Terbelah jiwaku di masa lalu
Aku seperti sendiri
Dalam lingkaran massa yang aktif
Mereka sibuk tiada arti
Mengais sesuatu harga kumulatif
Aku seperti sendiri
Di dikte ideologi masif
Tertuang dalam petisi-petisi
Berisi dikotomi era produktif
Boleh kah aku berharap
Bahwa tiada satu atau lainnya
Tiada dua atau tiga lainnya
Dari sejumlah bagian yang tergarap
Dari rindu, dendam, ragu dan jiwa
Disudut kalbu ini ku mengingat dosa
Apakah akhir ini membuatku meninggalkan dunia?
Semua rasa berpeluk dalam larutan do’a
Jika Kau bisa kembalikan masa lalu ku
Kepatuhanku akan menjadi prioritas
Berandai akan salah dan sukses menjadi baku
Tersenyum dalam ujian-ujian ter-tuntas.
https://www.puisipendek.net/terbelah-jiwaku-di-masa-lalu
9
(1 votes, average: 9,00 out of 10)
Loading...Versi Audio
Yuk ikut baca puisi ini
Nyalakan mic dibawah untuk mulai membaca puisi ini.Allow access to your microphone
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
Microphone access error
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
Mulai sekarang
00:00
Reset recording
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Oops, something went wrong
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Terima kasih
Kiriman kamu akan kami moderasi terlebih dahulu, apabila memenuhi kriteria akan kami publikasikan dihalaman iniTentang Penulis
Contoh Puisi 5 Bait Disini
Puisi sebelumnya berjudul Dear Lady kiriman Pungki purwito.
Dear Lady
Dear Lady
who wants to fall in lovestand up…
let them see
The crown of grace that you wear
The loyalty shawl that you slinglight up their faces
own by who >>…
Selanjutnya Puisi Kehidupan berjudul Pilihan dari Panca Buana.
Pilihan
Jauh sudah ku melangkah
Dalam kabut anjasmara
Hati bergidik tergetar
Mati raga
Angan sirna
Kujalani pilihan ini
Kuminum Air pahit sebagai pelepas dahaga
Lebatnya rimba hanyalah ilusi asa
Yang kutahu >>…
Terima kasih Panca Buana, Mang Iyan, Pungki purwito atas kirimannya.
Terkait Gambar Puisi Terbelah jiwaku di masa lalu
Televisi
Sejak tabung sinar katoda
sihir telah bersentuhan dengan dunia
sinarnya merusakmu, tentu saja
turut mengubah perilakumu
Kini kau menyentuhnya
menggesernya ke kanan dan kiri
seolah kalian berinteraksi, padahal hanya
kau yang terpedaya >>…
Jatuh cinta
Hangat sapamu menggetarkan hati,
Tatap matamu seakan mengandung arti,
Andai bisa aku miliki
Kau membuatku jatuh cinta setiap hari.
Walau kita sering bertemu
Namun mengapa hatiku selalu rindu
Ternyata kau >>…
Hati yang tercabik
Tersentak,terbangunku dari lelapnya tidurku.
Peluh banjiri tubuh lelah ini, fikiran berkecamuk,desak ingatan akan mimpiku barusan.
Air mata pun tak dapat kubendung hati bagai tercabik cabik,luka begitu dalam,yang sedang kualami terbawa mimpi.
Dua >>…
SUBSCRIBE
Bila ingin pemberitahuan publikasi puisi terbaru atau publikasi puisi kirimanmu, langsung dari smartphone, boleh dicoba aplikasi kami di playstore.
Kami Tunggu Feedbacknya !!
Media Sosial Kami
