Engkau memilih bergegas pergi
Meninggalkan jejak-jejak misteri
Seribu tanya tertanam dalam hati
Namun begitu saja kau biarkan matiDalam hancur dan kalutnya aku
Aku masih saja merindu
Tak peduli dengan perasaanku
Asalkan aku dapat melihat senyumanmuDalam matamu tak kulihat luka yang masih membara
Malah kurasa kau semakin merasa bahagia
Membuatku penuh dengan tanya
Dihatimu, sudahkah aku tergantikan olehnya?Tatap mataku kini kian meredup
Semangatku kini perlahan lenyap
Bahagia kini tak lagi dapat ku kecap
Semua hanya kurasa semu yang tak beradapAku hanya ingin mendengar sebuah jawaban
Atas tanya yang kian tak tertahankan
Menyerahkah engkau dengan kenyataan
Ataukah sudah lenyap semua cintaku yang kau rasakan.
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Lumpur dan gedung pencakar langit kiriman faraz Putra.
Lumpur dan gedung pencakar langit
fajar menjinguk dibalik lukisan tuhan
kukenakan topi purun dan kuambil cangkulku
kau kenakan blazer mu dan kau ambil tas berlapis emasmu
kugunakan kedua kaki ku menuju tempat berlumpur ditemani >>…
Selanjutnya Puisi Patah Hati berjudul Cakrawala dari Yunusta.
Cakrawala
Keemasan cahaya di cakrawala
Di ufuk barat saat hari mulai senja
Terbelalak mata saat memandangnya
Keindahan dari sang maha penciptaSang surya bersiap untuk tenggelam
Menjemput mesra ketenangan malam
Meneguk cahaya >>…
Terima kasih Yunusta, Rymochi, faraz Putra atas kirimannya.
@puisipendek_net #puisicinta #puisipendek #puisipatahhati #puisigalau #puisimalam #puisiputuscinta #puisisedih #puisisenja #puisigombal ♬ original sound - PuisiPendek.Net Official
Hujan,
Kembali mengajak bercerita pada kertas,
Menggerakkan pena memuntahkan segala asa,
Riak sajak demi sajak lepas berhamburan,
Berbarengan dengan membenci sebuah rindu..
Ahh hujan,
Bisakah rintikmu saja itu yang jatuh,
>…
Kau hadir
Tawaku lahir dan menjadi mahir
Layaknya kopi yang tercampur dengan gula pasir
Mereka takkan tersaring dan tersingkir
Ku berdoa semoga tak ada akhir.
Sepertinya Tuhan tak beri restu
>…
Ribuan kisah tertulis
dari coretan kampung tak bermakna
dari pena tetesan nana dedaunan
ku tulis sedikit kalimat rindu
di atas daun talas penuh nana
>>…