Curam, dalam, mengerikan
Mungkinkah jurang?
Di seberang kudengar buyar, bising
Oh.. Kunampak perang
Dengan perlahan..
Kuseberangi jembatan menuju suatu tepian
Walau kabut menutup pandanganTaman hatiku berhenti bersemi
Belati menyayat hati, mengiris hingga kisahku miris
Kau mengganggu buatku lalai hingga tubuh terbengkalai
Oh misteri mengapa kau sembunyi?
Datanglah kemari tunjukkan diriMenahun kenestapaan bertahta di bathin
Menyelimuti raga, mengurung asa
Menelusuri medan perang
Berbekal kompas lama yang rusak parah
Terasa lumpuh, bersandar di tembok tua yang rapuh
Berharap ditopang namun ku terjatuhMencoba tinggalkan ia mengejar
Mengejar… hingga ke masa depan
Mengoyak daftar impian
Gelisah liar ragaku kini dimana duduj terasa dikejar
Telah penat menggali misteri ini
Aku mulai pasrah teringin untuk menyerah
Namun misteru mengejar seakan menjadi hutang
Ternyata hidup tak seindah fajarTerpaku di ujung tanduk
Terdiam ku menahan rasa
Terpaksa jiwaku tunduk
Pada tempat dan jalan-Nya

p
Misteri
© pramita widya
Telusuri karya Puisi-puisi pramita widya
Puisi Tentang Misteri 5 Bait 30 Baris Oleh pramita widya
Nilai
8
Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Yuk ikut baca puisi ini
Nyalakan mic dibawah untuk mulai membaca puisi ini.Allow access to your microphone
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
Microphone access error
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
0
Mulai sekarang
00:00
Reset recording
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Oops, something went wrong
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Terima kasih
Kiriman kamu akan kami moderasi terlebih dahulu, apabila memenuhi kriteria akan kami publikasikan dihalaman iniContoh Puisi 5 Bait
Contoh Puisi 30 Baris
Puisi diatas termasuk tema Puisi Sedih
Puisi lain kiriman David Mael, pramita widya, Adila Firdausi bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.