puisi galau

8 Unsur Unsur Puisi Biar Tulisanmu NGGAK Malu-Maluin Dibaca Pacar

Unsur unsur puisi diperlukan sebagai syarat sebuah tulisan dapat dikategorikan sebagai sebuah karya sastra puisi. Tulisan-tulisan yang tidak memiliki 80% unsur tersebut tidak bisa dikatakan sebagai sebuah puisi. Namun ada kalanya, atau belakangan ini banyak juga karya sastra yang bertolak belakang dari syarat tersebut bisa digolongkan sebagai puisi. Hal ini memang berkaitan dengan budaya yang sedang berkembang di tengah masyarakat. Namun saat ini ada 2 unsur puisi yang dipakai oleh masyarakat sastra.

Unsur Unsur Puisi intrinsik

Unsur Intrinsik adalah berbagai bentuk kata yang ada dalam sebuah puisi sehingga membuatnya menjadi sebuah karya sastra. Yang tergolong dalam unsur intrinsik adalah.

Diksi

unsur unsur puisi diksi
Diksi atau pilihan kata. Memilih kata-kata dalam puisi terkadang memang membuat kepala pusing. Karena memang kita harus merangkai berbagai kata yang kita tahu untuk penyampaikan ide yang kita pikirkan. Oleh karena itu, kehebatan seorang penyair merangkai diksi seringkali dipengaruhi oleh bahan bacaan atau perbendaharaan kata penyair tersebut. Semakin banyak baca buku, secara otomatis perbendaharaan kata bertambah, terutama membaca karya-karya puisi penyair terkenal seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Aan Mansur dan sebagainya.

Penggunaan diksi sebenarnya tidak terbatas dalam membuat puisi saja, semua bentuk tulisan menggunakan diksi, karena setiap tulisan harus dapat menyampaikan makna yang dipikirkan penulis dengan tepat.

Dalam proses kurasi di puisipendek.net, sering saya temui kiriman yang dianggap puisi oleh penulisnya namun diksinya tidak kreatif dan itu-itu saja. Mungkin memang perlu banyak membaca, sehingga perbendaharaan katanya pun bertambah dan lbih kreatif.

Imaji

unsur imajinasi dalam puisi
Imaji atau yang lebih akrab dengan imajinasi adalah suatu angan-angan, bayangan, membayangkan, gambaran. Sebuah tulisan akan masuk dalam puisi apabila mampu membuat pembaca membayangkan, berangan-angan, mempunyai gambaran terhadap setiap kata atau kalimat yang dirangkai. Oleh karena itu sebuah puisi terjemahan bisa jadi sama sekali berbeda dari aslinya karena jika diterjemahkan secara langsung kata demi kata dengan kamus, hasilnya akan jauh dari makna yang disampaikan karya berbahasa asing tersebut.

Sekarang coba kamu ambil puisi berbahasa inggris yang ditulis orang inggris, kemudian terjemahkan dengan menggunakan google translate atau kamus kamu. Apabila kamu mendapati hasilnya bakal tidak relevan, acak-acakan atau sama sekali tak bermakna. Ini berarti puisi terjemahanmu itu tidak membangkitkan imajinasi apapun, hanya kumpulan kata baku dan aneh, sehingga tidak lagi dikatakan sebuah puisi.

Imaji yang diterima pembaca bersifat multi dimensi, maksud saya adalah bisa saja sebuah puisi membangkitkan imajinasi visual, seperti deretan pohon yang hijau, sawah yang terhampar, kamar kos yang kecil dan lain sebagainya. Bisa pula membangkitkan imajinasi auditif yaitu seolah-olah pada kalimat dalam puisi yang anda baca, seolah-olah tau nada bicara, bentakan, bahkan bisikan. Ada pula yang bisa membangkitkan imaji taktil, yaitu yang melibatkan indra peraba, contohnya adalah seolah-olah meraba sesuatu, rambut yang halus, tangan yang lembut dan lain sebagainya.

Para penyair seringkali mampu menulis sebuah puisi dari kisah orang lain, yang dia bayangkan terjadi padanya. Bagaimana dia membayangkan sensasi perasaan yang kemungkinan terjadi padanya dalam situasi tersebut. Karya puisi yang bagus akan mengantarkan imajinasi penulis ke pembaca dengan tepat, konkret dan relevan.

