karya puisi pendek

Pertemuan Oleh yezet

y

Pertemuan

© yezet

durinya tetap lah tajam menusuk.
Dari balik rerimbun dedaunan, kepompong robek
: serangga menggeliat
warna-warni sayapnya, kupu-kupu terbang membelah angkasa.

Kuingin kemarau reda, kuingin peluh malaikat jatuh ke bumi,
karena air merasuki tanah maka tumbuh berkembang.
Di bawah awan lengkung elok pelangi.
Dideraunya tubuh-tubuh lunglai nan kuyup: alang-alang.

O, Meranti yang julang tinggi, cabik langit biru.
Tak peduli kulitnya terbakar mentari, kokoh berdiri.
Sang surya menutup diri
: keheningan datang melenggang
hamparan bebukitan mengapit alur-alur sungai,
bersemayam telaga hijau temani sang rembulan.
Di atas riak cahayanya memantul,
(kurasa) mereka saling bersapa, atau
: mungkin saja dilanda rindu

aku, mau seperti mereka: cemburu.

4 November 2013


Berapa nilai untuk puisi ini ?

Beri nilai dengan tap jumlah bintang dibawah ini. Dari kiri ke kanan 1 sampai 10

Average rating 7.5 / 10. Vote count: 2

Belum ada yang memberi nilai, jadilah yang pertama!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *