karya puisi pendek

Rindu yang Menyerah Oleh Adila Firdausi

A

Rindu yang Menyerah

© Adila Firdausi

Selaksa gemintang yang beratap cakrawala
Ambu-ambu romansa kerinduan terpapar mala
Sisa tawamu masih terdengar
Di tengah jiwa yang menggigil sebab kerinduan

Jalan pulangku menghitam
Basah oleh senyum yang membayang
Hitam pekat, penuh luka yang memikat

Aku hanya bisa menuliskan beberapa aksara
Tentang luka, dan segala rindu yang menyiksa
Hanya mampu berkisah tanpa menyapa
Tentang tawa yang pudar dalam penantian sia-sia

Di malam yang temaram
Ku umumkan sebuah perpisahan
Sebab bukan rinduku lagi yang kamu prioritaskan


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 9.2 / 10. Vote count: 19

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *