehidupan;
Apakah itu para keluarga kerajaan?
Persekongkolan tiran di pemerintahan?
Ataukah Tuhan?
Lalu lagi kubertanya siapa yang lebih ja***g;
Apakah para pemimpin bermoral arang?
Ataukah para pemikir berakal t*l*nj*ng?
ataukah para oportunis berhidup panjang?
Sebab manusia mengajarku;
Untuk tidak menaruh kepercayaan
Seperti hidup mengajarku;
Untuk tidak menggantung harapan;
“Karena kita hanya ingin menerima;
Apa yang ingin kita rasa;
Karena kita hanya ingin memuja;
Pada apa kita terpana;”
Negeri awan, tempatku terlahir;
Apakah aku akan berpulang padamu di akhir?
Air mataku bercucuran padamu;
Dekaplah aku lebih erat dalam kepiluanmu;
Dalam kebisuan aku membara;
Memupuk benih benci kepada mereka;
Pada para putera negeri angkasa kita;
Kaum farisi takabur durhaka;
Patahkan saja tulangnya;
Tumpahkan saja darahnya;
Namun apakah negeri kita kelak akan sentosa?
Apakah kita tidak akan sama seperti mereka?
Manusia tidak bermain dadu;
Tidak juga bisa berhenti saling mengadu;
Para pahlawan negeri awan bisa mati;
Namun semangatnya kekal abadi.
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Dunia dalam Hujan kiriman Jayanto Halim Tjoa.
Dunia dalam Hujan
Tiada yang tahu kejatuhannya tanpa asal muasal;
Tiada yang melupa dimana sang hujan tercurah;
Ia yang hanya jatuh berlinangan terbasahi penuh sesal;
Ia yang menanti ketiadaan hari-hari yang cerah;Terberkatilah wahai >>…
Selanjutnya Puisi Tentang Pahlawan berjudul cangkir yang kedua dari febrian melinda.
cangkir yang kedua
Cangkir yang kedua
karya : Febrian Melinda
Aku pernah lupa dengan indahnya bunga yang sebenarnya
Aku terlena dengan racun di dalam madu
Jauh dari hakikat kepompong
Diri tak mengikut hati
>…
Terima kasih febrian melinda, Jayanto Halim Tjoa, Jayanto Halim Tjoa atas kirimannya.
Kulihat ibu Pertiwi sedang menanggung kesakitan diatas tanah ini.
Tanah kering kerontang tanpa bakti putra putrinya.
Ibu Pertiwi kau tampak murung kusam dan gusar.
Hutanmu kini tak lagi rimbun.
Aliran sungaimu >>…
Negeriku negeri yang besar
Disusu, ditimang sang ibu pertiwi
Negeri berjuluk gemah ripah lohjinawi
Hingga tuai decak kagum mata dunia.
Namun ibu pertiwi kini dirundung duka
Kian banyak insan lupa >>…
Kartini Indonesia
Karya : Moch.Farid Cahya Hendrawan
Generasi Putri Kartini Indonesia
sungguh cantik berparas menawan
memikat hati para kaum lelaki
menggunakan kebaya berkain batik
Khas tanah pertiwi Indonesia
lenggak-lenggok berjalan kaki
>…