Dirinya dan Keegoisannya
…
Puisi 8 Baris bergambar di atas berjudul Dirinya dan Keegoisannya karya A_W
Kita tak pernah beraksa.
Hanya saja,kita tak sering bersua.
Walau wajahmu hanya akara.
Itu cukup tuk membuat dewana.
Anca tak pernah berhenti.
Dan hati,tak pernah berlari.
Semoga kita lekas bertemu,
walau aksa menjadikannya semu.
Pada mimpi yang telah pergi
Kau lipat janji
Pada hati yang menanti
Kau hapus jejak kaki
Dan di jalan-jalan kerinduan melegam kenangan
Tak ada harus dipertanyakan
Karena kita telah terbiasa menelan kepahitan
Karena sakit hari ini adalah katarsis sunyi esok hari.
Ku kira kau meramu hujan
Menata angan
Menoreh hendak
Ku kira hujanmu imajiku
Anganmu diriku
Handakmu hatiku
Ku kira
Aku,kau lalu KITA
Samudra ombang-ambingkan perahu biru
Kulihat dua kelopak netra milikmu
Teduh kulayari bersama asa
Buih beriringan berebut bawaku kembali
Berjalan susur dada pantai
Kubenamkan kaki pada pasir sedalam ingatan
Desah nyiur memanggilku pulang untukmu
Surabaya, 21 November 2023
Perasaan apa yang kurasa
Berdetak detak hati tak menentu
Mungkinkah ku telah jatuh cinta
Apakah ku telah merasakannya
Kasih…
Cobalah mengerti tentang rasa ini
Tuhan…
Bantulah aku untuk meyakinkan hati ini
Seorang dara yang memiliki paras cantik
Ukir alis yang jelantik
Tubuh molek bak lebah kemit
Dialah yang ku panggil ibu
Sebuah geguritan tentang secarik rasa
Mengaksa dalam harap yang tak kunjung menjadi fakta
Sehelai selendang batik yang menjadi saksi segala usaha
Trenggalek,1 Oktober 2021
Nostalgia
sedikit aroma sendu
dan secangkir kopi pahit
manis dan pahit bertaut menjelma dusta
mengulur asmara yang sempat terbaca
walau tak pernah ada kata
setidaknya rasa pernah bersua
analogi rindu disapu sebait luka
Haruskah kau turun meluncur deras
Walau terpercik sakit jemari ini
Harusnya kau membeku diam diatas
Diam sunyi mencair bersama mentari
Benci t’lah terangkai jadi melodi
Membekukan setiap rasa kasih
Lirik t’lah terangkai dari tetes emosi
Hanya diam serasa teriris perih
Semua yang kukira indah
Menjelma menjadi kelabu
Awal yang kukira mutlak seakan lepas
Menjadi kilauan masa lalu
Sesuatu yang kukira terjadi
Takkan pernah kembali
Sampai tersadar bahwa kamu
Takkan pernah terganti
jari-jari dirambut saya,,
itu tatapan licik datang kemari,,
hati nuraani tiada bergeming,,
meski alam luluh lantak,,
dan aku tidak tahan,,
panas terlalu tinggi,,
saat aku bersamamu,,
aku hina dan tidak berdaya
//
Pada saatnya hati itu memecah,meradang bersumbang lantah apa ketika ia akan mengingat siapa saja yang telah mencoba mematahkan? Atau engkau akan terus berlari komat-kamit sementara tak tahu destinasi itu
//
Apalagi bung? Semenjak ponsel telah merumahkan langkah yang benar-benar salah, lantas mengapa lagi hati harus digunggung...
Swastamita, itulah dirinya
Indah namun hanya sementara
Kanigara, ceria senyumnya
Purnama tak cukup indah dibanding kedua bola matanya
Batari, nama lainnya
Walau daksa kita aksa
Tetap bisa kurasa hadirnya
Karena dalam hati dia adalah amerta untuk selamanya
Sayang…
ijinkan ku menyayangimu
ijinkan ku merindumu
ijinkan ku masuk kedalam relung hatimu
Agar cinta ini tiada semu..
