Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Seperti Ibu kota suatu negara,,
Seperti anak kucing yang baru lahir,,
Dan jerami yang bertumpukan jadi satu,,
Berdesakan,,,
sesak,,
Hingga hati ini pun terasa enggan berangan,,
Hingga semuanya terasa salah,,,
Semuanya terasa hina,,,
dungu,,dan bermasalah,,
Mungkin karena penuh,,,
sesak,,
Hingga otak ini susah berfikir jernih,,,
Hingga kepala ini pening tak terkira,,
Hampir susah bergerak,,
Ingin saja melempar semua benda ,,
Hingga berantakan,,
lalu ,,meremukanya.,,
Bingung,,hilang ketenangan yang selama ini ada,,
Dibanggakan,,seakan dunia ini indah,,
Mungkin karena sesak,,,
Dan juga penuh,,
Sunggguh ingin sekali terbang tanpa merasa lelah,,
Mungkin memang sedang penuh… dan sesak,,
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Molor kiriman PencilSpirit.
Molor
Entah aku mencintai atau patah hati, sejenak tak lagi mengingatmu sepagi ini, tenggelam dalam peluk bantal guling kasur dan kembali bermimpi.
Whether I love or a broken heart, a moment no >>…
Selanjutnya Puisi Ibu berjudul Yang Dulu Yang Manis dari anonym.
Yang Dulu Yang Manis
Senyumanmu membuat aku hilang arah,,
Matamu seperti ingin menerkamku,,
Logatmu mengingatkanku akan dulu,,
Sifatmu yang berubah tak merubah apapun,,
Keberadaanmu mengganggu ku,,
Namun aku senang,,,bahkan sangat senang,,
Karena gangguanmu,,menjelaskan segala >>…
Terima kasih anonym, , PencilSpirit atas kirimannya.
Ketika dulu aku masih menyatu dalam ragamu..
Ku temukan Sebuah kehangatan serta keindahan di dunia itu..
Kemanapun jejak kakimu melangkah, ragaku selalu ikut menyatu dalam tubuhmu..
Tak sedikutpun aku >>…
Ku rangkai kata dalam sebuah puisi lara,
Ku kemas duka dalam bejana siksa
ku jadikan sketsa hayal ku
untuk ku nikmati saat kelam ku menghampiri
torehan luka demi luka
silih berganti >>…
mungkin dengan kata..
dengan rasa..
atau hanya sebatas angan..
aku ingin mengatakannya..
dan sesaat..
hanya untuk sejenak..
entah hanya dalam mimpi..
atau dalam pikiranku saja..
aku ingin memelukmu..
mendekapmu..
memanjakanmu dalam >>…