Majas

unsur majas hiperbola dalam puisi
Setiap puisi menggunakan susunan kalimat dengan gaya bahasa yang tak biasa atau majas, sehingga pesan yang ditulis mempunyai kesan tertentu, efek tertentu, kiasan atau lambang-lambang. Unsur majas yang baik dalam puisi bisa membungkus suatu kata atau kalimat dengan bahasa yang indah namun dengan pesan yang sama, alih-alih membuatnya tampak terlalu gamblang dan harfiah. Semua majas bisa digunakan untuk membangun sebuah puisi, yang paling sering dan mudah digunakan adalah majas hiperbola dan personifikasi. Majas hiperbola melebih-lebihkan sesuatu, sementara personifikasi seperti memberikan sifat makhluk hidup pada benda-benda mati.

Contoh yang ada dalam majas hiperbola adalah seperti, “Tak sedetikpun aku melupakan senyummu”, padahal jelas tidak mungkin, kan ada tidurnya ada nongkrongnya, masa iya diajak ngomong ngga nyambung hanya karena selalu ingat senyum. Kemudian untuk personifikasi, “kantin ini jadi saksi bisu roman kita yang lalu”, kantin benda mati, sementara kata bisu, hanya untuk makhluk hidup.

Seringkali kami menerima karya yang katanya puisi oleh pengirimnya namun sama sekali tidak menggunakan majas, sehingga tereksan curhat yang disusun. Jangankan nilai estetika, indah saja sulit kami dapatkan.

Bunyi

Unsur bunyi pada puisi terdapat pada penggunaan kata-kata tertentu yang dapat menimbulkan nuansa atau efek tertentu. Bunyi sendiri terdiri dari 2 karakter efek atau nuansa yaitu.

Rima

unsur puisi ritme
Unsur Bunyi Rima adalah persamaan bunyi antar baris puisi, bisa juga diartikan pengulangan bunyi untuk menambah keindahan dan estetika sebuah puisi. Penggunaan rima dalam puisi adalah yang paling mudah dipahami sebagai suatu keindahan. Orang yang kurang paham menulis puisi atau yang awam membaca puisi pasti akan sepakat bahwa puisi ber-rima itu indah.

Ritme

Unsur bunyi ritme merupakan pola bunyi yang dibuat penyair agar tiap baris puisi tidak terkesan monoton. Maksudnya adalah, ketika penulis ingin semua akhiran baris puisi berbunyi “u” maka baris selanjutnya tidak lagi “u”, namun baris berikutnya kembali menggunakan “u”, jadi tidak semua baris berakhir “u”. Penggunaan ritme bisa dilihat dari contoh berikut ini:

Aku,
Kamu,
Mereka,
Dia

Rima diatas adalah u-u-a-a, dengan ritme 2 baris “u”, 2 baris “a”.

Penggunaan bunyi ini penting sekali, karena sekalipun penulis tidak menggunakan majas, pemilihan kata yang sama bunyi saja sudah membuat indah karyanya. Hal ini sepertinya tidak dilakukan oleh 50% pengirim puisi yang masuk ke redaksi puisipendek.net, bahkan banyak yang hanya berisi curhatan dengan kata yang seadanya tanpa dipikirkan secara matang.

Tema

Tema merupakan gagasan pokok yang ingin disampaikan penulis. Namun bagi penikmat puisi pemula seperti saya, bisa mengerti tema dari sebuah puisi karya seorang penyair terkenal cukup sulit dilakukan. Ini mungkin dikarenakan perbendaharaan kata yang kurang, atau pengetahuan yang dangkal atas penggunaan kata-kata sang penyair. Bisa jadi juga, penyair kelas atas tersebut sengaja mengecoh para pembacanya dengan membentuk puisi sedemikian rupa.

Dalam membuat puisi, saya pribadi sering kali tidak menentukan tema didalamnya, jadi mengalir saja, selama itu indah ya tulis saja. Tema akan ketahuan sendiri setelah selesai disusun, dari situ barulah saya buat judulnya.

Unsur-unsur Puisi ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah berbagai aspek yang justeru ada diluar puisi sehingga mempengaruhi puisi tersebut sebagai karya seni, seperti aspek historis, psikologis, filsafat, dan relijius.

Aspek historis berdasar pada sejarah yang terkandung dalam puisi, sejarah bukan berarti seperti pahlawan-pahlawan atau kemerdekaan tapi bisa juga masa lalu penulis atau penyair.
Aspek psikologis berdasar pada aspek psikis/kejiwaan penulis yang terkandung dalam puisi.
Aspek filsafat dalam puisi atau karya sastra bagi sebagian ahli sangat berkaitan erat, namun sebagian yang lain mengatakan tidak berhubungan sama sekali.
Aspek relijius puisi berdasar pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh pengarang.

Berbagai unsur unsur puisi diatas saya buat agar kita mampu membuat karya puisi yang paling tidak ngga malu-maluin ketika dibaca orang lain, terutama pacar atau gebetan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *