Di halaman rumah yang mirip katedral itu aku membaca buku puisi, tapi yang kutemukan adalah kota-kota yang berarak di kepalaku dan saling bertolak belakang dengan awan yang ku anggap untuk lebih berhak begitu.
Sesekali muncul sepasang burung yang mungkin saja tersesat.
Untuk mengembalikan konsentrasiku, aku kembali ke halaman pertama buku itu. Yang terjadi justru lebih dari sekadar bencana; wajah-wajah yang mengasingkanku atas nama cinta dan aku tidak lagi mampu kembali ke halaman pertama pada buku yang masih jinak di atas telapak tanganku.
Barangkali itulah salah satu alasan mengapa puisi di ciptakan. Sebagai rumah untuk hati yang luka dan tersia-sia.

L
Tanpa Judul
© Legiman Partowiryo
Telusuri karya Puisi-puisi Sirazhy
Puisi Tentang Tanpa Judul 4 Bait 4 Baris Oleh Legiman Partowiryo
Nilai
10
Versi Audio
Belum ada yang membacakan puisi ini, jadilah yang pertama.Yuk ikut baca puisi ini
Nyalakan mic dibawah untuk mulai membaca puisi ini.Allow access to your microphone
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
Microphone access error
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
0
Mulai sekarang
00:00
Reset recording
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Oops, something went wrong
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Terima kasih
Kiriman kamu akan kami moderasi terlebih dahulu, apabila memenuhi kriteria akan kami publikasikan dihalaman iniContoh Puisi 4 Bait
Contoh Puisi 4 Baris
Puisi diatas termasuk tema Puisi Cinta
Puisi lain kiriman eka tekno, Legiman Partowiryo, febrian melinda bisa anda telusuri, di beberapa tema diatas.