Tentang Malamku
…
Puisi 8 Bait bergambar di atas berjudul Tentang Malamku karya rakha
Terkadang dengan hanya rintik hujan baru ku sadar pentingnya arti hadirnya payung kecilku
Terkadang ku tau indahnya bintang jika malam tlah menjemput hariku
Terkadang ku sadari hadirnya matahari ketika terik menyapa hari-hariku
Tetapi…ku tak butuh itu semua tuk mengingatmu….
Hujan takkan lunturkan rinduku..
Malampun takkam redupkan arti dirimu…
Dan teriknya...
Bu
Aku ingin pulang sebentar saja
sebentarr saja bu
Aku hanya ingin merebah
dan bukan mengalah
Walau kisahku mungkin hanya interlud bagimu
Aku hanya ingin sebentar saja merasa bahwa semu mereka padaku
jadi luka bagimu
bahwa tatihku ini adalah bangga bagimu
Aku hanya ingin sebentar...
Sesungguh bernawaitu
Kepada separuhnya inginku tersinggahi
Menjadi bagi dalam bagian bagian dari keutuhan nan sejati
Agar teringkarinya segala pelik yang membersamai palung sepi
Namun,
Memutik lagi sehelai kelopak sendu kisah lalu
Menubuhkan sekelumit risau di wajah malamku
Pun desau angin menyandiwara di syahdunya gelimang rasa
...
Dadaku ruang kosong yang tenang
sebuah rumah segumpal hati yang hancur
dari nyala yang ingin lepas dari tubuh.
Kau bahan logam terbaik
yang memerisaiku
dari gempuran kesedihan.
Mata kau istal megah
tempat kuda-kuda paling tangguh singgah
dan di beri makan.
Jalan...
Jariku bergerak cepat
Seiring degub jantung yang melambat
Diantara waktu yang merambat
Katakan hatiku telah terpikat
Layang pandang pada keindahan
Gapai pijar bintang kesayangan
Mandi hangat terang cahaya bulan
Disuatu malam sebuah negeri khayalan
Istanaku dari lontar emas
Yang kurajut ketika pekerja pulas
Kini angin tidak berpihak kepadaku, biru kelabu sudah hari ini.
Tidak ada lagi nyanyian para malaikat sehabis hujan yang kudengar,
Hanya ada kicauan sendu 3 burung kenari di ranting oak yang perlahan menghilang.
Coba ku putar kembali gulungan hitam yang ada dikepalaku,
Tentang cerita awal kau...
Gerimis bertaut membasahi tubuh
Rinainya jatuh menjadi tangisan dimataku
Rasa ini membeku…
Membatu mengingat kisah lalu
Saatku lincah nan lugu,
Waktu kecilku..
Biarlah nafasku bercerita tentangmu
Bersajak indah memanggil namamu
Ibu..
Aku teramat merindukanmu
Aku rindu..
Rindu masa itu..
Rindu saat ibu menimangku..
...
Telah ada kisah tentang sebuah negeri;
Yang bersembunyi di puncak-puncak tertinggi;
Berselimutkan selaput awan-awan;
Dan hanya nyata pada angan-angan;
Kubertanya pada empunya kehidupan;
Apakah itu para keluarga kerajaan?
Persekongkolan tiran di pemerintahan?
Ataukah Tuhan?
Lalu lagi kubertanya siapa yang lebih ja***g;
Apakah...
Tendang bola pemikiran sejauh angan
Rasuki setiap nyawa yang menentang
Tajamkan tekat dan harapan
Percaya kau bisa berkembang
Rentangkan jiwa air yang tenang
Kau adalah perwira di masa depan
Semangat!
Semangat!
Hidupkan jati diri keberanian
Sentil lidah lidah yang meragukan
Jangan...