Sayang..
Harapku padamu..,ingatlah..bahwa dimanapun kau berada,disini ada hati yg slalu mendambamu dan setia untukmu..
dimanapun kau berada..kau tetap kucinta walau tak bersama…
terlelap oleh gelap nya hitam
terdiam tampa ada seorang menemani
terhanyut tertarik pada kelam
kegelapan pun datang menghampiri
bercerita tentang diri hitam tak pernah lari
keinginan tak terpenuhi hitam langsung memberi
membunuh menyiksa diri hitam datang menyudahi
kini hitam bagian diri menjadi teman hingga mati
Dulu..
Waktu kau anggap musuh
Karna berputar teramat lambat
Namun sejak mengenalmu
Waktu berputar kian cepat
Bagai melayang
Seperti hatiku yang bahagia
Hingga ku merasa seakan terbang
Aku harus lebih cepat lagi,,
Hingga dapat yang lebih baik lagi,,,
Namun bingung masih menyelimuti,,,
Apakah Tuhan meridhoiku,,,
Dengan dosa yang sedemikian banyak,,,
Apakah iya,,?
Takut hingga tak percaya diri meliputiku,,
Semoga aku dapat yakin kembali,,
Untuk bisa menginjakkan kaki ke bulan,
Aku harus jadi astronot
Untuk bisa mengeliling dunia,
aku harus jadi pilot
untuk menjadi orng sukses,
aku harus jadi orang yang rajin
Namun untuk mendapatkan mu,
aku harus jadi diriku sendiri
Seakan dunia sedang tertawa
tergelitik oleh tingkah manusia
sujud punya makna jumawa
zalim kian lazim dan biasa
Maka bumi berguncang manasuka
setelah adil berdiri, cahayanya mati terlindas dusta
Tepat saat itu terjadi,
hari berhenti lalu menyucikan diri
Aku ingin menangis sebentar saja,
Bukan karena aku cengeng,
bukan karena aku tak punya pikiran, yang bodoh menyelesaikan masalah dengan tangisan!!!
aku hanya ingin meluapkan sedikit sakit ku ini,
agar ia mengalir bersama air mata ku,
lalu kering karena hembusan angin,
dan kemudian……
...
Keangkuhan yang tiada berakhir,,
Kesalahan yang tiada perbaikan,,
Hingga perkataan melaju kencang mendahului pemiliknya,,
Itukah kau?
Kau yang katanya pesuruh Tuhan yang maha mulia,,
Kau yang katanya menjadi khalifah di bumi,,
Kau yang selalu dibilang penciptaanNya yang sempurna,,
Nyatanya kau hanyalah makhluk sempurna...
Terkadang..Hati ini rindu pada seseorang yang mau mengisinya.
Selalu setia merawat dan menjaganya.
Terkadang rasa cmburu ada,
ketika melihat orang lain yang dapat menikmati indah cinta mereka.
Sebersit tanya terkadang muncul menggoda.
Kapan ku bisa dapat cinta seperti mereka.
Ini hanya kejujuran yang coba menafikan...
Sejak tabung sinar katoda
sihir telah bersentuhan dengan dunia
sinarnya merusakmu, tentu saja
turut mengubah perilakumu
Kini kau menyentuhnya
menggesernya ke kanan dan kiri
seolah kalian berinteraksi, padahal hanya
kau yang terpedaya sinar dan sihirnya
Untuk kamu yang lelah
Sedang menari dengan indah
Lekukan kakimu yang menyusur tanah
Di bawah rintik hujan yang terpanah
Sungai mengalir di pipi tak terasa jatuh ke bawah
Tanganmu yang sedang menari tak menadah
Kau sibuk dunia tanpa berfikir dirimu yang lelah
Maaf...
Aku tak takut siluman,
Hanya karena disini sendirian,
Bukan karena malangnya kesepian,
Atau kakunya kebosanan.
Aku gelisah akan senyuman,
Tapi bukan tentang keramahan,
Kekaguman, harapan dalam perasaan,
Tepat diujung sebuah kerinduan.