fajar menjinguk dibalik lukisan tuhan
kukenakan topi purun dan kuambil cangkulku
kau kenakan blazer mu dan kau ambil tas berlapis emasmu
kugunakan kedua kaki ku menuju tempat berlumpur ditemani kicauan burung nan merdu
kaugunakan roda empatmu menuju tempat sejuk ditemani pemandangan nan indah dibalik jendela gedung pencakar langit
mungkinkah dari sana kau terbesit melihat seorang pemuda bermandikan keringat berlumuran lumpur
mungkinkah dari sana kau terbesit melihat tempat yang mungkin kakimu tak pantas menapak diatasnya
seandainya kita masih bersama, hal itu mungkin masih pantas untukmu
andai egoku duku setinggi gedung itu
mungkin kau takkan berada disana
tapi tidak apa-apa
syukur selalu kuucap karena kini kau telah bahagia.
f
Lumpur dan gedung pencakar langit
© faraz Putra
Puisi Tentang Lumpur dan gedung pencakar langit 1 Bait 12 Baris Oleh faraz Putra
Nilai
8

Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Yuk ikut baca puisi ini
Nyalakan mic dibawah untuk mulai membaca puisi ini.Allow access to your microphone
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
Microphone access error
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
0
Mulai sekarang
00:00
Reset recording
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Oops, something went wrong
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Terima kasih
Kiriman kamu akan kami moderasi terlebih dahulu, apabila memenuhi kriteria akan kami publikasikan dihalaman iniContoh Puisi 1 Bait
Contoh Puisi 12 Baris
Tentang Penulis
Telusuri karya Puisi-puisi faraz Putra
Puisi diatas termasuk tema Puisi Cinta, Puisi Kehidupan, Puisi Romantis
Puisi lain kiriman Rymochi, faraz Putra, Iif supriatna bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.