Puisi Pendek - Singkat kumpulan sajak kiriman netizen, update tiap hari.
Anda bisa simak, bacain, voting, komen atau download sebagai gambar story/status. Lihat Daftar Puisi.
Tahun ini menjadi amat mecekam..
Membuat kita hanya terdiam..
Telah banyak usaha yg telah di lakukan..
Namun sedikit hasil yang memuaskan…
Mulai dari banjir di ibu kota…
Sampai corona yang sampai ke indonesia..
Banyak hal yang menakutkan…
Tapi kita hanya bisa berdiam diri…
Lihatlah negeri ini…
Ekonomi menjadi tak terkendali…
Banyak potensi yang bahkan telah terjadi..
Mulai dari kemiskinan bertambah dan meninggi..
Sampai sekolah menjadi tak berpenghuni…
Marilah kita berdiam diri..
Agar corona tak sampai pelosok negri..
Lakukan sapa tanpa jabat tangan..
Agar kita terselamatkan…
Telah banyak nyawa yang telah hilang..
Bukan sepuluh atau dua puluh…
Namun beribu jumlah yawa telah hilang…
Tapi apakah kita menyadari…
Bisa saja ini teguran sang Ilahi..
Kepada kita makluk nya yang selalu iri..
Terhadap insan lain yang kaya materi..
Seharusnya kita sadar diri..
Dan mensyukuri nikmat yang telah diberi..
Bukan malah berkecil hati..
Dan mengharap yang lebih lebih..
Ampuni kami ya Rabb
Makhluk Mu yang hina ini….
Semoga tersemogakan
Semoga corona hilang dari negeri ini…
Click "Allow" in the permission dialog. It usually appears under the address bar in the upper left side of the window. We respect your privacy.
It seems your microphone is disabled in the browser settings. Please go to your browser settings and enable access to your microphone.
00:00
Are you sure you want to start a new recording? Your current recording will be deleted.
Error occurred during uploading your audio. Please click the Retry button to try again.
Puisi sebelumnya berjudul Empat Musim kiriman Gilang_Wreda.
Empat Musim
Aku memiliki empat musim, kekasih.
Musim pertama selalu ada hujan yang menemani sepi.
Di musim kedua selalu ada kemarau yang menghapus air mata di lereng pipumu.
Lalu, di musim-musim berikutnya >>…
Selanjutnya Puisi Corona berjudul Laraku Pilumu dari Amram Ambon Tuarlela.
Laraku Pilumu
Saat pagiku kian mendekat
Kau yang s’lalu ku ingat
Sekalipun jarak terasa lambat
Biarkan cinta tetap terikatNaluri sengbangi karsa
Rasa yang terselubung tiada
Diantara jarak kita bersamaRindu tak juga mereda
>…
Terima kasih Amram Ambon Tuarlela, Aidil Hasbi Tambunan, Gilang_Wreda atas kirimannya.
Wahai,,,lautan dan angin
Janganlah kalian mengamuk di pagi buta.
Wajah kalian muram dan masam.
Apa gerangan?
Aku tiada paham, apa kalian marah dengan tingkah para nelayan.
Wahai lautan dan angin.
Janganlah engkau >>…
Jalan sepi,
Bak kota mati
Para manusia memendam rindu,
Yang kian membelenggu
Semua berawal dari makhluk kecil imut serupa debu,
Tanpa henti bersilaturahim dengan tangan-tangan manusia
Biar ku beri tahu,
Dia >>…
Kami masih disini
Menanti walau tak pasti
Berharap keajaiban datang menghampiri
Untuk hilang kan semua keraguan hati
Tuhan..
Kami mohon, redakanlah badai ini
Sirnakanlah segala kepiluan kami
Dan hadirkan lah >>…