Langit malam telah menutup tirai jendela
Hawa dingin menemuiku ketika malam tiba
Otakku berangan bahwa kita akan terus bersama
Hatiku berdegup kencang ketika membayangkannya
Kutulis semuanya dalam sebuah kertas putih
Kuberikan sejumput harapan pada setiap tinta yang menetes
Kubayangkan senyummu di setiap kata
Kurasakan...
Oh…Guru,
Engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau mendidik dan mengajarkan kami
Dari kami tidak bisa apa-apa
Hingga kami menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa
Guru…,
Engkaulah orang tua kedua kami
Kau habiskan waktumu
Hanya untuk memdidik kami
Engkau mendidik dan...
Pernahkah kau dengar sebuah kisah
Di bawah gemerlap mati hidupnya tujuh purnama?
Seonggok jiwa tua berbicara dalam kebisuannya
Menghitung sisa hari yang masih dimilikinya
Pada penghujung hari yang dinantikan
Di kala jiwa tua ini telah lelah berkelana
Dan tak lagi benderang maupun rupawan
Hanya...
Di atas perahu layar berlampu neon
Di bagian lambung, dua tiga orang mulai duduk dan berbaring melihat rasi bintang
Malam itu terasa dingin, kemudian sang kemudi mulai mendayuh meninggalkan pesisir
Cerita yang usang, “doa di darat menyertai ku bahkan hingga ke muka dasar samodra”, kata #penyairkehidopan
Di...
terlalu bodoh diri ini..
melewatkan cinta dengan penyesalan..
aku yang belum mengerti cinta..
seperti tak punya mata..
saat dekat terasa biasa..
saat tak ada aku gila..
kini ku mengerti akan cinta itu..
saat kau bersama yang kau puja..
diriku menyimpan perih dihati..
mungkin aku terjebak nostalgia..
Tanpa kau minta
Aku suguhkan raga
Tanpa kau minta
Aku hidangkan jiwa
Tanpa kau minta
Aku sajikan asmaraloka
Tanpa kau iba tiada kau memeka
Malah kau minta asa-ku dipusara
Ingatkah kau saat kita bersama
Terbang menembus ganasnya kesendirian
Bersama berlari gapai cahaya masa depan
Walau arahmu kebarat dan aku ketimur
Ingatkah kau senyum lebar kita
Selalu kaburkan kesepian cinta
Tepiskan tangis penyesalan semu
Jauh rasa ketakmampuan ruang hati
Rangkulan tanganmu redam amarahku
...
Hidup adalah keajaiban
Yang setiap saat menebar racun mematikan
Teriakan dan suara pecahan kaca
Menyambut telinga dan disaksikan oleh mata
Anak lelaki kecil itu berhadapan dengan ketakutan
Melupakan rasa ingin bermain dan menggerakkan keuda kakinya menuju lapangan
Sang malaikat tak bersayap pun menghampiri dengan peluh
terlelap oleh gelap nya hitam
terdiam tampa ada seorang menemani
terhanyut tertarik pada kelam
kegelapan pun datang menghampiri
bercerita tentang diri hitam tak pernah lari
keinginan tak terpenuhi hitam langsung memberi
membunuh menyiksa diri hitam datang menyudahi
kini hitam bagian diri menjadi teman hingga mati
Dibentangan terluas samudra
Dalam lembaran cerita manusia
Aku menuliskan sajak-sajak tak bernyawa
Membaca semua tulisan buku
Dan menterjemahkan rindu
Yang ternyata hanyalah benalu
Kan kubakar aksara luka
Biar penatku tak lagi terbaca
Berharap pilu tak lagi menganga
Seperti masa kelam sebelumnya
Aku menuliskan...
Terbenam..
Lebih dari cukup aku di godamu dengan warna yang tidak pernah berubah dari waktu ke waktu
jingga yang kemerahan dengan senyum manis dari bibir tipismu
yang mungkin aku mulai merindukannya
biarkan aku yang mendekatimu kali ini saja
tidak perlu sedekat nadi dan aku pun menyadarinya
hanya ingin...