Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
//
Pada saatnya hati itu memecah,meradang bersumbang lantah apa ketika ia akan mengingat siapa saja yang telah mencoba mematahkan? Atau engkau akan terus berlari komat-kamit sementara tak tahu destinasi itu
//
Apalagi bung? Semenjak ponsel telah merumahkan langkah yang benar-benar salah, lantas mengapa lagi hati harus digunggung begitu,biar patah atau biar apa? Andai saja itu membuatnya membaik
//
Mencabar kemana-mana dibelit dan tak berdaya seisi gurat larungan,seketika ia menapaskan semua kepada suatu hari yang mana? Di suatu hari jasadku tak berwujud lagi ketika kalian membedahnya hanya kan tinggalkan fosil-fosil belulang yang kan kau kecup dikemudikannya. Benar bung,tak lama aku mungkin hilang
Malang,10 September 2020
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Sebelum Hari Ini kiriman Handoko Bimo.
Sebelum Hari Ini
Sebelum hari ini
Darah masih mengalir
Di peringai lepas menerjangSebelum hari ini
Tapak kaki berpijak
Di fiksi para pemimpiSebelum hari ini
Masalah ditimpa mirat
Tentang materi dan fisikSebelum hari ini
>…
Selanjutnya Puisi Patah Hati berjudul Vibrolis Pejuang dari Inez Syawalytrie Favourita.
Vibrolis Pejuang
Dia yang tertuang dalam filsuf Malware
Ketika spekulatif menayangkan aktor
Di masa perang buta
Yang menewaskan dua puluh ribu rakyat proletarIa tergambar jelas ketika itu
Pasukan peta 15.30 berdiri diantara >>…
Terima kasih Inez Syawalytrie Favourita, Inez Syawalytrie Favourita, Handoko Bimo atas kirimannya.
Kala rindu menutut terciptanya temu
Anila malam tersipu malu dalam pusara waktu
Terdengar alunan nada kerinduan, beriringan
dengan air mata keinginan.
Sesungging senyum masam terpasung di wajah manisnya
Terdiam kaku, bertahan >>…
Pada bukit kami merangkak tanya
Tentang persoalan yang terus mengeras
Melihat tanda sapa menegur
Merenggut setiap tanya
Tanyaku adalah janjiku
Yang kini tertidur melampaui usiamu
Bukan aku menolak janjimu
Tapi getah >>…
Menatap senja di penghujung sore
Dikala suasana hati yang sunyi menyepi
Aku hanya seorang diri
Merenung dengan separuh memori
Burung-burung datang
Menghampiri pepohonan yang rindang
Daun kering mulai jatuh
Bagai >>…